Mengenal Tokoh Partai Ummat: Dari Ahli IT, Aktivis, hingga Eks Menteri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Disiarkan melalui akun Youtube Amien Rais Official, Partai Ummat dideklarasikan, Kamis 29 April 2021. Pengurus inti partai berlogo Perisai Tauhid warna emas dengan bintang di tengah itu telah diumumkan dalam acara deklarasi yang dibacakan oleh Ustaz Ansufri Idrus Sambo.
Selain itu, sejumlah tokoh lainnya bergabung dalam partai besutan Amien Rais tersebut. Latar belakang mereka beragam. Mulai dari ahli tekonologi informasi atau IT, aktivis hingga mantan menteri. Siapa saja mereka? berikut di antaranya:
1. Amien Rais
Mantan Ketua MPR Amien Rais adalah pendiri Partai Ummat. Di partai ini posisinya sebagai Ketua Majelis Syuro.
Amien keluar dari PAN karena merasa sudah tidak sejalan dengan kepemimpinan Zulkifli Hasan.
Tokoh Reformasi kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 26 April 1944 itu juga merupakan mantan ketua umum PP Muhammadiyah dan dikenal sebagai sosok yang konsisten mengkritik pemerintah.
2. Ridho Rahmadi
Menantu Amien Rais ini menjadi ketua umum Partai Ummat. Dia adalah suami dari putri Amien Rais, Tasniem Fauzia Rais. Dikutip dari snati.id, Ridho Rahmadi lulus dari Teknik Informatika UII pada tahun 2008. Ridho kemudian melanjutkan pendidikan Magister pada bidang Ilmu Komputer dengan spesialisasi Kecerdasan Buatan, di dua universitas: Czech Technical University in Prague, Republik Ceko, dan Johannes Kepler University, Austria, dan lulus pada tahun 2012.
Setahun kemudian, Ridho melanjutkan pendidikan Doktor dalam bidang Sains Data di Radboud University Nijmegen, Belanda, dan selesai pada Maret 2019. Pada tahun 2017, Ridho melakukan visiting research ke Carnegie Mellon University, Amerika Serikat. Mulai 2009 hingga saat ini, Ridho tercatat sebagai staf pengajar di Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia (UII).
3. Neno Warisman
Di era 1980-an, wanita kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, 21 Juni 1964 ini tenar sebagai penyanyi dan bintang film. Nama Neno kembali tenar saat momen Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Wanita yang kini berhijab itu seringkali mengikuti aksi menuntut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dihukum maksimal dalam perkara dugaan penodaan agama.
Di Pilpres 2019 lalu, Neno berada di barisan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, rival Jokowi-Ma'ruf Amin. Di Partai Ummat, Nenno menduduki posisi wakil ketua Majelis Syura.Baca juga: Setelah Neno Warisman, Hanafi Rais Bakal Masuk Jajaran Majelis Syura Partai Ummat
4. MS Ka’ban
Dia pernah menjabat ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB). Di Partai Ummat, Ka’ban menjabat wakil ketua majelis syura. Pria kelahiran Binjai, Sumatera Utara, 5 Agustus 1958 ini adalah Menteri Kehutanan era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pria bernama lengkap Malem Sambat Ka'ban ini sewaktu mudanya pernah menjabat ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta. Di Partai Ummat, MS Ka'ban ditunjuk menjadi wakil ketua umum.
5. Mustofa Nahrawardaya
Nama aktivis media sosial itu memang tidak ikut disebut dalalm jajaran pengurus inti Partai Ummat. Namun, dirinya hadir dalam deklarasi partai tersebut. Di Pilpres 2019 lalu, Mustofa di barisan pendukung Prabowo – Sandiaga.
Dia menjabat Koordinator Relawan IT Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
6. Buni Yani
Sama seperti Mustofa, nama Buni Yani juga tidak ikut disebut jajaran pengurus inti Partai Ummat. Akan tetapi, dirinya juga ikut hadir dalam acara deklarasi Partai Ummat.
Namanya mulai terkenal setelah mengunggah potongan video pidato Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pulau Seribu yang saat itu menjabat Gubernur DKI Jakarta. Video itu viral dan kemudian menjadi awal dari kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok terkait surah Al-Maidah ayat 51.
Aksi menuntut Ahok dihukum maksimal dalam perkara dugaan penodaan agama digelar setelahnya. Namun, atas tindakannnya, Buni Yani juga divonis 1,5 tahun penjara karena terbukti melanggar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Dia pernah menjadi peneliti dari Universitas Leiden, Belanda.
7. Chandra Tirta Wijaya
Di Partai Ummat, dia menjadi salah satu pendirinya. Dia adalah mantan anggota DPR dari Fraksi PAN periode tahun 2009-2014. Dia juga mantan mantan Bendahara Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
Sewaktu di parlemen, dia termasuk inisiator pengusul hak angket skandal Century atau dikenal sebagai Tim 9. Namanya semakin tenar setelah menjadi salah satu dari tiga orang di antara 46 anggota Fraksi PAN yang mendukung usul angket Bank Century.
Selain itu, sejumlah tokoh lainnya bergabung dalam partai besutan Amien Rais tersebut. Latar belakang mereka beragam. Mulai dari ahli tekonologi informasi atau IT, aktivis hingga mantan menteri. Siapa saja mereka? berikut di antaranya:
1. Amien Rais
Mantan Ketua MPR Amien Rais adalah pendiri Partai Ummat. Di partai ini posisinya sebagai Ketua Majelis Syuro.
Amien keluar dari PAN karena merasa sudah tidak sejalan dengan kepemimpinan Zulkifli Hasan.
Tokoh Reformasi kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 26 April 1944 itu juga merupakan mantan ketua umum PP Muhammadiyah dan dikenal sebagai sosok yang konsisten mengkritik pemerintah.
2. Ridho Rahmadi
Menantu Amien Rais ini menjadi ketua umum Partai Ummat. Dia adalah suami dari putri Amien Rais, Tasniem Fauzia Rais. Dikutip dari snati.id, Ridho Rahmadi lulus dari Teknik Informatika UII pada tahun 2008. Ridho kemudian melanjutkan pendidikan Magister pada bidang Ilmu Komputer dengan spesialisasi Kecerdasan Buatan, di dua universitas: Czech Technical University in Prague, Republik Ceko, dan Johannes Kepler University, Austria, dan lulus pada tahun 2012.
Setahun kemudian, Ridho melanjutkan pendidikan Doktor dalam bidang Sains Data di Radboud University Nijmegen, Belanda, dan selesai pada Maret 2019. Pada tahun 2017, Ridho melakukan visiting research ke Carnegie Mellon University, Amerika Serikat. Mulai 2009 hingga saat ini, Ridho tercatat sebagai staf pengajar di Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia (UII).
3. Neno Warisman
Di era 1980-an, wanita kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, 21 Juni 1964 ini tenar sebagai penyanyi dan bintang film. Nama Neno kembali tenar saat momen Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Wanita yang kini berhijab itu seringkali mengikuti aksi menuntut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dihukum maksimal dalam perkara dugaan penodaan agama.
Di Pilpres 2019 lalu, Neno berada di barisan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, rival Jokowi-Ma'ruf Amin. Di Partai Ummat, Nenno menduduki posisi wakil ketua Majelis Syura.Baca juga: Setelah Neno Warisman, Hanafi Rais Bakal Masuk Jajaran Majelis Syura Partai Ummat
4. MS Ka’ban
Dia pernah menjabat ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB). Di Partai Ummat, Ka’ban menjabat wakil ketua majelis syura. Pria kelahiran Binjai, Sumatera Utara, 5 Agustus 1958 ini adalah Menteri Kehutanan era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pria bernama lengkap Malem Sambat Ka'ban ini sewaktu mudanya pernah menjabat ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta. Di Partai Ummat, MS Ka'ban ditunjuk menjadi wakil ketua umum.
5. Mustofa Nahrawardaya
Nama aktivis media sosial itu memang tidak ikut disebut dalalm jajaran pengurus inti Partai Ummat. Namun, dirinya hadir dalam deklarasi partai tersebut. Di Pilpres 2019 lalu, Mustofa di barisan pendukung Prabowo – Sandiaga.
Dia menjabat Koordinator Relawan IT Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
6. Buni Yani
Sama seperti Mustofa, nama Buni Yani juga tidak ikut disebut jajaran pengurus inti Partai Ummat. Akan tetapi, dirinya juga ikut hadir dalam acara deklarasi Partai Ummat.
Namanya mulai terkenal setelah mengunggah potongan video pidato Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pulau Seribu yang saat itu menjabat Gubernur DKI Jakarta. Video itu viral dan kemudian menjadi awal dari kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok terkait surah Al-Maidah ayat 51.
Aksi menuntut Ahok dihukum maksimal dalam perkara dugaan penodaan agama digelar setelahnya. Namun, atas tindakannnya, Buni Yani juga divonis 1,5 tahun penjara karena terbukti melanggar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Dia pernah menjadi peneliti dari Universitas Leiden, Belanda.
7. Chandra Tirta Wijaya
Di Partai Ummat, dia menjadi salah satu pendirinya. Dia adalah mantan anggota DPR dari Fraksi PAN periode tahun 2009-2014. Dia juga mantan mantan Bendahara Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
Sewaktu di parlemen, dia termasuk inisiator pengusul hak angket skandal Century atau dikenal sebagai Tim 9. Namanya semakin tenar setelah menjadi salah satu dari tiga orang di antara 46 anggota Fraksi PAN yang mendukung usul angket Bank Century.
(dam)