Asuransi Bisa Bantu Petani Sumba Tengah Hindari Kerugian
loading...
A
A
A
KUPANG - Akibat serangan hama belalang, para petani jagung di Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, terancam gagal panen. Kementerian Pertanian mengajak para petani untuk memanfaat asuransi agar terhindar dari kerugian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, asuransi akan membantu petani menjaga lahan pertanian.
"Asuransi sangat bermanfaat untuk menjaga lahan milik petani. Jika terjadi kerugian, petani akan mendapatkan klaim yang membuat mereka tidak rugi. Justru petani bisa tanam kembali," katanya, Minggu (14/3/2021).
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut.
"Klaim yang akan diberikan asuransi jika terjadi kondisi gagal panen adalah sebesar Rp6 juta per hektare. Dana itu yang bisa dimanfaatkan petani sebagai modal untuk tanam lagi," katanya.
Lebih lanjut Sarwo Edhy mengatakan jika asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana.
"Asuransi akan menjaga lahan petani dari perubahan iklim, cuaca ekstrim, bencana alam, juga serangan organisme pengganggu tanaman dan hama," kata dia.
Bupati Sumba Tengah Paulus SK Limu, mengatakan para petani jagung di daerahnya saat ini terancam gagal panen akibat serangan hama belalang.
"Sudah ratusan hektare lahan jagung petani yang rusak diserang hama belalang, sehingga jika tidak diatasi segera, maka bisa terjadi gagal panen total dan bisa terjadi rawan pangan," katanya.
Ia mengatakan hama belalang telah menyerang lebih dari 200 hektare lahan jagung petani pada beberapa desa di Kecamatan Umbu Ratu Ngga yaitu Desa Tanah Mbanas, Mbanas Selatan, Lenang Selatan, dan Tanah Mbanas Barat.
Selain itu, ratusan hektare lahan lainnya juga berpotensi terserang hama belalang sehingga membuat petani bisa mengalami gagal panen. CM
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, asuransi akan membantu petani menjaga lahan pertanian.
"Asuransi sangat bermanfaat untuk menjaga lahan milik petani. Jika terjadi kerugian, petani akan mendapatkan klaim yang membuat mereka tidak rugi. Justru petani bisa tanam kembali," katanya, Minggu (14/3/2021).
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut.
"Klaim yang akan diberikan asuransi jika terjadi kondisi gagal panen adalah sebesar Rp6 juta per hektare. Dana itu yang bisa dimanfaatkan petani sebagai modal untuk tanam lagi," katanya.
Lebih lanjut Sarwo Edhy mengatakan jika asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana.
"Asuransi akan menjaga lahan petani dari perubahan iklim, cuaca ekstrim, bencana alam, juga serangan organisme pengganggu tanaman dan hama," kata dia.
Bupati Sumba Tengah Paulus SK Limu, mengatakan para petani jagung di daerahnya saat ini terancam gagal panen akibat serangan hama belalang.
"Sudah ratusan hektare lahan jagung petani yang rusak diserang hama belalang, sehingga jika tidak diatasi segera, maka bisa terjadi gagal panen total dan bisa terjadi rawan pangan," katanya.
Ia mengatakan hama belalang telah menyerang lebih dari 200 hektare lahan jagung petani pada beberapa desa di Kecamatan Umbu Ratu Ngga yaitu Desa Tanah Mbanas, Mbanas Selatan, Lenang Selatan, dan Tanah Mbanas Barat.
Selain itu, ratusan hektare lahan lainnya juga berpotensi terserang hama belalang sehingga membuat petani bisa mengalami gagal panen. CM
(ars)