Sahabat Kenang Sosok Mulyadi, Eks Ketum HMI Korban Tragedi Sriwijaya Air

Minggu, 10 Januari 2021 - 13:20 WIB
loading...
Sahabat Kenang Sosok Mulyadi, Eks Ketum HMI Korban Tragedi Sriwijaya Air
Mantan Ketua Umum PB HMI Arief Rosyid Hasan saat berfoto bersama dengan Mulyadi P Tamsir dan istrinya. Foto/Instagram Arief Rosyid
A A A
JAKARTA - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Arief Rosyid Hasan tidak menyangka percakapannya melalui telepon pada hari Kamis 7 Januari 2021 lalu merupakan komunikasi terakhirnya dengan Mulyadi P Tamsir .

Mulyadi yang juga sesama mantan Ketua Umum HMI merupakan salah seorang korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak, Sabtu 9 Januari 2021.

"Saya tak menyangka, Kamis (7/1/2021) lalu adalah akhir percakapan dengan Mas Mul untuk selamanya. Itupun tak sempat saya mendengar suaranya di ujung telpon, bertepatan dengan saya menggunakan handphone untuk rapat online," kata Arief Rosyid melalui tulisan yang diposting di situs pribadinya, Minggu (10/1/2021).( )

Dia menceritakan, melalui chat WhatsApp, Mulyadi menanyakan pengelolaan klinik Merial Health yang dirintis bareng teman2 Bakornas LKMI di masanya, dokter Ardi dan teman-teman lainnya.

Rupanya, lanjut dia, Mulyadi ingin melakukan tes PCR untuk memastikan dirinya sehat dalam perjalanannya yang benar-benar terakhir dengan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Mas Mul, tidak hanya Sekjen PB HMI periode 2013-2015 dan akhirnya terpilih sebagai Ketum PB HMI 2016-2018. Beliau sebagai kakak, juga sebagai guru terbaik dalam mengelola organisasi sebesar Himpunan Mahasiswa Islam," ungkapnya.( )

Arief mengenang saat-saat dirinya berkontestasi di Kongres HMI. "Mas Mul yang peroleh suara kedua setelah saya, ditawari oleh kandidat yang lain untuk menjadi Ketum PB HMI. Namun, kesempatan itu beliau tolak dan menyerahkan seluruh suaranya kepada saya. Ini menunjukkan komitmen yang kuat dari sosok Mas Mul," lanjutnya.

Pernah juga, Arief dan Mulyadi bertarung sebenar-benar dan sebesar-besarnya dalam PB HMI 2013-2015, meski pada akhirnya Arief harus menurunkan egonya sebagai pemimpin kemudian menghampiri ke kosan Mulyadi dan belajar banyak hikmah. "Kala itu, reshuffle kepengurusan, yang bagi saya tak cukup adil," tandasnya.

Arief juga menceritakan tentang peristiwa hijrah dari sekretariat di Jalan Diponegoro ke Jalan Sultan Agung. "Berbagai fitnah diluncurkan, hingga upaya lapor-melapor kepolisian dilakukan oleh teman-teman kami sendiri," ujarnya.

Di akhir periode Arief sebagai Ketum PB HMI 2013-2015, Kongres XXIX HMI di Pekanbaru, Mulyadi akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PB HMI 2016-2018. "Kami semua ikut membalas, menuntaskan komitmen yang telah kami bangun dua tahun sebelumnya," ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1435 seconds (0.1#10.140)