Selama Pandemi, Hetifah Sjaifudian Jadi Melek Teknologi dan Makin Kreatif
loading...
A
A
A
Dia menambahkan, bahkan beberapa lembaga negara juga menggunakan bermacam-macam platform secara bergantian agar tidak dipantau terus-menerus dan menghindari bocornya rahasia negara. Kewaspadaan tetap perlu dilakukan, seperti tidak sembarang masuk ke room tidak jelas dan berbagi password jika ada permintaan meski seolah dari platform-nya sekalipun.
Ketika banyak orang yang mulai menggunakan aplikasi video streaming, banyak penggunaan iOS datanya bisa diambil pihak lain. Belum lagi zoombombing atau orang asing yang masuk dalam pertemuan online di aplikasi Zoom.
Akhirnya, kini banyak pihak mereka yang belajar atau kerja di rumah mengerti cara mencegah para penyusup. "Ada kemajuan, mereka tahu harus menggunakan password, kemudian menggunakan antrean untuk masuk," sebutnya. (Baca juga: DPR Apresiasi Polri Cepat Bongkar Kasus Jual Beli Surat Bebas Covid-19)
Saat di rumah saja ini masyarakat yang juga pengguna media sosial menjadi lebih kreatif. pengamat media sosial Enda Nasution mengatakan, memang pengguna media sosial jumlahnya tidak mengalami kenaikan, seperti halnya pengguna aplikasi video streaming.
Namun, ada banyak variasi konten di media sosial. Misalnya melakukan tantangan hal positif seperti berolahraga, memasak, dan lain-lainnya. Hal tersebut membuat, pengguna media sosial lebih produktif selama di rumah.
"Dadakan jualan juga banyak, promosi sesuatu yang sebenarnya tidak sengaja untuk dijual. Hal tersebut menjadi bagian dari mengisi waktu luang dengan membuat bermacam konten," ujarnya.
Bukan hanya itu, galang bantuan pun kini lebih ramai dengan bermacam cara. Membuat video atau give away yang untuk mengumpulkan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis maupun donasi berbentuk uang.
Para penyedia aplikasi juga terus berinovasi untuk memenuhi keinginan penggunanya. Seperti panggilan video dari aplikasi WhatsApp yang dahulu hanya dapat dilakukan dua orang, kini bisa empat. Bahkan, nantinya berkembang informasi, WhatsApp akan dapat melakukan video call hingga 50 orang. (Ananda Nararya)
Ketika banyak orang yang mulai menggunakan aplikasi video streaming, banyak penggunaan iOS datanya bisa diambil pihak lain. Belum lagi zoombombing atau orang asing yang masuk dalam pertemuan online di aplikasi Zoom.
Akhirnya, kini banyak pihak mereka yang belajar atau kerja di rumah mengerti cara mencegah para penyusup. "Ada kemajuan, mereka tahu harus menggunakan password, kemudian menggunakan antrean untuk masuk," sebutnya. (Baca juga: DPR Apresiasi Polri Cepat Bongkar Kasus Jual Beli Surat Bebas Covid-19)
Saat di rumah saja ini masyarakat yang juga pengguna media sosial menjadi lebih kreatif. pengamat media sosial Enda Nasution mengatakan, memang pengguna media sosial jumlahnya tidak mengalami kenaikan, seperti halnya pengguna aplikasi video streaming.
Namun, ada banyak variasi konten di media sosial. Misalnya melakukan tantangan hal positif seperti berolahraga, memasak, dan lain-lainnya. Hal tersebut membuat, pengguna media sosial lebih produktif selama di rumah.
"Dadakan jualan juga banyak, promosi sesuatu yang sebenarnya tidak sengaja untuk dijual. Hal tersebut menjadi bagian dari mengisi waktu luang dengan membuat bermacam konten," ujarnya.
Bukan hanya itu, galang bantuan pun kini lebih ramai dengan bermacam cara. Membuat video atau give away yang untuk mengumpulkan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis maupun donasi berbentuk uang.
Para penyedia aplikasi juga terus berinovasi untuk memenuhi keinginan penggunanya. Seperti panggilan video dari aplikasi WhatsApp yang dahulu hanya dapat dilakukan dua orang, kini bisa empat. Bahkan, nantinya berkembang informasi, WhatsApp akan dapat melakukan video call hingga 50 orang. (Ananda Nararya)
(ysw)