Mensos Pekerjakan 15 Pemulung di PT Waskita Karya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengantarkan 15 pemulung binaan Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Education, Religion Bee Entertainment (ERBE) untuk bekerja di PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
Dari 15 pemulung tersebut, sebanyak 5 di antaranya Riyadi, Agus Suprijadi, Agus Hardian, Pertinatus Aunsi dan Andri Gunawan Prasetyo merupakan binaan Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi. Sedangkan, 10 lainnya yaitu Sogiandi, Hendra Kuswara, Dedi Mulyadi, Didi Kanadi, Abdullah, Achmad Faisal, Nurcholis, Zul Arsyil Mazid, Maimunah, dan Muslimin merupakan binaan LKS ERBE yang juga mitra kerja Kementerian Sosial (Kemensos). "Saya mewakili pemerintah dan Kemensos mengucapkan terima kasih kepada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk yang telah memberikan kesempatan kepada saudara-saudara kita. Saya yakin mereka akan mendapatkan penghasilan yang lebih baik," tutur Risma, Kamis (21/1/2021).
Pendapatan mereka saat menjadi pemulung rata-rata sebesar Rp30.000. Hal itu menyebabkan mereka sulit mendapatkan tempat tinggal sehingga memilih menetap di kolong jembatan atau di trotoar. Saat ini, mereka tinggal sementara di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi. "Kemensos sediakan balai untuk tempat tinggal mereka sementara sebelum mereka mandiri. Kami akan siapkan tidak hanya balai di Bekasi dan Jakarta, tetapi juga balai-balai di seluruh Indonesia," jelas Risma.
Setelah mandiri, kata Risma, mereka akan ditempatkan di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) yang saat ini sedang dalam proses pembangunan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Direktur Utama PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, Destiawan Soewardjono menyambut baik gagasan Kemensos ini. "Pada intinya banyak pekerjaan di proyek PT. Waskita Karya (Persero) Tbk yang bisa dikerjakan semua orang tanpa perlu keahlian khusus. Apalagi mereka sudah dapat pelatihan di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi dan LKS," bebernya.
Destiawan akan menyesuaikan penempatan kerjanya dengan pengalaman kerja dan keahlian yang mereka miliki. Hal ini bertujuan agar mereka mudah beradaptasi dengan pekerjaan di lapangan. Jika proyek selesai, tim proyek akan melakukan evaluasi pada pekerja. Jika pekerja itu rajin dan hasil kerjanya bagus, maka tim proyek akan mengajak bekerja kembali pada proyek selanjutnya. Destiawan juga menambahkan pihak Waskita akan mendukung program ini. "Kami akan siapkan di banyak proyek kami yang bisa merekrut sumber daya manusia selama di proyek tersebut masih banyak aktivitas yang memerlukan tenaga kerja," imbuhnya.
PT. Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki tugas di bidang pembangunan infrastruktur telah menyiapkan peluang kerja di lokasi proyek seluruh Indonesia. Rencananya, 15 pemulung tersebut akan disebar ke tiga lokasi proyek PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, yaitu di Cimanggis Depok, Bekasi dan Cibitung.
Pertinatus Aunsi, pemulung binaan Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi bersyukur akan peluang kerja ini. "Saya berterima kasih kepada Tuhan, saya tidak menyangka bisa bekerja di sini. Kepada Kemensos juga saya berterima kasih telah memberi kepercayaan pada kami bisa bekerja di Waskita. Saya berharap dengan bekerja di sini saya bisa menabung untuk membeli rumah," katanya.
Dia mengaku, selama di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi banyak aktivitas yang dilakukan, seperti dilatih membudidayakan ikan lele, budidaya tanaman porang, mengelola pupuk kompos hingga dilatih menjadi montir. Begitu juga dengan Maimunah, binaan LKS ERBE yang telah menjadi pemulung selama tiga tahun mengaku senang mendapat peluang kerja ini. "Alhamdulillah saya senang dapat peluang kerja melalui Bu Risma. Saya ingin merubah nasib," tuturnya.
Setelah mengantarkan secara langsung para pemulung yang siap bekerja, Mensos menyampaikan pesan kepada para pemulung tersebut. "Kuncinya Teman-teman harus jujur, rajin dan disiplin. sulit mendapat pekerjaan saat ini. Saya yakin kehidupan kalian akan lebih baik. Susah dan berat sudah pasti, tapi harus yakin Tuhan bisa memberikan kemudahan dibalik kesulitan kita," Pungkas Risma.
Pada kesempatan ini hadir juga Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos RI, Harry Hikmat, Pejabat Fungsional Pekerja Sosial Ahli Madya, Imron Rosadi, Kepala Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, Kokom Komalawati, Kepala Balai Lansia Budhi Dharma Bekasi, Pujiyanto dan Kepala Balai Disabilitas Tanmiyat Bekasi, Christina Iriani Rahayuningsiwi. Komaruddin Bagja Arjawinangun
Dari 15 pemulung tersebut, sebanyak 5 di antaranya Riyadi, Agus Suprijadi, Agus Hardian, Pertinatus Aunsi dan Andri Gunawan Prasetyo merupakan binaan Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi. Sedangkan, 10 lainnya yaitu Sogiandi, Hendra Kuswara, Dedi Mulyadi, Didi Kanadi, Abdullah, Achmad Faisal, Nurcholis, Zul Arsyil Mazid, Maimunah, dan Muslimin merupakan binaan LKS ERBE yang juga mitra kerja Kementerian Sosial (Kemensos). "Saya mewakili pemerintah dan Kemensos mengucapkan terima kasih kepada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk yang telah memberikan kesempatan kepada saudara-saudara kita. Saya yakin mereka akan mendapatkan penghasilan yang lebih baik," tutur Risma, Kamis (21/1/2021).
Pendapatan mereka saat menjadi pemulung rata-rata sebesar Rp30.000. Hal itu menyebabkan mereka sulit mendapatkan tempat tinggal sehingga memilih menetap di kolong jembatan atau di trotoar. Saat ini, mereka tinggal sementara di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi. "Kemensos sediakan balai untuk tempat tinggal mereka sementara sebelum mereka mandiri. Kami akan siapkan tidak hanya balai di Bekasi dan Jakarta, tetapi juga balai-balai di seluruh Indonesia," jelas Risma.
Setelah mandiri, kata Risma, mereka akan ditempatkan di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) yang saat ini sedang dalam proses pembangunan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Direktur Utama PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, Destiawan Soewardjono menyambut baik gagasan Kemensos ini. "Pada intinya banyak pekerjaan di proyek PT. Waskita Karya (Persero) Tbk yang bisa dikerjakan semua orang tanpa perlu keahlian khusus. Apalagi mereka sudah dapat pelatihan di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi dan LKS," bebernya.
Destiawan akan menyesuaikan penempatan kerjanya dengan pengalaman kerja dan keahlian yang mereka miliki. Hal ini bertujuan agar mereka mudah beradaptasi dengan pekerjaan di lapangan. Jika proyek selesai, tim proyek akan melakukan evaluasi pada pekerja. Jika pekerja itu rajin dan hasil kerjanya bagus, maka tim proyek akan mengajak bekerja kembali pada proyek selanjutnya. Destiawan juga menambahkan pihak Waskita akan mendukung program ini. "Kami akan siapkan di banyak proyek kami yang bisa merekrut sumber daya manusia selama di proyek tersebut masih banyak aktivitas yang memerlukan tenaga kerja," imbuhnya.
PT. Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki tugas di bidang pembangunan infrastruktur telah menyiapkan peluang kerja di lokasi proyek seluruh Indonesia. Rencananya, 15 pemulung tersebut akan disebar ke tiga lokasi proyek PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, yaitu di Cimanggis Depok, Bekasi dan Cibitung.
Pertinatus Aunsi, pemulung binaan Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi bersyukur akan peluang kerja ini. "Saya berterima kasih kepada Tuhan, saya tidak menyangka bisa bekerja di sini. Kepada Kemensos juga saya berterima kasih telah memberi kepercayaan pada kami bisa bekerja di Waskita. Saya berharap dengan bekerja di sini saya bisa menabung untuk membeli rumah," katanya.
Dia mengaku, selama di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi banyak aktivitas yang dilakukan, seperti dilatih membudidayakan ikan lele, budidaya tanaman porang, mengelola pupuk kompos hingga dilatih menjadi montir. Begitu juga dengan Maimunah, binaan LKS ERBE yang telah menjadi pemulung selama tiga tahun mengaku senang mendapat peluang kerja ini. "Alhamdulillah saya senang dapat peluang kerja melalui Bu Risma. Saya ingin merubah nasib," tuturnya.
Setelah mengantarkan secara langsung para pemulung yang siap bekerja, Mensos menyampaikan pesan kepada para pemulung tersebut. "Kuncinya Teman-teman harus jujur, rajin dan disiplin. sulit mendapat pekerjaan saat ini. Saya yakin kehidupan kalian akan lebih baik. Susah dan berat sudah pasti, tapi harus yakin Tuhan bisa memberikan kemudahan dibalik kesulitan kita," Pungkas Risma.
Pada kesempatan ini hadir juga Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos RI, Harry Hikmat, Pejabat Fungsional Pekerja Sosial Ahli Madya, Imron Rosadi, Kepala Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, Kokom Komalawati, Kepala Balai Lansia Budhi Dharma Bekasi, Pujiyanto dan Kepala Balai Disabilitas Tanmiyat Bekasi, Christina Iriani Rahayuningsiwi. Komaruddin Bagja Arjawinangun
(cip)