BPIP dan Seniman Indonesia Care Lanjutkan Sosialisasi Kebangsaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar diskusi dengan Komunitas Seniman Musik dan Praktisi Seni Peduli Kebangsaan (Indonesia Care) di Jakarta, Selasa (20/4/2021).
Acara santai yang dihadiri jajaran BPIP, Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tanjung, dan sejumlah musisi itu membahas kelanjutan pembumian Pancasila melalui berbagai program musik dan seni.
"Saya mengenal mereka sebagai musisi idealis. Musik jadi alat menyampaikan pesan positif. Mereka punya produk dan misi yang sama dengan BPIP," ujarnya, usai diskusi.
Politisi Golkar ini menjelaskan, misi BPIP adalah mengarusutamakan Pancasila jadi bagian nilai ke-Indonesia-an. Selaras dengan para seniman yang ingin musik jadi gerakan membangun peradaban. "Mereka ada Pay, Steven, Ari Lasso, Yuke, Dul Jaelani dan banyak lagi. Yang paling penting itu para musisi dengan komitmen kebangsaan," katanya.
Salah seorang Founder Indonesia Care, Tatang Wahyudi, menyebut, pihaknya punya pikiran menyosialisasikan soal kebudayaan, kebangsaan, nasionalisme. "Jadi ada persamaan dengan BPIP. Akhirnya kita berdiskusi, dan ada banyak kerja sama kan," tuturnya.
Dia menjelaskan bahwa program ini sudah berjalan, yakni Bedah Musik Kebangsaan yang digelar secara hybrid (daring dan luring) pada 2020 lalu. Sosialisasi nilai-nilai Pancasila melalui musik ini direncanakan akan menjangkau milenial mahasiswa dari 34 universitas negeri di 34 Provinsi. Materi diskusi mengambil spirit dari lirik lagu-lagu kebangsaan dalam album Nyanyian Rumah Indonesia.
"Program ini telah dimulai pada akhir tahun 2020 di Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran dengan respon sangat positif. Setelah lebaran, akan kembali dijalankan di empat kampus di empat provinsi," katanya.
Ke depan, Indonesia Care mengusulkan beberapa program baru, yakni Jejak Indonesia, Festival Anak Negeri, Artis Masuk Desa, dan Video YouTube Program.
Hal senada disampaikan Steven N. Kaligis alias Steven Jam. Pentolan band reggae Steven & Coconut Treez ini secara khusus mengapresiasi kinerja BPIP sejauh ini. "Sudah aman, bagus banget. Dalam tahap diskusi, pemahaman dan pemikirannya," ujarnya. CM
Acara santai yang dihadiri jajaran BPIP, Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tanjung, dan sejumlah musisi itu membahas kelanjutan pembumian Pancasila melalui berbagai program musik dan seni.
"Saya mengenal mereka sebagai musisi idealis. Musik jadi alat menyampaikan pesan positif. Mereka punya produk dan misi yang sama dengan BPIP," ujarnya, usai diskusi.
Politisi Golkar ini menjelaskan, misi BPIP adalah mengarusutamakan Pancasila jadi bagian nilai ke-Indonesia-an. Selaras dengan para seniman yang ingin musik jadi gerakan membangun peradaban. "Mereka ada Pay, Steven, Ari Lasso, Yuke, Dul Jaelani dan banyak lagi. Yang paling penting itu para musisi dengan komitmen kebangsaan," katanya.
Salah seorang Founder Indonesia Care, Tatang Wahyudi, menyebut, pihaknya punya pikiran menyosialisasikan soal kebudayaan, kebangsaan, nasionalisme. "Jadi ada persamaan dengan BPIP. Akhirnya kita berdiskusi, dan ada banyak kerja sama kan," tuturnya.
Dia menjelaskan bahwa program ini sudah berjalan, yakni Bedah Musik Kebangsaan yang digelar secara hybrid (daring dan luring) pada 2020 lalu. Sosialisasi nilai-nilai Pancasila melalui musik ini direncanakan akan menjangkau milenial mahasiswa dari 34 universitas negeri di 34 Provinsi. Materi diskusi mengambil spirit dari lirik lagu-lagu kebangsaan dalam album Nyanyian Rumah Indonesia.
"Program ini telah dimulai pada akhir tahun 2020 di Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran dengan respon sangat positif. Setelah lebaran, akan kembali dijalankan di empat kampus di empat provinsi," katanya.
Ke depan, Indonesia Care mengusulkan beberapa program baru, yakni Jejak Indonesia, Festival Anak Negeri, Artis Masuk Desa, dan Video YouTube Program.
Hal senada disampaikan Steven N. Kaligis alias Steven Jam. Pentolan band reggae Steven & Coconut Treez ini secara khusus mengapresiasi kinerja BPIP sejauh ini. "Sudah aman, bagus banget. Dalam tahap diskusi, pemahaman dan pemikirannya," ujarnya. CM
(ars)