3 Catatan Penting Terkait Reshuffle, Moeldoko Masih Dipercaya Jokowi

Kamis, 29 April 2021 - 07:52 WIB
loading...
A A A
Lebih laniut Nyarwi mengatakan, tantangan yang kedua ada pada sektor-sektor lain yang berperan penting dalam mendukung kelancaran dan daya tarik investasi yang selama ini kewenangannya ada di kementerian lain seperti Kementerian Keuangan. Langkah-langkah strategis perlu dilakukan oleh Bahlil dalam mengelola tantangan ini agar Global Competitive Index Indonesia terus meningkat dan persepsi positif dari para investor asing tentang kemudahan berinvestasi di Indonesia juga terus menguat.

"Tantangan ketiga terkait dengan bagaimana mengelola peran dan kewenangan Pemerintah Daerah/Kepala Daerah di dalam pengelolaan investasi di sector-sektor tertentu di berbagai daerah di Indonesia. Pola komunikasi yang baik dan alternative kebijakan yang lebih baik perlu dirumuskan oleh Bahlil untuk mengatasi tantangan tersebut," ungkap Nyarwi.

"Di sini Bahlil dituntut untuk memiliki kemampuan lebih dan perlu memiliki sumber daya yang memadai untuk mengelola ketiga jenis tantangan di atas," sambung Pengamat Komunikasi Publik UGM itu.

Kedua, kata Nyarwi, dalam reshuffle kali ini, nama-nama lain yang dianggap sebagai sosok kontroversial, seperti Kepala KSP Jenderal (Purn) Moeldoko tidak masuk dalam daftar reshuffle. Ini menunjukkan kepercayaan Presiden Jokowi pada Moeldoko masih cukup besar dan diandalkan untuk mengawal agenda-agenda penting dalam Pemerintahan Presiden Jokowi tiga tahun mendatang.

"Hal ini juga menandakan bahwa dalam menjalankan reshuffle, Presiden Jokowi menggunakan hak prerogratifnya sebagai presiden, sehingga mampu otonom dan tidak mudah untuk diintervensi dengan pihak-pihak manapun, khususnya kelompok-kelompok yang cukup keras mengkritisi keterlibatan Moeldoko dalam KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumut 5 Maret 2021 lalu," ujarnya.

Ketiga, sambung dia, nama-nama lainnya yang sempat santer diisukan akan masuk dalam reshuffle kali ini, seperti Witjaksono dan Rafsel Ali tidak masuk dalam reshuffle kali ini. Terkait dengan sosok Rafsel Ali, sebagaimana yang publik ketahui merupakan Menantu Wapres Makruf Amien, tampaknya Presiden Jokowi sangat mengingingkan agar para Menteri anggota Kabinet bisa bekerja secara maksimal dan professional, tanpa terganggu oleh adanya potensi ‘conflict of interest’, khususnya yang bersumber dari jalinan kekerabatan/keluarga.

"Hal ini juga menunjukkan bahwa dalam menjalankan agenda reshuffle kali ini Presiden Jokowi tetap professional dan tidak berbasis pada relasi personal dan nepotisme sama sekali," beber dia.

Di sisi lain, Reshuflle kali ini lebih menunjukkan sebagai ‘reshuffle nomenklatur kementerian/lembaga negara’. Ini merupakan tradisi reshuffle yang cukup baru dan bagus juga. Model reshuffle seperti juga positif untuk menjaga ristme dan kekompakan kinerja para Menteri Kabinet yang membantu Presiden Jokowi Saat ini.

"Model reshuffle nomenklatur kali ini dapat diharapkan untuk memaksimalkan capaian kinerja kementerian-kementerian yang membidangi sector-sektor tertentu, khususnya sector/bidang investasi, pendidikan, riset dan teknologi, agar lebih maksimal dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daya beli masyarakat di tengah wabah Pandemi seperti ini," pungkasnya.
(maf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1276 seconds (0.1#10.140)