Presiden Jokowi Minta Dikritik, DPR: Jangan Asal Hantam Kromo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) minta masyarakat untuk lebih aktif memberikan kritik kepada pemerintah demi peningkatan kualitas pelayanan publik. Namun, sejumlah pihak khawatir jika kritikan tersebut akan berbalas serangan para buzzer Istana.
Terkait hal ini, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mendukung itu asalkan kritikan yang diberikan sepanjang berisi kritikan untuk membangun tentu akan bagus. Dengan demikian, akan tercipta check and balances dari pemerintah, Parlemen dan juga yudikatif, bukan asal mengkritik.
"Saya mendukung tinggal kritiknya membangun, ada solusi jangan mengkritik hantam kromo (asal mengkritik saja)," ujar Azis kepada wartawan di Jakarta, Jumat (11/2/2021).
Apakah pemerintah selama ini kekurangan kritik, Azis melihat cukup banyak kritik kepada pemerintah sebagaimana yang termuat di media dan itu hal yang biasa. Kalau ada balasan dari buzzer, tinggal balas dengan buzzer juga, memanfaatkan teknologi.
"Ya soal buzzer ya tinggal ini, yang mengkritik juga pakai buzzer aja. Kan namanya dunia teknologi ya silakan saja begitu tidak ada masaalh. Tapi sepanjang kritiknya kritik membangun untuk bangsa dan negara kita dukung," jelasnya.
Namun, Politikus Partai Golkar ini mengingatkan kritikan itu harus dengan cara yang baik, menyampaikan kritik yang membangun dengan mempertimbangkan aspek etika, tata krama, fakta dan data. Sementara medianya bisa menggunakan apa saja. Baca juga: Pemerintah Minta Dikritik Bisa Jadi Bermakna 'Jebakan'
"Kritik bisa lewat mana saja bisa lisan, bisa melalui media bisa melalui tulisan bisa melalui buku begitu," tegas Azis.
Terkait hal ini, Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mendukung itu asalkan kritikan yang diberikan sepanjang berisi kritikan untuk membangun tentu akan bagus. Dengan demikian, akan tercipta check and balances dari pemerintah, Parlemen dan juga yudikatif, bukan asal mengkritik.
"Saya mendukung tinggal kritiknya membangun, ada solusi jangan mengkritik hantam kromo (asal mengkritik saja)," ujar Azis kepada wartawan di Jakarta, Jumat (11/2/2021).
Apakah pemerintah selama ini kekurangan kritik, Azis melihat cukup banyak kritik kepada pemerintah sebagaimana yang termuat di media dan itu hal yang biasa. Kalau ada balasan dari buzzer, tinggal balas dengan buzzer juga, memanfaatkan teknologi.
"Ya soal buzzer ya tinggal ini, yang mengkritik juga pakai buzzer aja. Kan namanya dunia teknologi ya silakan saja begitu tidak ada masaalh. Tapi sepanjang kritiknya kritik membangun untuk bangsa dan negara kita dukung," jelasnya.
Namun, Politikus Partai Golkar ini mengingatkan kritikan itu harus dengan cara yang baik, menyampaikan kritik yang membangun dengan mempertimbangkan aspek etika, tata krama, fakta dan data. Sementara medianya bisa menggunakan apa saja. Baca juga: Pemerintah Minta Dikritik Bisa Jadi Bermakna 'Jebakan'
"Kritik bisa lewat mana saja bisa lisan, bisa melalui media bisa melalui tulisan bisa melalui buku begitu," tegas Azis.
(kri)