Konsumsi Makanan Bergizi, Pasien COVID-19 Santap Ikan Ambon Manise
loading...
A
A
A
“Ikannya sangat bagus, segar, sehat, tidak tercemar. Makanan mereka bukan pelet atau sejenisnya, melainkan plankton, fitoplankton, hydrila dan tumbuhan yang hidup di perairan keramba," jelasnya.
Menggambarkan betapa segar ikan-ikan hasil budidaya di Ambon, Doni punya satu cerita. Cerita yang juga terjadi tahun 2017, yakni saat pakar kuliner William Wongso bertandang ke Ambon. Di sana, ia sedia membuat demo mengolah kuliner ikan.
Spot syuting dilakukan di pinggir pantai, tak jauh dari lokasi keramba budidaya perikanan “emas biru” yang dikelola masyarakat. William Wongso langsung mengambil ikan kerapu. Dengan ahlinya, ia membuat irisan fillet, lalu dibuat sashimi.
“Kami semua diminta makan ikan mentah dengan mencocol di kecap asin, jeruk nipis, dan campuran dressing yang harum baunya,” kata Doni Monardo seraya menambahkan, “karena yang ditawari hanya saling pandang, maka pak William Wongso langsung bilang, ‘ini ikan sangat bersih. Saya tahu, ini ikan bersih dari pencemaran. Dari dagingnya saya tahu.”
Doni Monardo, penggagas emas biru itu, gesit mengunyah sashimi ikan kerapu, hasil budidaya emas biru nelayan Ambon. “Benar, itu kali pertama saya makan ikan mentah hasil budidaya yang saya rintis sendiri. Rasanya memang luar biasa. Enak sekali,” kata Doni. (Baca juga: Peneliti UGM Kembangkan Alat Sterilisasi Masker N95 )
Kenikmatan rasa daging ikan laut Ambon, sudah sering berdansa di lidah Doni Monardo. Hanya saja, sebelum-sebelumnya, selalu bercampur dengan rasa dan aroma rempah yang ada dalam bumbu.
“Sebab, sebelumnya selalu dimasak, atau paling tidak dibakar. Tapi untuk dimakan mentah, terus terang baru pertama kali, apalagi yang mengiriskan langsung dari tangan pak William Wongso,” papar Doni pula.
Seperti ada kebutuhan khusus seorang Doni Monardo untuk berkampanye makan ikan. Katanya, di saat penyakit sedang melanda, masyarakat butuh imunitas. Tidak boleh panik. Makan harus teratur, olahraga juga harus teratur.
Ikan adalah salah satu jenis makanan bergizi. Makanya spontan saya tawarkan ke pengelola RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran. Mereka antusias sekali.
Hal yang sama ternyata sudah pernah dilakukan Doni Monardo di Natuna, awal Februari 2020. Saat itu, bersama Menko PMK dan Menkes mengkoordinasi pemulangna lebih dari 200 WNI dari Hubei, Wuhan – China. Sebelum dikembalikan ke keluarga, mereka dikarantina di pangkalan Kogabwilhan 1 yang ada di Natuna.
Menggambarkan betapa segar ikan-ikan hasil budidaya di Ambon, Doni punya satu cerita. Cerita yang juga terjadi tahun 2017, yakni saat pakar kuliner William Wongso bertandang ke Ambon. Di sana, ia sedia membuat demo mengolah kuliner ikan.
Spot syuting dilakukan di pinggir pantai, tak jauh dari lokasi keramba budidaya perikanan “emas biru” yang dikelola masyarakat. William Wongso langsung mengambil ikan kerapu. Dengan ahlinya, ia membuat irisan fillet, lalu dibuat sashimi.
“Kami semua diminta makan ikan mentah dengan mencocol di kecap asin, jeruk nipis, dan campuran dressing yang harum baunya,” kata Doni Monardo seraya menambahkan, “karena yang ditawari hanya saling pandang, maka pak William Wongso langsung bilang, ‘ini ikan sangat bersih. Saya tahu, ini ikan bersih dari pencemaran. Dari dagingnya saya tahu.”
Doni Monardo, penggagas emas biru itu, gesit mengunyah sashimi ikan kerapu, hasil budidaya emas biru nelayan Ambon. “Benar, itu kali pertama saya makan ikan mentah hasil budidaya yang saya rintis sendiri. Rasanya memang luar biasa. Enak sekali,” kata Doni. (Baca juga: Peneliti UGM Kembangkan Alat Sterilisasi Masker N95 )
Kenikmatan rasa daging ikan laut Ambon, sudah sering berdansa di lidah Doni Monardo. Hanya saja, sebelum-sebelumnya, selalu bercampur dengan rasa dan aroma rempah yang ada dalam bumbu.
“Sebab, sebelumnya selalu dimasak, atau paling tidak dibakar. Tapi untuk dimakan mentah, terus terang baru pertama kali, apalagi yang mengiriskan langsung dari tangan pak William Wongso,” papar Doni pula.
Seperti ada kebutuhan khusus seorang Doni Monardo untuk berkampanye makan ikan. Katanya, di saat penyakit sedang melanda, masyarakat butuh imunitas. Tidak boleh panik. Makan harus teratur, olahraga juga harus teratur.
Ikan adalah salah satu jenis makanan bergizi. Makanya spontan saya tawarkan ke pengelola RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran. Mereka antusias sekali.
Hal yang sama ternyata sudah pernah dilakukan Doni Monardo di Natuna, awal Februari 2020. Saat itu, bersama Menko PMK dan Menkes mengkoordinasi pemulangna lebih dari 200 WNI dari Hubei, Wuhan – China. Sebelum dikembalikan ke keluarga, mereka dikarantina di pangkalan Kogabwilhan 1 yang ada di Natuna.