Literasi Digital Masih Menantang

Sabtu, 19 Juni 2021 - 06:01 WIB
loading...
Literasi Digital Masih...
Tren digitalisasi yang kian meningkat perlu diikuti edukasi yang baik kepada masyarakat. FOTO/WIN CAHYONO
A A A
JAKARTA - Kehadiran teknologi berbasis internet tidak dimungkiri sangat membantu aktivitas keseharian masyarakat. Namun di sisi lain, tantangan di ruang digital begitu besar. Mulai dari konten negatif , seperti ujaran kebencian atau hoaks yang memicu perpecahan di masyarakat.

Berikutnya, kejahatan digital, perundungan siber, pornografi hingga radikalisme juga kerap muncul di era telepon pintar saat ini.

Kondisi ini tentu saja memerlukan perhatian besar dari seluruh pemangku kepentingan agar masyarakat lebih bisa memilah bagian mana informasi yang layak diterima atau disebarkan. Untuk itu, diperlukan literasi digital yang baik guna membuat kesadaran yang tinggi dari warganet.


Perkambangan dunia digital di Tanah Air semakin memang tidak bisa dielakkan. Data pengguna internet di Indonesia pun terus meningkat. Data Hootsuite yang dirilis Januari 2021 lalu menyebutkan, dari 274,9 juta penduduk Indonesia, terdapat 345,3 juta gawai yang terkoneksi internet.

Artinya, banyak masyarakat yang memiliki gawai lebih satu. Mereka yang memang sudah menggunakan internet untuk keseharian mencapai 202,6 juta orang dan 170 juta orang di antaranya pengguna media sosial aktif.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sejak 2017 sebenarnya telah mengagas gerakan literas digital. Kini gerakan tersebut bahkan menjadi program nasional yang menargetkan 50 juta penduduk Indonesia terliterasi digital pada 2024.



Pada peluncuran Program Nasional Literasi pada 20 Mei 2021 lalu, Presiden Joko Widodo menghimbau masyarakat untuk meminimalkan konten negatif dengan membanjiri ruang digital dengan konten-konten positif.

"Kita harus tingkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif yang mendidik yang menyejukkan yang menyerukan perdamaian. Internet harus mampu meningkatkan produktivitas masyarakat membuat UMKmM naik kelas perbanyak UMKM onboarding di platform e-commerce sehingga internet bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat," ungkapnya saat itu.

Sebanyak 110 lembaga dan berbagai komunitas terlibat dalam program nasional literasi digital ini. Sebab, literasi digital tidak hanya kerja pemerintah namun juga seluruh komponen, agar masyarakat digital Indonesia makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2258 seconds (0.1#10.140)