Youtube Hapus Video Kegiatan Orientasi CPNS Kemkominfo

Jum'at, 08 Januari 2021 - 15:38 WIB
loading...
A A A
"Pendaanaan kami saat itu adalah uang saku, kemudian dari orang-orang yang membantu dari dalam maupun luar negeri sebesar 30 ribu USD, itu oleh Alqaeda dialokasikan untuk aksi jihad di Asia Tenggara," katanya.

(Baca: Abu Bakar Ba'asyir Dua Kali Dibui di Era SBY, Bebas di Masa Jokowi)

Kemudian, Ali juga menanggapi tentang pengungkapkan kasus narkoba yang terjadi di Petamburan, Jakarta, yang kemudian oleh pihak kepolisian diduga akan digunakan sebagai sumber pendanaan teroris.

"Penemuan narkoba untuk pendanaan aksi teror, itu teroris eyel-eyel. Pendanaan teorirs seluruh dunia semua, sebetulnya dari orang-orang yang sama sepemikiran, di Arab banyak orang kaya. Ketika jihad di Afghanistan juga sama," katanya.

Maka dari itu, menurut Ali, sangat tepat jika rekening-rekening organisasi yang terindikasi ke organisasi teroris dilakukan pembekuan.

"Ada pembekuan terhadap rekening teroris itu benar, karena pendanaan itu dari orang-orang. Nah kalau ada kasus narkoba sebagai sumber pendanaan, ini teroris eyel-eyel atau abal-abal. Teroris mengharamkan narkoba. Teroris abal-abal itu, teroris yang menghalalkan segala cara, nggak ada itu teroris menggunakan narkoba sebagai sumber pendanaannya," ungkapnya.

(Baca: Dipenjara Bareng Teroris, Penjagaan Habib Rizieq Tak Seketat Ali Imron)

Dalam kesempatan itu, Ali juga berpesan, kepada siapa saja yang sudah terpapar radikalisme, terorisme yang berafiliasi dengan Alqaeda, Jama'ah Islamiyah hingga ISIS, untuk mencari kebenaran dari Alquran.

"Ayo cari kebenaran bukan pembenaran. Kalau cari kebenaran itu yakin tidak akan ada aksi teror. Tapi kalau cari pembenaran, Alquran digunakan sesuai keinginan mereka, tidak akan dipakai jika tidak sesuai keinginannya," ungkapnya.
(muh)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2156 seconds (0.1#10.140)