Pakar IDI Ungkap Potensi Virus Corona Bisa Mati Sendiri

Sabtu, 18 April 2020 - 21:34 WIB
loading...
Pakar IDI Ungkap Potensi Virus Corona Bisa Mati Sendiri
Dewan Pakar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Abidinsyah Siregar memaparkan bahwa virus Corona yang menular ke tubuh manusia berpotensi bisa mati dengan sendirinya. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Dewan Pakar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Abidinsyah Siregar memaparkan bahwa virus Corona yang menular ke tubuh manusia berpotensi bisa mati dengan sendirinya. Kemungkinan itu terjadi jika individu yang terjangkit COVID-19 itu sudah melewati masa inkubasi 14 hari.

Proses ini terjadi tidak mudah. Saat sudah menginfeksi manusia, terjadi pertarungan antigen dengan antibodi di dalam tubuh. “Pertarungan itu akan terjadi seperti lomba (lari) sprint. Di dalam tubuh, virus akan bertahan selama 14 hari. Kalau lewat dari masa itu, virus sudah kehabisan kemampuan bertahan dan berpotensi mati sendiri,” tutur Abidinsyah dalam diskusi bertema Ikhtiar Melawan Corona yang digelar secara daring, Sabtu (18/4/2020).

Kendati demikian, potensi itu tergantung dari sistem kekebalan imun individu yang telah tertular virus Corona. Pertaruhan itu berlangsung selama masa inkubasi 14 hari.

Dia menjelaskan selama masa inkubasi virus Corona berupaya tetap bertahan hidup di tubuh manusia. Saat masuk ke dalam tubuh, virus itu akan menyerang area paru-paru manusia.

“Setelah menginfeksi, dengan cepat virus Corona menyerang paru-paru sehingga ruang dalam paru-paru dikuasai. Hal ini menyebabkan individu gagal napas hingga ada yang meninggal,” jelas Abidinsyah.

Namun tubuh juga akan merespons infeksi virus tersebut. Ketika diserang maka tubuh individu akan memunculkan kemampuan antibodi untuk melawan serangan virus. “Makanya, selama 14 hari inkubasi tadi sistem imun tubuh akan dipertaruhkan,” jelas dia.

Abindinsyah menjelaskan proses itu tergantung dari tubuh yang terinfeksi virus Corona. Sebab, menurut dia, perilaku virus umumnya akan mempertahankan kehidupan tergantung dari inangnya. Misalnya, ada virus yang berinang di nyamuk, burung, dan hewan lainnya.

Oleh karena itu, ia mengingatkan masyarakat agar membatasi jarak fisik (physical distancing) dari orang-orang yang berpotensi tertular. Apalagi, saat ini belum ada obat dan vaksin untuk menyembuhkan atau mencegah COVID-19 .

“Satu-satunya cara yang bisa dilakukan ya membatasi diri (social dan physical distancing). Itu terpaksa kita lakukan dan hanya itu yang bisa kita lakukan sekarang,” pesan dia.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1648 seconds (0.1#10.140)