Ahmad Yani Disarankan Nonaktif dari KAMI agar Lebih Fokus Urus Masyumi Reborn

Selasa, 06 April 2021 - 10:37 WIB
loading...
Ahmad Yani Disarankan...
Ahmad Yani. Foto/Dok Okezone
A A A
JAKARTA - Ketua Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Ahmad Yani resmi menjadi ketua umum Partai Masyumi atau Masyumi Reborn . Dia disarankan menonaktifkan diri dari KAMI.

Saran tersebut disampaikan salah seorang deklarator KAMI Andrianto. "Semestinya Ahmad Yani menonaktifkan diri, supaya lebih fokus ke partai," kata Andrianto kepada SINDOnews, Selasa (6/4/2021).

Andrianto menambahkan, KAMI sebagai gerakan moral harus steril dari partai. "Karena KAMI terdiri dari kebinekaan politik, tidak terafiliasi kepada parpol," ujarnya.



Diketahui, Ahmad Yani telah ditetapkan sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Masyumi Reborn Periode 2021-2026. Sedangkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Masyumi Reborn adalah T.B Massa Djafar, akademisi atau pakar ilmu politik.
Ahmad Yani Disarankan Nonaktif dari KAMI agar Lebih Fokus Urus Masyumi Reborn

Andrianto, salah seorang deklarator KAMI, bersama Gatot Nurmantyo. Foto/Istimewa

Ahmad Yani pun membenarkan hal tersebut. "Iya betul, berdasarkan rapat Majelis Syuro Partai Masyumi, saya diberikan amanah bersama-sama TB Massa Djafar menjadi ketua umum dan Sekjen Masyumi," ujar Ahmad Yani dihubungi wartawan, Senin (5/4/2021).

Adapun susunan kepengurusan Partai Masyumi Reborn itu telah diumumkan pada acara partai itu bertajuk 'Peringatan Mosi Integral Mohammad Natsir 1950' pada Sabtu (3/4/2021). Susunan pengurus itu dibacakan oleh Sekretaris Majelis Syuro DPP Partai Masyumi Abbas Thaha.



"Yang kedua kenapa Masyumi ini lahir adalah dalam rangka merespons hadirnya partai Islam lagi di tengah-tengah masyarakat yang pilihan-pilihan politiknya masih belum menentukan pilihannya," kata Yani.

Sehingga, dia menjelaskan bahwa kehadiran Partai Masyumi Reborn bukan dalam rangka untuk memperlemah partai-partai Islam. "Tapi bagian dari armada baru untuk memperkuat barisan yang ada," imbuhnya.

Karena, lanjut dia, berdasarkan hasil survei terdapat 10 persen penduduk Indonesia yang sudah menentukan pilihannya ke partai politik. "Sisanya ada 60 persen lagi masyarakat yang belum menentukan pilihannya," katanya.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2291 seconds (0.1#10.140)