Legislator PKS Minta Vaksin Nusantara Dibuktikan Jangan Cuma Selebrasi

Sabtu, 20 Februari 2021 - 09:44 WIB
loading...
Legislator PKS Minta...
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mendukung penuh adanya pengembangan vaksin Covid-19 di Tanah Air. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mendukung penuh adanya pengembangan vaksin Covid-19 di Tanah Air. Sebab, hal tersebut sejalan dengan Inpres Nomor 6 tahun 2016. Namun, lanjut dia, wacana Vaksin Nusantasa (Vaknus) bukan yang pertama. Sebelumnya, ada Vaksin Merah Putih yang digadang-gadang dan dipromosikan oleh pemerintah.

"Oleh karena itu, buktikan saja dulu sampai Vaksin Nusantara ini berhasil memenuhi standar dan rekomendasi ilmiah. Jangan sampai hanya riuh pada tataran seremoni dan selebrasi," ujar Netty kepada SINDOnews, Sabtu (20/1/2021).

Akan tetapi, lanjut dia, jika Vaknus itu berhasil, tentu menjadi kebanggaan nasional di tengah perlombaan vaksin global. "Yang membuat negara kita masuk ke dalam salah satu negara pembuat vaksin dan bukan sekadar pengimpor vaksin," ujar Ketua Tim Covid-19 Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI ini.

Kemudian, Netty mengingatkan setiap vaksin yang dikembangkan apapun namanya harus melalui tahapan uji klinis sebagaimana standar yang berlaku. "Ini harus dibuktikan dengan data uji klinis, mulai dari kecocokan, keamanan, dan terakhir tingkat keampuhannya," katanya.

Netty mendengar saat ini Vaksin Nusantara sudah akan masuk uji klinis II. "Tentu publik bertanya-tanya, dan ingin diperlihatkan, serta diupdate data uji kilinis I-nya, agar ini tidak hanya sekadar klaim akan tetapi bisa dibuktikan dengan data," ujarnya.

Selain itu, dia meminta semua pihak untuk menahan diri dari berkomentar maupun membuat pernyataan yang justru memperkeruh suasana. Sebab, menurut dia, seringkali sesuatu dalam percakapan publik tiba-tiba menjadi heboh dan viral, tetapi setelah itu tidak ada lagi perkembangan dan kelanjutannya.

"Oleh karena itu, saya meminta agar pengembangan vaksin ini bisa fokus dan mengurangi pernyataan-pernyataan yang berlebihan, fokus saja. Dan kalau memang perlu untuk memberikan informasi perkembangan harus disertai dengan data yang bisa dibuktikan," pungkasnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2163 seconds (0.1#10.140)