Setelah Dilantik, Setumpuk Tugas Telah Menanti Listyo Sigit sebagai Kapolri Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selangkah lagi, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo akan resmi menjabat sebagai Kapolri baru untuk menggantikan Jenderal Pol Idham Azis yang pensiun. Ya, pria yang saat ini menjabat Kabareskrim Polri itu segera dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memimpin Korps Bhayangkara.
Pengamat Intelijen dan Keamanan, Stanislaus Riyanta mengatakan setelah dilantik setumpuk tugas telah menanti Listyo Sigit. "Prioritas pertama tentu konsilidasi internal, mengingat Kapolri dari angkatan 91, sementara yang masih aktif ada 4-5 angkatan di atasnya," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Selasa (26/1/2021).
Stanislaus mengatakan konsilidasi ini untuk memastikan bahwa organisasi Polri tetap solid dan kompak. Setelah itu tentu akan ada pergerakan gerbong mengingat jabatan Kabareskrim akan ditinggalkan Listyo Sigit.
Menurut Alumni Kajian Stratejik Intelijen Universitas Indonesia (UI) ini, pergerakan gerbong ini harus cermat dan bijak, senior-senior tetap dihargai sesuai kapasitas dan profesionalisme. Sementara teman satu angkatan dan junior juga diperhatikan karirnya. Ini disebutnya tidak mudah.
Di sisi lain, lanjut dia, kasus-kasus yang sekarang bergulir dan menjadi sorotan publik harus diselesaikan dengan profesional seperti kasus meninggalnya 6 Laskar FPI di tol KM-50 beberapa waktu lalu.
"Hal lain yang harus menjadi prioritas adalah membangun citra positif dan hubungan baik antara Polri dengan masyarakat termasuk terhadap ormas dan kelompok-kelompok lain," papar Stanislaus.
Pengamat Intelijen dan Keamanan, Stanislaus Riyanta mengatakan setelah dilantik setumpuk tugas telah menanti Listyo Sigit. "Prioritas pertama tentu konsilidasi internal, mengingat Kapolri dari angkatan 91, sementara yang masih aktif ada 4-5 angkatan di atasnya," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Selasa (26/1/2021).
Stanislaus mengatakan konsilidasi ini untuk memastikan bahwa organisasi Polri tetap solid dan kompak. Setelah itu tentu akan ada pergerakan gerbong mengingat jabatan Kabareskrim akan ditinggalkan Listyo Sigit.
Menurut Alumni Kajian Stratejik Intelijen Universitas Indonesia (UI) ini, pergerakan gerbong ini harus cermat dan bijak, senior-senior tetap dihargai sesuai kapasitas dan profesionalisme. Sementara teman satu angkatan dan junior juga diperhatikan karirnya. Ini disebutnya tidak mudah.
Di sisi lain, lanjut dia, kasus-kasus yang sekarang bergulir dan menjadi sorotan publik harus diselesaikan dengan profesional seperti kasus meninggalnya 6 Laskar FPI di tol KM-50 beberapa waktu lalu.
"Hal lain yang harus menjadi prioritas adalah membangun citra positif dan hubungan baik antara Polri dengan masyarakat termasuk terhadap ormas dan kelompok-kelompok lain," papar Stanislaus.
(kri)