Ancaman Serius Pertahanan RI

Rabu, 06 Januari 2021 - 06:09 WIB
loading...
A A A
Sukamta juga meminta Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI mengungkap pemilik seaglider tersebut untuk mengambil tindakan selanjutnya. Dia menegaskan pihaknya juga perlu mengetahui isi dari benda tersebut dan aktivitas apa saja yang sudah dilakukan dengan melihat isi rekaman yang ada di dalamnya.

"Apa saja yang dilakukan (seaglider) dengan melihat record-nya? Semua itu perlu segera (bereskan), untuk kepentingan kita sendiri," kata Sukamta.

Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, yang dikonfirmasi kemarin meminta publik tidak berspekulasi atas temuan seaglider tersebut. “Kementerian Pertahanan mengajak publik tidak berpolemik yang kontraproduktif. Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI, khususnya Angkatan Laut, pasti akan menangani permasalahan tersebut,” kilahnya. (Baca juga: Guru di Jabar Mengaku Sedih, Perjuangan Bertahun-tahun untuk Jadi PNS Sirna)

Dahnil membenarkan seaglider digunakan untuk keperluan pendataan oseanografi melalui survei atau pengamatan bawah laut. Merespons temuan tersebut, Kemenhan bersama TNI, khususnya Pusat Hidrografi dan Oseanografi, akan menyelidiki lebih lanjut benda mirip rudal tersebut.

Apakah seaglider dari China? Dahnil menyebut Kemhan maupun TNI belum bisa memastikan kabar ini. Karena itu, dia berharap publik bisa memberikan kepercayaan kepada TNI dalam mengusut tuntas dari negara mana benda itu diproduksi.

Dahnil kemudian menuturkan, Menhan Prabowo Subianto sangat berkomitmen memperkuat pertahanan negara. Demi mewujudkan angan tersebut, banyak kunjungan dilakukan ke negara produsen alutsista terbaik demi menjalin kerja sama serta mendapatkan peralatan terbaik sesuai kebutuhan pertahanan dan keamanan negara.

“Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berharap rakyat Indonesia terus mendukung TNI bekerja keras untuk pertahanan Indonesia. Mari bersama memperkuat pertahanan rakyat semesta untuk memastikan NKRI yang lebih kuat,” ucapnya. (Baca juga: Awas! Kesepian Bikin Sistem Kekebalan Tubuh Melemah)

Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memastikan TNI AL akan terus bersikap waspada setelah ditemukannya seaglider di perairan Kepulauan Selayar. "Tentu kita patut dan harus waspada dengan adanya alat-alat ini, berarti ada yang mengendalikan dan ada yang kapal mengendalikan," tutur Yudo saat konferensi pers, Senin (4/1/2021).

Yudo memaparkan, seaglider merupakan alat yang dapat dikendalikan dengan dua metode, baik dikontrol secara otomatis atau pun manual. Pihaknya akan mengecek terlebih dulu seaglider tersebut kepunyaan siapa. "Akan kami cek apakah dalam mengoperasikan ini ada kerja sama dengan kementerian/lembaga terkait. Nanti kalau tidak ada berarti legal di wilayah kita tapi kalau dia mengoperasikannya di perairan internasional. Nah ini kami enggak mengklaim," tuturnya.

Yudo memaparkan, di dalam seaglider bisanya turut dipasangkan GPS. Hal tersebut akan didalami TNI AL, termasuk di mana saja alat itu disebar dan akan mengarah ke wilayah mana saja.’’Tentu nanti bisa kita cek untuk itu karena, mohon maaf, belum kami bongkar ini. Masih utuh," ujarnya. (Baca juga: Mentok di Jalan Buntu, Bagaimana Nasib Merger Gojek dan Grab?)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4755 seconds (0.1#10.140)