Legislator PDIP: PPKM Mikro Efektif Turunkan Kasus Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Legislator dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Muchamad Nabil Haroen menilai penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Skala Mikro (PPKM Mikro) berpengaruh pada penurunan kasus Covid-19. Diketahui, pemerintah memutuskan melakukan perpanjangan penerapan PPKM Mikro selama dua minggu, mulai 23 Maret hingga 5 April 2021 nanti.
"Jelas sekali PPKM mikro berpengaruh pada penurunan Covid-19. Tapi, jangan lupa juga ada faktor-faktor lain, misal semakin banyaknya warga yang sadar kesehatan, pakai masker, menaati protokol kesehatan, dan hal-hal lain yang membantu penanganan pandemi," ujar Nabil Haroen, Senin (22/3/2021).
Anggota Komisi IX DPR RI ini menilai selama ini pemerintah terus mengevaluasi program penanganan pandemi, sekaligus memastikan tereksekusinya program-program yang tepat. "Pemerintah menjalankan PPKM mikro dengan pelibatan pendekatan sosial. Artinya, ada kebijakan dari pemerintah, ada juga pemanfaatan atau memaksimalkan inovasi dari warga," tutur pria yang akrab disapa Gus Nabil ini.
Dalam konteks pendekatan sosial, kata dia, misalnya dengan menggandeng Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, hingga pesantren serta ormas sosial yang punya komitmen kuat untuk keindonesiaan. "Dalam hal vaksinasi misalnya, pemerintah serius menggandeng Ormas-ormas untuk memperlancar proses," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini.
Menurut dia, semua pihak harus terus bekerjasama, saling menguatkan. Dia mengatakan, pemerintah menyiapkan program-program strategis, terkait dengan infrastruktur kesehatan dan hal lain. "Pengusaha juga perlu membangun strategi khusus agar bertahan, kita harus berdamai dengan situasi ini, sekaligus berusaha bangkit. Kita tidak bisa menyenangkan semua pihak, semua harus bekerja keras," imbuhnya.
Sementara, agar juga saling bantu untuk menguatkan diri, menahan diri untuk tidak bepergian, kecuali hal penting. "Juga, menguatkan solidaritas sosial antar warga. Semua itu, akan jadi kunci untuk penanganan pandemi," imbuhnya.
Dia melanjutkan, pemerintah juga menstimulasi ekonomi dengan beberapa program, di antaranya padat karya. Jadi, kata Nabil, memang diharapkan, nanti ekonomi menggeliat, pasar menjadi pulih kembali. Di antara strateginya, dengan program padat karya, ini akan menggerakkan banyak warga agar bisa pulih secara ekonomi. Setelah itu, kata dia, dengan dukungan menggerakkan UMKM dan pengusaha kecil-menengah. Di antaranya dengan kemudahan izin, pelatihan, serta bantuan modal. "Jadi prosesnya bertahap, tapi yang ingin dituju adalah kemandirian warga, ekonomi pulih, kerja kreatif dan produktif kembali bangkit," ujarnya.
Nabil optimis vaksinasi bisa dipercepat dan menjadi kunci untuk penanganan pandemi. "Kita kuatkan manajemen data, sekaligus juga infrastruktur kesehatan dan SDM. Saat ini sudah berjalan dan kita bisa melihat progresnya bersama-sama," ungkapnya.
Dari vaksinasi, menurut dia, semua pihak harus optimis bersama-sama bisa melampaui pandemi ini. "Kombinasi PPKM mikro dan vaksinasi serta dukungan warga agar tetap patuh protokol kesehatan menjadi penting untuk pemulihan dari pandemi," pungkasnya.
"Jelas sekali PPKM mikro berpengaruh pada penurunan Covid-19. Tapi, jangan lupa juga ada faktor-faktor lain, misal semakin banyaknya warga yang sadar kesehatan, pakai masker, menaati protokol kesehatan, dan hal-hal lain yang membantu penanganan pandemi," ujar Nabil Haroen, Senin (22/3/2021).
Baca Juga
Anggota Komisi IX DPR RI ini menilai selama ini pemerintah terus mengevaluasi program penanganan pandemi, sekaligus memastikan tereksekusinya program-program yang tepat. "Pemerintah menjalankan PPKM mikro dengan pelibatan pendekatan sosial. Artinya, ada kebijakan dari pemerintah, ada juga pemanfaatan atau memaksimalkan inovasi dari warga," tutur pria yang akrab disapa Gus Nabil ini.
Dalam konteks pendekatan sosial, kata dia, misalnya dengan menggandeng Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, hingga pesantren serta ormas sosial yang punya komitmen kuat untuk keindonesiaan. "Dalam hal vaksinasi misalnya, pemerintah serius menggandeng Ormas-ormas untuk memperlancar proses," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini.
Menurut dia, semua pihak harus terus bekerjasama, saling menguatkan. Dia mengatakan, pemerintah menyiapkan program-program strategis, terkait dengan infrastruktur kesehatan dan hal lain. "Pengusaha juga perlu membangun strategi khusus agar bertahan, kita harus berdamai dengan situasi ini, sekaligus berusaha bangkit. Kita tidak bisa menyenangkan semua pihak, semua harus bekerja keras," imbuhnya.
Sementara, agar juga saling bantu untuk menguatkan diri, menahan diri untuk tidak bepergian, kecuali hal penting. "Juga, menguatkan solidaritas sosial antar warga. Semua itu, akan jadi kunci untuk penanganan pandemi," imbuhnya.
Dia melanjutkan, pemerintah juga menstimulasi ekonomi dengan beberapa program, di antaranya padat karya. Jadi, kata Nabil, memang diharapkan, nanti ekonomi menggeliat, pasar menjadi pulih kembali. Di antara strateginya, dengan program padat karya, ini akan menggerakkan banyak warga agar bisa pulih secara ekonomi. Setelah itu, kata dia, dengan dukungan menggerakkan UMKM dan pengusaha kecil-menengah. Di antaranya dengan kemudahan izin, pelatihan, serta bantuan modal. "Jadi prosesnya bertahap, tapi yang ingin dituju adalah kemandirian warga, ekonomi pulih, kerja kreatif dan produktif kembali bangkit," ujarnya.
Nabil optimis vaksinasi bisa dipercepat dan menjadi kunci untuk penanganan pandemi. "Kita kuatkan manajemen data, sekaligus juga infrastruktur kesehatan dan SDM. Saat ini sudah berjalan dan kita bisa melihat progresnya bersama-sama," ungkapnya.
Dari vaksinasi, menurut dia, semua pihak harus optimis bersama-sama bisa melampaui pandemi ini. "Kombinasi PPKM mikro dan vaksinasi serta dukungan warga agar tetap patuh protokol kesehatan menjadi penting untuk pemulihan dari pandemi," pungkasnya.
(cip)