Politikus PDIP: Megawati Siap Diganti, Tak Perlu Impor Pemain
loading...
A
A
A
JAKARTA - Politikus PDIP Effendi Simbolon mengungkapkan ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri siap diganti. Pernyataan yang disampaikan dalam peluncuran buku beberapa waktu lalu ini menunjukkan kesadaran Megawati soal keniscayaan regenerasi dalam partai politik.
“Yang saya pahami bahwa pernyataan beliau di kami di internal dalam berbagai kesempatan, kongres, rakernas memang beberapa kali dilontarkan oleh beliau. Pada hakikatnya beliau menyadari keniscayaan perubahan dan regenerasi, bahkan beliau mempersiapkan para kader muda, menengah seperti usia saya ini untuk terus maju,” kata Effendi Effendi dalam diskusi Polemik Triyaya yang bertajuk “Senjakala Regenerasi Parpol” yang disiarkan daring di kanal Youtube MNC Trijaya, Sabtu (26/3/2021).
Anggota Komisi I DPR ini menjelaskan, Megawati terbuka akan regenerasi. Dalam pemilihan pucuk pimpinan di PDIP tidak ada politik uang apalagi sampai mengimpor tokoh dari luar parpol seperti yang terjadi di partai lain.
“Kalau beliau menyampaikan ke publik bahwa di PDIP tdk ada budaya yang disinyalir ada money politics untuk mendapatkan suara, apalagi model mengambil pemain dari luar, impor dari luar, naturalisasi,” ujarnya.
Bahkan, Effendi menilai Megawati tengah mengunakan bahasa sufi dan kader PDIP pasti memahami apa yang disampaikan itu. Bahwa kaderisasi dan regenerasi di PDIP mengalir terus.
“Bahwa figur yang melakat sebangun dengan partai itu sendiri, dari PNI, muncul Partai Nasional, menjadi PDI, lalu ada reinkarnasi baru lagi PDI Perjuangan yang an sich dengan figur PDIP,” terang Effendi.
Menurut Effendi, Megawati juga menjalani kaderisasi dengan menjadi ketua cabang di Cempaka Putih. Jadi, proses kelahiran PDIP sampai saat ini sangat panjang, dan regenerasi yang dimaksud Megawati sudah terjadi, terbukti saat seorang Joko Widodo (Jokowi) dicalonkan dan terpilih menjadi Presiden hingga hari ini.
“Statement beliau betul adanya, di kami dan salah satu Pak Jokowi, Mas Ganjar bahkan sudah muncul generasi adiknya Hensat (analis politik KedaiKOPI), adiknya Mas Kamrussamad (politikus Gerindra), Mas Indra (politikus PKS), Mas Gibran (Wali Kota Solo/putra Jokowi),” ungkapnya.
“Yang saya pahami bahwa pernyataan beliau di kami di internal dalam berbagai kesempatan, kongres, rakernas memang beberapa kali dilontarkan oleh beliau. Pada hakikatnya beliau menyadari keniscayaan perubahan dan regenerasi, bahkan beliau mempersiapkan para kader muda, menengah seperti usia saya ini untuk terus maju,” kata Effendi Effendi dalam diskusi Polemik Triyaya yang bertajuk “Senjakala Regenerasi Parpol” yang disiarkan daring di kanal Youtube MNC Trijaya, Sabtu (26/3/2021).
Anggota Komisi I DPR ini menjelaskan, Megawati terbuka akan regenerasi. Dalam pemilihan pucuk pimpinan di PDIP tidak ada politik uang apalagi sampai mengimpor tokoh dari luar parpol seperti yang terjadi di partai lain.
“Kalau beliau menyampaikan ke publik bahwa di PDIP tdk ada budaya yang disinyalir ada money politics untuk mendapatkan suara, apalagi model mengambil pemain dari luar, impor dari luar, naturalisasi,” ujarnya.
Bahkan, Effendi menilai Megawati tengah mengunakan bahasa sufi dan kader PDIP pasti memahami apa yang disampaikan itu. Bahwa kaderisasi dan regenerasi di PDIP mengalir terus.
“Bahwa figur yang melakat sebangun dengan partai itu sendiri, dari PNI, muncul Partai Nasional, menjadi PDI, lalu ada reinkarnasi baru lagi PDI Perjuangan yang an sich dengan figur PDIP,” terang Effendi.
Menurut Effendi, Megawati juga menjalani kaderisasi dengan menjadi ketua cabang di Cempaka Putih. Jadi, proses kelahiran PDIP sampai saat ini sangat panjang, dan regenerasi yang dimaksud Megawati sudah terjadi, terbukti saat seorang Joko Widodo (Jokowi) dicalonkan dan terpilih menjadi Presiden hingga hari ini.
“Statement beliau betul adanya, di kami dan salah satu Pak Jokowi, Mas Ganjar bahkan sudah muncul generasi adiknya Hensat (analis politik KedaiKOPI), adiknya Mas Kamrussamad (politikus Gerindra), Mas Indra (politikus PKS), Mas Gibran (Wali Kota Solo/putra Jokowi),” ungkapnya.
(muh)