Ketum BRN Sebut Rasisme Abu Janda Mengganggu Rasa Nasionalisme

Senin, 01 Februari 2021 - 17:22 WIB
loading...
Ketum BRN Sebut Rasisme Abu Janda Mengganggu Rasa Nasionalisme
Ketua Umum BRN Edysa Girsang menilai perilaku rasis Permadi Arya alias Abu Janda sudah menganggu rasa nasionalisme dan persatuan NKRI. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Badan Relawan Nusantara (BRN) Edysa Girsang menilai perilaku rasis Permadi Arya alias Abu Janda sudah menganggu rasa nasionalisme. Termasuk mengganggu persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Jadi dia (Abu Janda) sudah membangunkan sesuatu (rasis) yang seharusnya tidak boleh muncul lagi, bahwa kita sudah selesai mau Papua, Jawa, dan Sunda itu saudara kita semua," kata Edysa Girsang kepada wartawan di Jakarta, Senin (1/2/2021).

Untuk itu, menurut Edy, jika saat ini terdapat pihak-pihak yang berupaya melindungi perilaku rasis dengan berbagai alasan. "Maka ketika ada orang yang membela Abu Janda ya berarti anda kelompok rasis," tandasnya.
Ketum BRN Sebut Rasisme Abu Janda Mengganggu Rasa Nasionalisme

Sementara itu, aktivis Forum Kota (Forkot) Agung Wibowo Hadi mengatakan, Immanuel Ebenezer sangat tidak layak disebut atau disematkan sebagai aktivis 98. "Immanuel Ebenezer bukan aktivis 98 tapi buzzer pro rasis," tekan pria yang akrab disapa Agung Dekil ini. Baca juga: Abu Janda Diam-Diam Telah Diperiksa Bareskrim Polri

Untuk itu, Agung meminta agar Ebenezer tidak membawa-bawa nama aktivis 98 untuk kepentingan pribadi terlebih membela rasisme. "Jangan jual-jual aktivis 98 buat bela orang yang rasis," tandasnya.

Sebelumnya, Immanuel Ebenezer yang mengklaim sebagai Ikatan Aktivis 98 siap membela Abu Janda yang dilaporkan terkait dugaan rasisme terhadap Natalius Pigai. Aktivis 98 menyiapkan 1.000 pengacara sebagai tim advokasi Abu Janda.

"Sepertinya ada yang cari momentum besar ini. Kita rapatkan barisan. Kami akan menyiapkan 1.000 lawyer untuk menjaga Abu Janda," ujar Immanuel dalam keteranganya, Senin (1/2/2021).
(poe)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5033 seconds (0.1#10.140)