Vaksin Covid-19 Jadi Rebutan, Menkes Minta Masyarakat Bersabar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat diminta bersabar untuk proses vaksinasi Covid-19 secara menyeluruh. Hal ini karena stok vaksin menjadi rebutan dunia internasional. Permintaan ini disampaikan Menteri Kesehatan ( Menkes ) RI Budi Gunadi Sadikin saat meninjau vaksinasi di Gedung MUI Pusat, Rabu (3/3/2021) pagi.
"Vaksin ini menjadi rebutan di seluruh dunia. Banyak negara belum bisa mendapatkan vaksinnya, termasuk beberapa negara maju baru mulai beberapa di Asia. Jadi Indonesia ini bersyukur kita bisa dapat, karena masih menjadi rebutan di seluruh dunia," ujarnya, seperti tertuang dalam rilis Komisi Infokom MUI.
Dia menyebutkan, persaingan untuk mendapatkan vaksin Covid-19 termasuk berat karena semua negara di dunia membutuhkannya. Beberapa negara maju di Asia bahkan baru mulai melaksanakan vaksinasi perdana beberapa hari ini. Indonesia termasuk cepat dalam melaksanakan vaksinasi dan mendapat keberuntungan karena mendapatkan jatah vaksin banyak.
Baca juga: Puluhan Pedagang di Pasar Cinde Menolak Divaksinasi
"Dari total 7,8 miliar populasi manusia di bumi, sebanyak 70 persennya atau sekitar 5,5 miliar jiwa butuh 11 miliar vaksin agar mendapatkan herd immunity, maka proses vaksinasi bertahap dan butuh waktu," kata dia.
Namun dia memberi harapan bahwa pada bulan Juli nanti sebagian masyarakat akan sudah bisa divaksin. "Memang bertahap ini vaksinasinya, jadi Bapak dan Ibu mohon bersabar, sampai Juni mungkin 20 persen penduduk yang bisa divaksin, kita berusaha mendapatkan vaksin sebanyak-banyaknya, sisanya pada Juli insya Allah bisa sebagian rakyat divaksin," ujarnya.
Dia menyebutkan agar herd immunity di Indonesia tercapai, harus ada 70 persen masyarakat usia 18 tahun ke atas yang divaksin. Dia menargetkan vaksinasi Indonesia untuk setidaknya 181 juta penduduk Indonesia. Hal seperti ini perlu dipahami karena vaksin bukan hanya untuk individu, melainkan untuk kelompok.
Baca juga: Pemerintah Izinkan Vaksinasi Mandiri, PKS: Terlalu Cepat!
"Vaksin bukan hanya melindungi kita, melainkan melindungi saudara kita, tetangga kita, seluruh orang Indonesia, karena percuma kalau cuma 50 persen. Vaksin bukan hanya untuk kepentingan individu, melainkan ini sesuatu yang benar-benar bermanfaat untuk orang yang lebih lemah, orang-orang tua, komorbid, yang mungkin tidak bisa divaksin, kita bisa bantu melindungi mereka," katanya.
Pada kesempatan itu, dia juga menyampaikan terima kasih kepada MUI karena mau menunjukkan kepada masyarakat kemauan divaksin. "Saya ingin sampaikan terima kasih kepada MUI yang mau menunjukkan, mengajak masyarakat mau divaksin, karena tetap, yang harus divaksin, harus mencapai 70 persen dari populasi kita di atas 18 tahun, kita targetkan 181 juta penduduk kita," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan mengatakan, hari ini MUI melaksanakan vaksinasi perdana untuk jajaran dewan pimpinan harian dan pengurus. Vaksinasi diikuti 500 peserta yang terbagi ke dalam beberapa gelombang. Vaksinasi dilaksanakan di Parkiran Gedung MUI Pusat.
"Setelah ini kita akan menyosialisasikan kepada tokoh MUI seluruh Indonesia dari 34 provinsi. Yang kedua seperti kita ketahui bahwa vaksin adalah ikhtiar memutus rantai Covid-19 yang insya Allah kita berdoa, bertawakal kepada Allah SWT semoga Covid-19 lekas sirna."
"Vaksin ini menjadi rebutan di seluruh dunia. Banyak negara belum bisa mendapatkan vaksinnya, termasuk beberapa negara maju baru mulai beberapa di Asia. Jadi Indonesia ini bersyukur kita bisa dapat, karena masih menjadi rebutan di seluruh dunia," ujarnya, seperti tertuang dalam rilis Komisi Infokom MUI.
Dia menyebutkan, persaingan untuk mendapatkan vaksin Covid-19 termasuk berat karena semua negara di dunia membutuhkannya. Beberapa negara maju di Asia bahkan baru mulai melaksanakan vaksinasi perdana beberapa hari ini. Indonesia termasuk cepat dalam melaksanakan vaksinasi dan mendapat keberuntungan karena mendapatkan jatah vaksin banyak.
Baca juga: Puluhan Pedagang di Pasar Cinde Menolak Divaksinasi
"Dari total 7,8 miliar populasi manusia di bumi, sebanyak 70 persennya atau sekitar 5,5 miliar jiwa butuh 11 miliar vaksin agar mendapatkan herd immunity, maka proses vaksinasi bertahap dan butuh waktu," kata dia.
Namun dia memberi harapan bahwa pada bulan Juli nanti sebagian masyarakat akan sudah bisa divaksin. "Memang bertahap ini vaksinasinya, jadi Bapak dan Ibu mohon bersabar, sampai Juni mungkin 20 persen penduduk yang bisa divaksin, kita berusaha mendapatkan vaksin sebanyak-banyaknya, sisanya pada Juli insya Allah bisa sebagian rakyat divaksin," ujarnya.
Dia menyebutkan agar herd immunity di Indonesia tercapai, harus ada 70 persen masyarakat usia 18 tahun ke atas yang divaksin. Dia menargetkan vaksinasi Indonesia untuk setidaknya 181 juta penduduk Indonesia. Hal seperti ini perlu dipahami karena vaksin bukan hanya untuk individu, melainkan untuk kelompok.
Baca juga: Pemerintah Izinkan Vaksinasi Mandiri, PKS: Terlalu Cepat!
"Vaksin bukan hanya melindungi kita, melainkan melindungi saudara kita, tetangga kita, seluruh orang Indonesia, karena percuma kalau cuma 50 persen. Vaksin bukan hanya untuk kepentingan individu, melainkan ini sesuatu yang benar-benar bermanfaat untuk orang yang lebih lemah, orang-orang tua, komorbid, yang mungkin tidak bisa divaksin, kita bisa bantu melindungi mereka," katanya.
Pada kesempatan itu, dia juga menyampaikan terima kasih kepada MUI karena mau menunjukkan kepada masyarakat kemauan divaksin. "Saya ingin sampaikan terima kasih kepada MUI yang mau menunjukkan, mengajak masyarakat mau divaksin, karena tetap, yang harus divaksin, harus mencapai 70 persen dari populasi kita di atas 18 tahun, kita targetkan 181 juta penduduk kita," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan mengatakan, hari ini MUI melaksanakan vaksinasi perdana untuk jajaran dewan pimpinan harian dan pengurus. Vaksinasi diikuti 500 peserta yang terbagi ke dalam beberapa gelombang. Vaksinasi dilaksanakan di Parkiran Gedung MUI Pusat.
"Setelah ini kita akan menyosialisasikan kepada tokoh MUI seluruh Indonesia dari 34 provinsi. Yang kedua seperti kita ketahui bahwa vaksin adalah ikhtiar memutus rantai Covid-19 yang insya Allah kita berdoa, bertawakal kepada Allah SWT semoga Covid-19 lekas sirna."
(zik)