Politikus PDIP Harap Penunjukkan Sandi Tak Sekadar Merangkul Lawan Tanding
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan, dengan dilantiknya 6 menteri dan 5 wakil menteri (Wamen) baru pada Rabu, 23 Desember 2020, kemarin maka teka-teki reshuffle kabinet pada periode kedua pemerintahan Jokowi-Maruf Amin berakhir.
(Baca Juga : Jokowi Bisa Jadi King Maker di Pilpres 2024 )
"Sebenarnya reshuffle ini bukan hal yang mengejutkan. Publik sebenarnya berharap Jokowi sudah lebih dahulu melakukan reshuffle, bahkan sejak beliau sebagai presiden beberapa kali memberikan "warning", bahkan marah-marah kepada para pembantunya untuk bekerja lebih keras dan melakukan percepatan dalam hal penanganan masalah Covid-19, termasuk masalah penyerapan anggaran yang sampai Juli-Agustus masih sangat lamban," kata Andreas kepada wartawan, Jumat (25/12/2020). (Baca juga: Sandiaga Gabung Kabinet Indonesia Maju, Prabowo: Selamat Bertugas)
Sehingga, sambung anggota Komisi X DPR RI ini, memang sejak Juli-Agustus publik sebenarnya sudah berharap Jokowi segera melakukan kocok ulang kabinetnya untuk mengakselerasi penangananan Covid-19, menanggulngi dampak sosial-ekonomi dan pemulihan ekonomi. Pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan bidang yang terdampak sangat keras. (Baca juga: Sandiaga Uno Diharapkan Lebih Cermat dalam Bangkitkan Pariwisata)
"Karena multiplier efeknya yang tinggi untuk bidang tenaga kerja yang bersumber dari mobilitas manusia, maka sangat terasa dampak yang ditimbulkan oleh pandemi ini akibat PSBB dan pembatasan-pembatasan mobilitas manusia lainnya. Jutaan tenaga kerja dan keluarganya terpaksa berhenti beraktivitas, mulai dari bidang transportasi, agen perjalanan, hotel dan ekonomi kreatif yang terpaksa berhenti bekerja akibat pandemi," bebernya.
Oleh karena itu, Andreas menambahkan, Sandiaga Uno tentu diharapkan mampu berinovasi dan menggunakan nalar kreasinya untuk menciptakan ruang-ruang aktivitas di bidang parekraf ini, sehingga paling tidak minimal para pelaku parekraf mampu bertahan dalam situasi pandemi ini. "Untuk kemudian bangkit kembali dan melakukan percepatan pertumbuhan parekraf ketika pandemi ini berkakhir. Kehadiran Sandi Uno harus menjadi faktor percepatan bagi pemerintahan Jokowi dibidang parekraf," harap Andreas.
Dia menegaskan, penunjukkan Sandi Uno yang mantan calon wakil presiden 2019 ini, tidak sekadar merangkul lawan tanding semata. "Bukan hanya sekadar simbolik politik merangkul lawan tanding setelah akhir kompetisi," tegasnya.
(Baca Juga : Jokowi Bisa Jadi King Maker di Pilpres 2024 )
"Sebenarnya reshuffle ini bukan hal yang mengejutkan. Publik sebenarnya berharap Jokowi sudah lebih dahulu melakukan reshuffle, bahkan sejak beliau sebagai presiden beberapa kali memberikan "warning", bahkan marah-marah kepada para pembantunya untuk bekerja lebih keras dan melakukan percepatan dalam hal penanganan masalah Covid-19, termasuk masalah penyerapan anggaran yang sampai Juli-Agustus masih sangat lamban," kata Andreas kepada wartawan, Jumat (25/12/2020). (Baca juga: Sandiaga Gabung Kabinet Indonesia Maju, Prabowo: Selamat Bertugas)
Sehingga, sambung anggota Komisi X DPR RI ini, memang sejak Juli-Agustus publik sebenarnya sudah berharap Jokowi segera melakukan kocok ulang kabinetnya untuk mengakselerasi penangananan Covid-19, menanggulngi dampak sosial-ekonomi dan pemulihan ekonomi. Pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan bidang yang terdampak sangat keras. (Baca juga: Sandiaga Uno Diharapkan Lebih Cermat dalam Bangkitkan Pariwisata)
"Karena multiplier efeknya yang tinggi untuk bidang tenaga kerja yang bersumber dari mobilitas manusia, maka sangat terasa dampak yang ditimbulkan oleh pandemi ini akibat PSBB dan pembatasan-pembatasan mobilitas manusia lainnya. Jutaan tenaga kerja dan keluarganya terpaksa berhenti beraktivitas, mulai dari bidang transportasi, agen perjalanan, hotel dan ekonomi kreatif yang terpaksa berhenti bekerja akibat pandemi," bebernya.
Oleh karena itu, Andreas menambahkan, Sandiaga Uno tentu diharapkan mampu berinovasi dan menggunakan nalar kreasinya untuk menciptakan ruang-ruang aktivitas di bidang parekraf ini, sehingga paling tidak minimal para pelaku parekraf mampu bertahan dalam situasi pandemi ini. "Untuk kemudian bangkit kembali dan melakukan percepatan pertumbuhan parekraf ketika pandemi ini berkakhir. Kehadiran Sandi Uno harus menjadi faktor percepatan bagi pemerintahan Jokowi dibidang parekraf," harap Andreas.
Dia menegaskan, penunjukkan Sandi Uno yang mantan calon wakil presiden 2019 ini, tidak sekadar merangkul lawan tanding semata. "Bukan hanya sekadar simbolik politik merangkul lawan tanding setelah akhir kompetisi," tegasnya.
(cip)