Reshuffle Kabinet, Pengamat: Menteri Investasi Harus Cakap Diplomasi Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing berkomentar soal siapa yang sosok yang paling berkompeten menduduki dua kementerian baru. Hal tersebut dikatakannya seiring wacana reshuffle kabinet Jokowi-Ma'ruf belum lama ini.
Diketahui sebelumnya, berdasarkan Rapat Paripurna yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (9/4/2021) telah disepakati perubahan kementerian baru. Pertama peleburan Kementerian Riset-Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta dibentuknya Kementerian Investasi.
Emrus menjelaskan setidaknya ada empat hal yang harus diperhatikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memutuskan kebijakan itu. "Pertama kinerja seusai kementeriannya, kedua elektabilitiasnya terhadap publik, ketiga dukungan politik, loyalitas sampai dipenghujung jabatannya nanti," ujar Emrus saat dihubungi MNC Portal, Selasa (20/4/2021).
Ihwal siapa figur yang cocok untuk mengisi pos kementerian baru, Emrus menjelaskan diperlukan sosok yang tahu betul persoalan di kementerian tersebut. Untuk Menteri Investasi, ia menyebut perlunya sosok yang memiliki relasi luas dan cakap soal diplomasi ekonomi. Baik itu relasi di luar negeri (internasional) maupun dalam negeri.
"Tentu yang akan kita genjot adalah negara-negara yang belum menanamkan modalnya yang ada di Indonesia terutama membidik negara-negara jazirah Arab," ucap Emrus.
Kendati demikian, Emrus mengatakan meskipun beberapa negara seperti Jepang dan Amerika sudah terbangun relasinya, bukan tidak mungkin perlu untuk dioptimalkan kembali.
Kemudian dalam konteks dalam negeri, dia memandang perlu orang-orang yang tahu betul 'perutnya' Indonesia. Selain itu, lanjutnya, ia juga harus menguasai tentang keamanan dan penegakan hukum.
"Juga punya kemampuan untuk mempersuasi orang-orang Indonesia bahwa negara Indonesia yang modalnya ada di luar negeri dan kekayaannya ada di luar negeri dengan membujuk mereka ke Indonesia," terangnya.
Untuk bagian Kemendikbudristek, dia juga memadang perlunya sosok yang memiliki jam terbang dalam mengelola pendidikan. Itu sangat penting untuk memajukan pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Harusnya menteri yang ada di sini adalah menteri yang sudah siap dan matang di bidang manajemen pendidikan matang juga di bidang manajemen kebudayaan riset dan teknologi. Kan ada empat bidang itu. Menurut pendapat saya yang duduk di sini adalah orang yang senior di semua bidang itu," tutup Emrus.
Lihat Juga: Dino Patti Djalal Sentil Natalius Pigai Gegara Minta Anggaran Rp20 Triliun: Tidak Masuk Akal
Diketahui sebelumnya, berdasarkan Rapat Paripurna yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (9/4/2021) telah disepakati perubahan kementerian baru. Pertama peleburan Kementerian Riset-Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta dibentuknya Kementerian Investasi.
Emrus menjelaskan setidaknya ada empat hal yang harus diperhatikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memutuskan kebijakan itu. "Pertama kinerja seusai kementeriannya, kedua elektabilitiasnya terhadap publik, ketiga dukungan politik, loyalitas sampai dipenghujung jabatannya nanti," ujar Emrus saat dihubungi MNC Portal, Selasa (20/4/2021).
Ihwal siapa figur yang cocok untuk mengisi pos kementerian baru, Emrus menjelaskan diperlukan sosok yang tahu betul persoalan di kementerian tersebut. Untuk Menteri Investasi, ia menyebut perlunya sosok yang memiliki relasi luas dan cakap soal diplomasi ekonomi. Baik itu relasi di luar negeri (internasional) maupun dalam negeri.
"Tentu yang akan kita genjot adalah negara-negara yang belum menanamkan modalnya yang ada di Indonesia terutama membidik negara-negara jazirah Arab," ucap Emrus.
Kendati demikian, Emrus mengatakan meskipun beberapa negara seperti Jepang dan Amerika sudah terbangun relasinya, bukan tidak mungkin perlu untuk dioptimalkan kembali.
Kemudian dalam konteks dalam negeri, dia memandang perlu orang-orang yang tahu betul 'perutnya' Indonesia. Selain itu, lanjutnya, ia juga harus menguasai tentang keamanan dan penegakan hukum.
"Juga punya kemampuan untuk mempersuasi orang-orang Indonesia bahwa negara Indonesia yang modalnya ada di luar negeri dan kekayaannya ada di luar negeri dengan membujuk mereka ke Indonesia," terangnya.
Untuk bagian Kemendikbudristek, dia juga memadang perlunya sosok yang memiliki jam terbang dalam mengelola pendidikan. Itu sangat penting untuk memajukan pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Harusnya menteri yang ada di sini adalah menteri yang sudah siap dan matang di bidang manajemen pendidikan matang juga di bidang manajemen kebudayaan riset dan teknologi. Kan ada empat bidang itu. Menurut pendapat saya yang duduk di sini adalah orang yang senior di semua bidang itu," tutup Emrus.
Lihat Juga: Dino Patti Djalal Sentil Natalius Pigai Gegara Minta Anggaran Rp20 Triliun: Tidak Masuk Akal
(kri)