Epidemiolog Anggap Privatisasi Vaksin Berbahaya

Minggu, 24 Januari 2021 - 09:01 WIB
loading...
Epidemiolog Anggap Privatisasi...
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Foto/Yulianto
A A A
JAKARTA - Epidemiolog asal Griffith University Australia Dicky Budiman menolak wacana kebijakan vaksin mandiri atau yang disebutnya privatisasi vaksin Covid-19. Menurutnya, privatisasi vaksin berbahaya untuk pengendalian pandemi. Sebab, vaksin tersebut berpotensi dikuasai oleh orang berkecukupan ketimbang yang membutuhkan.

" Privatisasi vaksin ini menjadi ide yang kontradiktif dan cenderung berbahaya karena privatisasi ini akan menempatkan orang yang kaya, memiliki akses secara ekonomi akan lebih ada di depan dalam mengakses vaksin ini dibanding dari orang yang memerlukan," ungkap Dicky melalui pesan suara, Minggu (24/1/2021).

Baca juga: Soal Vaksin Mandiri, Jokowi: Kenapa Tidak


Menurutnya, berbeda antara orang yang bisa membeli dengan orang yang memerlukan. "Itu dua hal yang berbeda, dan ini artinya kita melawan dari prinsip pengendalian pandemi itu sendiri," sambungnya.

Dicky mengatakan, seharusnya vaksin Covid-19 diutamakan lebih dulu diberikan kepada mereka yang lansia, punya penyakit bawaan (komorbid), serta pekerja esensial. Kata Dicky, bisa saja golongan tersebut ekonominya tidak mencukupi untuk membeli vaksin.

Baca juga: Erick Thohir Beberkan Perbedaan Vaksin Mandiri dan Subsidi


"Orang yang harus kita lindungi ini umumnya lansia, komorbid, pekerja esensial, yang sebagian besar kemungkinan tidak memiliki kempuan secara ekonomi," terangnya.

Menurut Dicky, wacana privatisasi vaksin di tengah pandemi, bukan yang pertama kali di Indonesia. Ia melihat hal itu sudah sering terjadi di tengah pandemi dengan motif ekonomi di belakangnya. Hal itu, ditekankan Dicky, sangat berbahaya dalam segi pengendalian pandemi.

"Ini seakan membenturkan sektor ekonomi dengan public health, karena ini harus dipahami bahwa di sisi bahwa memang adanya kebutuhan dari sisi pengusaha, ekonomi, ada kebutuhan sektor kesehatan, tapi yang jelas, saat ini kondisnya adalah pandemi, pandemi yang dihadapi semua masyarakat di dunia," ucapnya.

(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
AstraZeneca Tuai Polemik...
AstraZeneca Tuai Polemik Usai Kasus Pembekuan Darah, BPOM: Sudah Tak Beredar di Indonesia
Saran Epidemiolog Cegah...
Saran Epidemiolog Cegah Lonjakan Covid-19 saat Libur Nataru
Kasus Covid-19 Naik,...
Kasus Covid-19 Naik, Menko Muhadjir Effendy Minta Masyarakat Jangan Panik
Mulai 2024 Vaksin Covid-19...
Mulai 2024 Vaksin Covid-19 Tak Gratis, Yerry Tawalujan Berharap Harganya Terjangkau Peserta BPJS
Status Pandemi Dicabut,...
Status Pandemi Dicabut, Pemerintah Tetap Jamin Vaksinasi dan Pengobatan Pasien Covid-19
Epidemiolog: Penanganan...
Epidemiolog: Penanganan Covid-19 Indonesia secara Keseluruhan Cukup Baik
Subvarian Arcturus Muncul,...
Subvarian Arcturus Muncul, Masyarakat Diminta Segera Vaksin Booster
Status Pandemi Covid-19...
Status Pandemi Covid-19 Belum Dicabut, Vaksinasi Tetap Penting Dilakukan
Omicron Arcturus Terdeteksi,...
Omicron Arcturus Terdeteksi, Vaksin dan Prokes saat Mudik Lebaran Penting
Rekomendasi
Putin: Rusia Segera...
Putin: Rusia Segera Habisi Militer Ukraina!
2 Kali Kena Tipu, Fuji...
2 Kali Kena Tipu, Fuji Merasa Diremehkan
Triumph TF 250-E dan...
Triumph TF 250-E dan TF 450-E Diluncurkan, Ini Detail Speknya
Berita Terkini
Nasdem Hormati Keputusan...
Nasdem Hormati Keputusan Jokowi jika Bergabung dengan PSI
1 jam yang lalu
Prabowo Panggil Gubernur...
Prabowo Panggil Gubernur Lemhannas ke Istana, Ada Apa?
3 jam yang lalu
Kisah Ridwan Kamil Merancang...
Kisah Ridwan Kamil Merancang Masjid Raya Al-Jabbar hingga Klaim Bantuan ke NU Rp1 Triliun
4 jam yang lalu
Deretan Dirlantas Polda...
Deretan Dirlantas Polda yang Dimutasi Kapolri Jelang Idulfitri 2025, Berikut Ini Penggantinya
5 jam yang lalu
Nasib Pengawas Sekolah...
Nasib Pengawas Sekolah di Ujung Tanduk?
6 jam yang lalu
Revisi KUHAP, Kejagung...
Revisi KUHAP, Kejagung Harus Tetap Bernyali Sikat Koruptor
6 jam yang lalu
Infografis
Anggap Zelensky Tidak...
Anggap Zelensky Tidak Populer, Trump Dukung Pemilu di Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved