Soal Larangan Mudik Lebaran, Ini Penjelasan Menkes Budi Sadikin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah memastikan mudik Lebaran Idul Fitri 2021 akan dilarang. Aturan ini berlaku kepada seluruh masyarakat. Larangan mudik ini berlaku pada 6-17 Mei 2021.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin pun menegaskan bahwa aturan ini adalah upaya untuk menjaga agar kasus COVID-19 tidak naik lagi. Apalagi saat ini, kata Budi, kasus COVID-19 di Indonesia sudah mulai menurun.
“Nah karena itu juga saya beruntung, bahwa Bapak Presiden tadi juga sudah memutuskan mudik juga dilarang. Karena apa? Karena sayang, sekarang kita sudah turun kasus case-nya. Jangan naik lagi. Sudah capek orang-orang kita. Mumpung lagi bagus, kita tahan dulu, kita sabar dulu ya. Sampai benar-benar kita kontrol case-nya kita,” ujar Budi dalam Manager Forum ke-55 secara virtual, Jumat (26/3/2021).
Apalagi, kata Budi, saat ini mutasi COVID-19 sduah mulai menyebar lebih luas lagi. Diperkirakan kasus COVID-19, 8 sampai 12 bulan yang akan datang akan naik lagi seperti yang saat ini terjadi di negara-negara Eropa.
“Mutasi COVID-19 ini, nah pasti kasus 8 sampai 12 bulan akan naik. Nah itu yang sekarang kejadian di Eropa. Jadi Eropa itu naik kembali. Hampir semuanya naik. Kecuali Inggris sama Spain,” jelas Budi.
Lalu, dia mengungkapkan kenapa Spanyol dan Inggris kasus COVID-19 tetap turun meski ada mutasi? “Jadi saya yakin bahwa ahli-ahli epidemiologi, kepada Inggris dan Spain tidak kayak yang lain babak belurnya, karena Spain itu ketat lockdownnya. Mobilitasnya tuh dijaga. Sehingga tren kasusnya tetep turun”
“Yang namanya Inggris dia agresif sekali divaksinasi. Karena dia satu-satunya negara yang enggak kaya yang lainnya, dia punya AstraZeneca ya. Yan lainnya enggak punya. Akibatnya dia yang vaksinasi per 100 orangnya udah di atas 0,8, malah sekarang udah di atas satu, yang lainnya masih di bawah. Indonesia juga masih 0,36 sekarang, masih di bawah 0,4,” kata Budi.
Sehingga, tambah Budi, bahwa Indonesia masih lebih beruntung mutasi COVID-19 baru masuk pada Januari. “Ini kita masih blessed karena masuknya (mutasi B117) ini Januari. Tapi, strain ini tidak bisa ditahan karena pasti bisa menyebar. Jadi teman-teman harus tetap pakai masker, jaga jarak, cuci tangan. Tapi, kalau toh nyebar saya berharap vaksinasi sudah kenceng,” tutupnya.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin pun menegaskan bahwa aturan ini adalah upaya untuk menjaga agar kasus COVID-19 tidak naik lagi. Apalagi saat ini, kata Budi, kasus COVID-19 di Indonesia sudah mulai menurun.
“Nah karena itu juga saya beruntung, bahwa Bapak Presiden tadi juga sudah memutuskan mudik juga dilarang. Karena apa? Karena sayang, sekarang kita sudah turun kasus case-nya. Jangan naik lagi. Sudah capek orang-orang kita. Mumpung lagi bagus, kita tahan dulu, kita sabar dulu ya. Sampai benar-benar kita kontrol case-nya kita,” ujar Budi dalam Manager Forum ke-55 secara virtual, Jumat (26/3/2021).
Apalagi, kata Budi, saat ini mutasi COVID-19 sduah mulai menyebar lebih luas lagi. Diperkirakan kasus COVID-19, 8 sampai 12 bulan yang akan datang akan naik lagi seperti yang saat ini terjadi di negara-negara Eropa.
“Mutasi COVID-19 ini, nah pasti kasus 8 sampai 12 bulan akan naik. Nah itu yang sekarang kejadian di Eropa. Jadi Eropa itu naik kembali. Hampir semuanya naik. Kecuali Inggris sama Spain,” jelas Budi.
Lalu, dia mengungkapkan kenapa Spanyol dan Inggris kasus COVID-19 tetap turun meski ada mutasi? “Jadi saya yakin bahwa ahli-ahli epidemiologi, kepada Inggris dan Spain tidak kayak yang lain babak belurnya, karena Spain itu ketat lockdownnya. Mobilitasnya tuh dijaga. Sehingga tren kasusnya tetep turun”
“Yang namanya Inggris dia agresif sekali divaksinasi. Karena dia satu-satunya negara yang enggak kaya yang lainnya, dia punya AstraZeneca ya. Yan lainnya enggak punya. Akibatnya dia yang vaksinasi per 100 orangnya udah di atas 0,8, malah sekarang udah di atas satu, yang lainnya masih di bawah. Indonesia juga masih 0,36 sekarang, masih di bawah 0,4,” kata Budi.
Sehingga, tambah Budi, bahwa Indonesia masih lebih beruntung mutasi COVID-19 baru masuk pada Januari. “Ini kita masih blessed karena masuknya (mutasi B117) ini Januari. Tapi, strain ini tidak bisa ditahan karena pasti bisa menyebar. Jadi teman-teman harus tetap pakai masker, jaga jarak, cuci tangan. Tapi, kalau toh nyebar saya berharap vaksinasi sudah kenceng,” tutupnya.
(kri)