Vaksinasi Terkesan Tertutup, Begini Penjelasan Sekjen DPR
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR telah melangsungkan kegiatan vaksinasi Covid-19 di lingkungan DPR RI sejak Rabu (24/2/2021). Karena berisiko gaduh, Setjen DPR membuat aturan bahwa siapa pun dilarang memfoto atau merekam kegiatan vaksinasi, termasuk wartawan untuk meliput.
"Kemudian kami mewajibkan untuk tidak boleh kegiatan foto di dalam karena kami menduga kalau diperbolehkan melakukan kegiatan selfie dan sebagainya, maka kegiatan di dalam berisiko seperti pasar," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (26/2/2021).
Tapi, Indra mempersilakan teman-teman media untuk melihat secara bergantian. Karena dalam keadaan normal saja sudah sangat penuh dan sangat sesak, lantaran target harian DPR adalah 1.500 orang yang divaksin. Dua hari ini memang tidak tercapai, karena beberapa anggota DPR masih banyak di dapil.
Baca juga: Mayoritas Anggota DPR Belum Divaksinasi, Ini Alasannya
"Jadi kita tidak ingin di di dalam itu ada kegiatan foto, sekali kita memperbolehkan, di dalam nanti semua punya hak seolah-olah melakukan foto," ujarnya.
Indra menegaskan, ketentuan ini bukan cuma buat orang luar, tapi juga media di lingkungan DPR sendiri tidak diberikan kesempatan mengambil gambar. Jadi, biarkan dulu semua proses berlangsung dengan sangat ketat dan tidak ada kegiatan lain selain vaksinasi. Jadi mungkin karena hal ini, media menganggap kegiatan ini tertutup, karena ada perintah langsung dari dirinya atas arahan Pimpinan DPR agar semua dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat dan tidak boleh ada kerumunan.
"Untuk mengejar target (vaksinasi di DPR) tidak gampang. Nanti kalau mau melihat secara bergantian boleh, nanti teman-teman bisa paham. Di dalam itu petugas suntiknya saja 200 orang. Belum lagi petugas kita yang mengarahkan, jadi di dalam itu penuh sesak sehingga kita tidak ingin di dalam itu ada kegiatan foto, selfie untuk medsos karena ini adalah kegiatan kemanusiaan. Jadi kami ingatkan kepada semua, termasuk anggota DPR tidak ada kegiatan di luar kepentingan vaksin," terang Indra.
Baca juga: Vaksinasi untuk Lansia Diyakini Dapat Turunkan Angka Kematian
Menurut dia, arahan yang membuat vaksinasi ini seperti tertutup bukan karena sisi mekanisme tapi lebih kepada alasan keamanan. Jadi, pihaknya memohon maaf kalau ada tindakan pengamanan yang sedikit berlebihan.
"Kami mengingatkan memang kalau teman-teman di lingkungan sini, pengamanan di sini terlalu berlebihan, kami mohon maaf. Kami tidak ingin di dalam siapa pun masuk, untuk petugas kami pun, petugas keamanan dilarang, karena kita tidak ingin dengan ruangan yang seperti itu banyak kegiatan-kegiatan yang selfie, kegiatan-kegiatan medsos, sangat berisiko dari sisi protokol kesehatan. Jadi tidak ada ide tertutup," tegasnua.
Namun demikian, Indra kembali menegaskan bahwa pihaknya mempersilakan teman media untuk melihat secara bergantian. Tapi tentu tidak boleh mengambil gambar karena khawatir vaksinasi akan terganggu.
"Kami mohon sekali pemahaman teman-teman media, tidak ada yang ditutup-tutupi. Itu semua kegiatan program dari presiden untuk seluruh penduduk Indonesia, untuk seluruh rakyat Indonesia, semua nanti akan terkena dan semua kewajiban kita bersama untuk menjaga agar pandemi ini cepat melandai. Kita ingin jadi perhatian kita semua," tandasnya.
"Kemudian kami mewajibkan untuk tidak boleh kegiatan foto di dalam karena kami menduga kalau diperbolehkan melakukan kegiatan selfie dan sebagainya, maka kegiatan di dalam berisiko seperti pasar," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (26/2/2021).
Tapi, Indra mempersilakan teman-teman media untuk melihat secara bergantian. Karena dalam keadaan normal saja sudah sangat penuh dan sangat sesak, lantaran target harian DPR adalah 1.500 orang yang divaksin. Dua hari ini memang tidak tercapai, karena beberapa anggota DPR masih banyak di dapil.
Baca juga: Mayoritas Anggota DPR Belum Divaksinasi, Ini Alasannya
"Jadi kita tidak ingin di di dalam itu ada kegiatan foto, sekali kita memperbolehkan, di dalam nanti semua punya hak seolah-olah melakukan foto," ujarnya.
Indra menegaskan, ketentuan ini bukan cuma buat orang luar, tapi juga media di lingkungan DPR sendiri tidak diberikan kesempatan mengambil gambar. Jadi, biarkan dulu semua proses berlangsung dengan sangat ketat dan tidak ada kegiatan lain selain vaksinasi. Jadi mungkin karena hal ini, media menganggap kegiatan ini tertutup, karena ada perintah langsung dari dirinya atas arahan Pimpinan DPR agar semua dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat dan tidak boleh ada kerumunan.
"Untuk mengejar target (vaksinasi di DPR) tidak gampang. Nanti kalau mau melihat secara bergantian boleh, nanti teman-teman bisa paham. Di dalam itu petugas suntiknya saja 200 orang. Belum lagi petugas kita yang mengarahkan, jadi di dalam itu penuh sesak sehingga kita tidak ingin di dalam itu ada kegiatan foto, selfie untuk medsos karena ini adalah kegiatan kemanusiaan. Jadi kami ingatkan kepada semua, termasuk anggota DPR tidak ada kegiatan di luar kepentingan vaksin," terang Indra.
Baca juga: Vaksinasi untuk Lansia Diyakini Dapat Turunkan Angka Kematian
Menurut dia, arahan yang membuat vaksinasi ini seperti tertutup bukan karena sisi mekanisme tapi lebih kepada alasan keamanan. Jadi, pihaknya memohon maaf kalau ada tindakan pengamanan yang sedikit berlebihan.
"Kami mengingatkan memang kalau teman-teman di lingkungan sini, pengamanan di sini terlalu berlebihan, kami mohon maaf. Kami tidak ingin di dalam siapa pun masuk, untuk petugas kami pun, petugas keamanan dilarang, karena kita tidak ingin dengan ruangan yang seperti itu banyak kegiatan-kegiatan yang selfie, kegiatan-kegiatan medsos, sangat berisiko dari sisi protokol kesehatan. Jadi tidak ada ide tertutup," tegasnua.
Namun demikian, Indra kembali menegaskan bahwa pihaknya mempersilakan teman media untuk melihat secara bergantian. Tapi tentu tidak boleh mengambil gambar karena khawatir vaksinasi akan terganggu.
"Kami mohon sekali pemahaman teman-teman media, tidak ada yang ditutup-tutupi. Itu semua kegiatan program dari presiden untuk seluruh penduduk Indonesia, untuk seluruh rakyat Indonesia, semua nanti akan terkena dan semua kewajiban kita bersama untuk menjaga agar pandemi ini cepat melandai. Kita ingin jadi perhatian kita semua," tandasnya.
(zik)