16 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac Tiba di Bandara Soetta
loading...
A
A
A
TANGERANG - Sebanyak 16 juta vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku (bulk), tiba di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. Bahan baku vaksin ini akan diproduksi menjadi vaksin jadi oleh PT Bio Farma .
Wakil Menteri Kesehatan ( Wamenkes ) dr Dante S Harbuwono mengatakan, vaksin dibawa dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Setelah ini, bahan baku vaksin akan langsung dibawa ke Bio Farma untuk diproses.
"Kita kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-7. Jadi keseluruhan tahap, sebesar 16 juta vaksin dalam bentuk bulk. Dari 16 juta tersebut, secara kumulatif kita sudah punya vaksin berarti 53,5 bulk vaksin," katanya, Kamis (25/3/2021).
Jumlah vaksin ini setara dengan nilai pabean sebesar 101.300.080 USD. Sementara, untuk perkiraan fasilitas fiskal yang diberikan oleh pemerintah, sebesar Rp255 miliar yang terdiri dari bea masuk, PPN dan PPH impor, dan lainnya.
"Vaksin dalam 9 envirotainer ini dibawa oleh pesawat Garuda Indonesia dan baru tiba. Kemudian vaksin akan langsung dibawa ke tiga unit truk ke Bio Farma untuk diproduksi," sambung Dante di Bandara Soetta.
Setelah vaksin diproduksi oleh Bio Farma, tahap selanjutnya akan dilakukan uji coba terlebih dahulu. Jika vaksin jadi hasil produksi Bio Farma itu lolos mutu, bisa digunakan oleh masyarakat.
"Hingga saat ini, kita telah melakukan pengaturan kecepatan berdasar ketersediaan vaksin, dan dengan adanya suplai vaksin yang baru hari ini sehingga kita akan mencapai 181,5 juta vaksin yang akan kita jadikan target," pungkasnya.
Wakil Menteri Kesehatan ( Wamenkes ) dr Dante S Harbuwono mengatakan, vaksin dibawa dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Setelah ini, bahan baku vaksin akan langsung dibawa ke Bio Farma untuk diproses.
"Kita kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-7. Jadi keseluruhan tahap, sebesar 16 juta vaksin dalam bentuk bulk. Dari 16 juta tersebut, secara kumulatif kita sudah punya vaksin berarti 53,5 bulk vaksin," katanya, Kamis (25/3/2021).
Jumlah vaksin ini setara dengan nilai pabean sebesar 101.300.080 USD. Sementara, untuk perkiraan fasilitas fiskal yang diberikan oleh pemerintah, sebesar Rp255 miliar yang terdiri dari bea masuk, PPN dan PPH impor, dan lainnya.
"Vaksin dalam 9 envirotainer ini dibawa oleh pesawat Garuda Indonesia dan baru tiba. Kemudian vaksin akan langsung dibawa ke tiga unit truk ke Bio Farma untuk diproduksi," sambung Dante di Bandara Soetta.
Setelah vaksin diproduksi oleh Bio Farma, tahap selanjutnya akan dilakukan uji coba terlebih dahulu. Jika vaksin jadi hasil produksi Bio Farma itu lolos mutu, bisa digunakan oleh masyarakat.
"Hingga saat ini, kita telah melakukan pengaturan kecepatan berdasar ketersediaan vaksin, dan dengan adanya suplai vaksin yang baru hari ini sehingga kita akan mencapai 181,5 juta vaksin yang akan kita jadikan target," pungkasnya.
(zik)