3 Catatan Penting Terkait Reshuffle, Moeldoko Masih Dipercaya Jokowi

Kamis, 29 April 2021 - 07:52 WIB
loading...
3 Catatan Penting Terkait Reshuffle, Moeldoko Masih Dipercaya Jokowi
Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS), Nyarwi Ahmad menyatakan, ada tiga hal menarik dari reshuffle yang dilakukan Presiden Jokowi kali ini. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS), Nyarwi Ahmad menyatakan, ada tiga hal menarik dari reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Jokowi kali ini. Pertama, reshuffle yang dilakukan oleh Presiden Jokowi kali ini berbeda dengan reshuffle yang dilakukan sebelumnya.



Dia menuturkan, terkait dengan Nadiem Makarim: reshuffle ini sebenarnya cukup mengejutkan, khususnya bagi kelompok-kelompok yang melihat Nadiem sebagai sosok yang masih kurang kompeten dan kontroversial karena sejumlah kebijakan seperti terkait dengan keluarnya PP Nomor 57 Tahun 2021 yang terkait dengan pendidikan Pancasila dan juga sejumlah isu lainnya.

Dengan reshuffle kali ini, kata Nyarwi, Nadiem memiliki peluang lebih untuk mengelola kebijakan publik dan komunikasi publik di lembaga kementerian yang dipimpinannya secara lebih baik dan tidak dipenuhi dengan kebijakan yang bisa mengundang kontroversi. Reshuffle kali ini menunjukkan tingkat kepercayaan Presiden Jokowi masih bagus dan bahkan menguat. Terbukti dengan memberikan tambahan beben tugas melalui postur kementerian baru tersebut (Kemendikbudristek).

Melalui reshuffle kali ini, lanjut dia, Nadiem perlu menunjukkan kepada publik seperti apa inovasi-inovasi yang dilakukannya ke depan dalam memperkuat bidang riset dan teknologi di Indonesia. Ini tidak mudah tentunya, karena dia dituntut lebih mampu menumbuhkan mentalitas dan budaya riset yang produktif dan kolaboratif di kalangan para akademia dan peneliti, dia juga dituntut lebih mampu meyakinkan komunitas akademia dan peneliti agar bisa menghasilkan produk-produk riset yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah bencana pandemi, membuka beragam jenis lapangan kerja, dan memiliki kemanfaatan sosial dan ekonomi bagi masyarakat luas.

"Ia juga dituntut lebih mampu untuk mendorong beragam jenis kolaborasi antara mereka dengan kalangan industry dan juga masyarakat. Di sini Nadiem perlu menunjukkan kepada publik inovasi paradigma apa saja yang dia miliki dalam mengelola bidang pendidikan dan kebudayaan dan juga bidang riset dan teknologi khususnya di kalangan para pimpinan dan pengajar di perguruan tinggi di Indonesia," paparnya.

"Di sini, Nadiem, bisa menunjuk sejumlah staf ahli dan staf khusus yang memang memiliki kompetensi bagus untuk memaksimalkan capaian-capaian tersebut," sambung dia.

Sementara terkait dengan Bahlil, reshuffle ini memberikan peluang bagi Bahlil untuk menunjukkan kompetensi/kemampuannya dalam mengelola investasi domestik dan luar negeri lebih maksimal agar bisa menggerakkan kembali pertumbuhan ekonomi masyarakat di tengah bencana Pandemi.

Kendati demikian, Bahlil juga memiliki sejumlah tantangan. Tantang pertama terkait dengan koordinasi dengan Kementerian lain yang menangani sector-sektor pembangunan lainnya yang capaiannya bisa menjadi indicator tingkat daya Tarik investasi ke Indonesia/ bisa memotivasi investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Contohnya terkait dengan hal tersebut misalnya sector ketenagakerjaan yang ditangani oleh Kemenakertrans dan juga sektor pariwisata dan industry kreatif yang ditangani oleh Kemenparekraf.

"Kemampuan Bahlil dalam berkolaborasi dengan bidang-bidang kementerian terkait semacam itu sangat menentukan tingkat capainnya dalam mendorong investor asing untuk berinvestasi di Indonesia," ulas Nyarwi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1338 seconds (0.1#10.140)