Penggunaan Rapid Antigen Bekas di Kualanamu, Epidemiolog: Ini Hal yang Sangat Serius
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus penggunaan alat rapid test antigen bekas di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara oleh oknum petugas dari Kimia Farma disoroti banyak pihak. Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengaku prihatin dengan adanya kasus tersebut.
"Hal lainnya juga membahayakan adalah adanya potensi penularan dari adanya penggunaan daur ulang ini, penularan pada orang yang tadinya misalnya tidak membawa virus," tuturnya.
Walaupun, petugas yang melakukan test itu mengklaim sudah membersihkan alat rapid antigen itu. "Ini yang potensi akan mencelakakan orang lain membuat virus ini malah dipindahkan pada orang yang diperiksa, hal yang sangat berbahaya," pungkasnya.
"Hal lainnya juga membahayakan adalah adanya potensi penularan dari adanya penggunaan daur ulang ini, penularan pada orang yang tadinya misalnya tidak membawa virus," tuturnya.
Walaupun, petugas yang melakukan test itu mengklaim sudah membersihkan alat rapid antigen itu. "Ini yang potensi akan mencelakakan orang lain membuat virus ini malah dipindahkan pada orang yang diperiksa, hal yang sangat berbahaya," pungkasnya.
(maf)