PSBB, PPKM, Lalu?

Selasa, 26 Januari 2021 - 06:09 WIB
loading...
A A A
Terpenting, penegakan denda harus konsisten dan tidak tebang pilih. Siapapun yang tertangkap basah harus dikenakan dendanya. Hal itu perlu agar masyarakat melihat pemerintah serius dan adil untuk menanggulangi persebaran Covid-19 sehingga tidak lagi berani berkumpul atau keluar tanpa memakai masker. Aparat penegak hukum yang bertugas mendenda pun harus kuat iman dan tidak bisa disogok. Tanpa integritas aparat, masyarakat tidak akan menganggap penting kepatuhan karena merasa tinggal membayar saja saat tertangkap.

Selain mekanisme denda, aturan PSBB atau PPKM juga memberi sanksi kerja sosial. Sanksi ini juga tidak begitu berguna. Aturan kerja sosial perlu diganti, bahkan jika kalau perlu ditambah dengan sanksi kurungan yang lebih memberi efek menakutkan. Misalnya, satu bulan penjara minimal disertai sanksi kerja sosial setiap harinya dan harus benar menjalani hukuman jika tidak ingin hukuman diperpanjang. Ini juga bisa diterapkan untuk yang tidak mampu/mau membayar denda tinggi. Mereka harus memilih, denda tinggi atau penjara dan kerja sosial.

Penerapan sanksi-sanksi seperti ini mungkin terkesan sangat represif dan angker. Sebagian yang tidak suka mungkin bisa saja berkata hal itu sangat kejam dan melanggar hak asasi. Terkait itu, perlu dipikirkan kebalikannya: adakah solusi yang lebih baik daripada memaksa, pada saat masyarakat sudah jenuh dan membandel, namun kasus Covid-19 justru terus meningkat dan layanan kesehatan terancam kolaps? Tidakkah lebih kejam sikap yang tak mengacuhkan jerih payah tenaga kesehatan yang sudah mati-matian (bahkan banyak yang meninggal) saat merawat para penderita Covid-19?

Vaksin
Tidak cukup dengan memaksa warga negara untuk patuh, pemerintah sebagai pelaksana negara juga harus serius mengupayakan vaksin bisa secepat mungkin diberikan kepada sebanyak mungkin penduduk. Kelambanan vaksinasi berarti semakin lama masa risiko terpapar dan terjangkit Covid-19 yang harus dilalui masyarakat. Wacana untuk memberi swasta peran dalam pengadaan dan distribusi vaksin kini sedang dibahas pemerintah. Menurut saya, hal itu lebih baik ketimbang hanya berharap dari satu jalur saja. Ada banyak masyarakat cukup mampu untuk membayar vaksinnya, namun belum juga mendapatnya karena masih menunggu giliran kelompok prioritas sesuai yang diputuskan pemerintah sebelumnya. Target pencapaian imunitas nasional dapat lebih cepat terwujud jika vaksin tersedia melalui banyak jalur swasta.

Pada akhirnya, urgensi untuk membuat kebijakan memaksa ada kalanya dapat dibenarkan pada saat keadaan sudah sedemikian genting dan sulit terkendali dengan cara-cara biasa demi kebaikan berbagai pihak. Terkontrolnya laju penularan Covid-19 akan memberi rasa aman bagi masyarakat, menjaga layanan kesehatan tetap bernapas, dan sekaligus juga mengurangi beban anggaran negara (pemerintah) untuk mengelola pandemi yang masih juga belum jelas kapan berakhirnya ini.
(bmm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1780 seconds (0.1#10.140)