Pemerintah Berencana Sediakan Alat Pendeteksi Covid-19 GeNose di Bioksop
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan, pemerintah berencana mengaplikasikan alat deteksi Covid-19 yakni GeNose di bioskop Tanah Air. Hal ini dilakukan demi menghidupkan industri perfilman nasional.
Hal tersebut dikatakannya saat meninjau vaksinasi bagi lansia di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta (BBPK), Kampus Hang Jebat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 9 Maret 2021. Dalam kunjungannya tersebut, Menko Muhadjir didampingi Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono. Di sana dia juga berinteraksi dengan aktor dan aktris kawakan yang tengah mengikuti vaksinasi untuk lansia. Mereka di antaranya Anwar Fuady, Meriam Bellina, Christine Hakim, dan produser film Raam Punjabi.
"Jadi saya sudah ada pembicaraan dengan Menparekraf (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno), untuk pengamanan bioskop nanti akan dipasang GeNose untuk gedung-gedung bioskop. Soal teknisnya nanti masih akan dibicarakan dengan pak Menparekraf," kata Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Rabu (10/3/2021).
Menurut Muhadjir, penyediaan GeNose di bioskop untuk menjamin keamanan penikmat film agar tidak ragu untuk datang menikmayi karya sineas Tanah Air. "Maksud kita agar masyarakat bisa segera percaya diri, aman untuk ke gedung bioskop. Sehingga industri perfilman juga para artis, para awak perfilman juga bisa bekerja lebih aman, lebih nyaman, sehingga produksi kita bisa lebih lancar seperti sedia kala," tuturnya.
Di samping itu, Muhadjir menjelaskan, vaksinasi untuk aktor dan aktris kawakan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk untuk kembali menghidupkan industri perfilman nasional yang terhenti di masa pandemi Covid-19. Tidak hanya untuk aktor dan aktris lansia, Muhadjir mengatakan, setelah ini pemerintah akan mengupayakan seluruh insan perfilman untuk mendapatkan prioritas vaksin.
"Tentu saja ini tidak berhenti di sini. Karena setelah ini nanti akan kita upayakan mereka-mereka yang berusia lebih muda juga akan kita beri prioritas untuk masuk bersama tenaga-tenaga pelayan public. Dengan begitu kita harapkan produksi film dan juga bioskop bisa segera aktif kembali," imbuhnya.
Saat meninjau proses vaksinasi untuk lansia di lokasi, Muhadjir mengatakan pelaksanaannya telah berjalan dengan baik. "Secara umum saya melihat (proses vaksinasi) sudah berjalan sangat lancar. Pelayanannya cepat. Tenaga relawannya maupun tenaga vaksinatornya bekerja secara profesional," ungkapnya.
Muhadjir menambahkan, pelaksanaan vaksinasi lansia di BBPK Jakarta bisa menjadi contoh untuk pelaksanaan vaksinasi berikutnya. Menurutnya, pelayanan yang diberikan para petugas sangat baik dan berlangsung cepat, sehingga tidak membuat para lansia lelah menunggu. "Saya memang sudah pesan. Karena di sini sudah banyak yang sepuh mohon jangan dibikin lelah. Nanti (kalau menunggu lama) malah tidak jadi sembuh, tidak dapat vaksin, nanti malah jadi sakit pulangnya," tutup dia.
Hal tersebut dikatakannya saat meninjau vaksinasi bagi lansia di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta (BBPK), Kampus Hang Jebat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 9 Maret 2021. Dalam kunjungannya tersebut, Menko Muhadjir didampingi Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono. Di sana dia juga berinteraksi dengan aktor dan aktris kawakan yang tengah mengikuti vaksinasi untuk lansia. Mereka di antaranya Anwar Fuady, Meriam Bellina, Christine Hakim, dan produser film Raam Punjabi.
"Jadi saya sudah ada pembicaraan dengan Menparekraf (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno), untuk pengamanan bioskop nanti akan dipasang GeNose untuk gedung-gedung bioskop. Soal teknisnya nanti masih akan dibicarakan dengan pak Menparekraf," kata Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Rabu (10/3/2021).
Menurut Muhadjir, penyediaan GeNose di bioskop untuk menjamin keamanan penikmat film agar tidak ragu untuk datang menikmayi karya sineas Tanah Air. "Maksud kita agar masyarakat bisa segera percaya diri, aman untuk ke gedung bioskop. Sehingga industri perfilman juga para artis, para awak perfilman juga bisa bekerja lebih aman, lebih nyaman, sehingga produksi kita bisa lebih lancar seperti sedia kala," tuturnya.
Di samping itu, Muhadjir menjelaskan, vaksinasi untuk aktor dan aktris kawakan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk untuk kembali menghidupkan industri perfilman nasional yang terhenti di masa pandemi Covid-19. Tidak hanya untuk aktor dan aktris lansia, Muhadjir mengatakan, setelah ini pemerintah akan mengupayakan seluruh insan perfilman untuk mendapatkan prioritas vaksin.
"Tentu saja ini tidak berhenti di sini. Karena setelah ini nanti akan kita upayakan mereka-mereka yang berusia lebih muda juga akan kita beri prioritas untuk masuk bersama tenaga-tenaga pelayan public. Dengan begitu kita harapkan produksi film dan juga bioskop bisa segera aktif kembali," imbuhnya.
Saat meninjau proses vaksinasi untuk lansia di lokasi, Muhadjir mengatakan pelaksanaannya telah berjalan dengan baik. "Secara umum saya melihat (proses vaksinasi) sudah berjalan sangat lancar. Pelayanannya cepat. Tenaga relawannya maupun tenaga vaksinatornya bekerja secara profesional," ungkapnya.
Muhadjir menambahkan, pelaksanaan vaksinasi lansia di BBPK Jakarta bisa menjadi contoh untuk pelaksanaan vaksinasi berikutnya. Menurutnya, pelayanan yang diberikan para petugas sangat baik dan berlangsung cepat, sehingga tidak membuat para lansia lelah menunggu. "Saya memang sudah pesan. Karena di sini sudah banyak yang sepuh mohon jangan dibikin lelah. Nanti (kalau menunggu lama) malah tidak jadi sembuh, tidak dapat vaksin, nanti malah jadi sakit pulangnya," tutup dia.
(cip)