Konsumsi Makanan Bergizi, Pasien COVID-19 Santap Ikan Ambon Manise

Rabu, 13 Mei 2020 - 23:38 WIB
loading...
Konsumsi Makanan Bergizi,...
Tenaga Ahli BNPB yang juga Anggota Gugas Covid 19 Egy Massadiah mendampingi mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Makanan sehat adalah sebaik-baiknya obat. Di saat vaksin ataupun obat Covid-19 belum lagi ditemukan, maka makan makanan sehat adalah salah satu cara terbaik terhindar dari virus berbahaya itu.

"Ikan adalah jawaban atas kebutuhan makanan sehat tadi. Apalagi, ikan yang berasal dari perairan dalam dan belum tercemar," kata Tenaga Ahli BNPB yang juga merangkap Anggota Gugas Covid 19 Egy Massadiah, melalui rilis yang diterima SINDOnews, Rabu (13/5/2020).

Menurut Egy, salah satu penghasil ikan terbaik di Indonesia adalah laut Maluku. Sebab, di sana, kedalaman laut rata-rata 300 sampai 500 meter. Bahkan ada yang hingga kedalaman 5.000 meter.

Pendek kata, ikan-ikan dari lautan Maluku, sangat segar dan bergizi tinggi. Sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Tentu, sangat baik jika dikonsumsi para pasien dan tenaga medis yang ada di rumah sakit-rumah sakit rujukan Covid-19.

Itulah keseluruhan alasan sederhana seorang Doni Monardo, ketika mendatangkan ikan-ikan segar dari perairan Maluku. Ikan-ikan itu kemudian dimasak dan dihidangkan sebagai menu utama bagi para pasien dan tenaga medis di “RS Darurat Covid-19” Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, tanggal 3 Mei 2020.

Sekilas, ada kesan “ada cara mudah, kenapa pak Doni mencari cara susah?”

Mendatangkan ikan dari Maluku ke Jakarta, tentu bukan persoalan mudah. Jika persoalannya adalah sekadar membeli ikan dan minta dikirim, memang tidak sulit. Tetapi ini Ambon, bung! Apalagi situasi saat ini, penerbangan terbatas bahkan nyaris tak ada.

Anda tahu? Jarak Ambon ke Jakarta adalah 2,737 km. Jika menggunakan jalur laut dan darat, via Ambon - Makassar – Surabaya – Jakarta membutuhkan waktu sedikitnya 108 jam. Anda yang pernah melakukan perjalanan itu, pasti setuju. Sedangkan jika melalui transportasi udara, butuh waktu 3 jam 55 menit, di luar urusan pesawat taxi to runaway, take off, dan landing. (Baca juga: Wakil Ketua Komisi IX Desak Pemerintah Cabut Perpres Kenaikan Iuran BPJS )

Artinya, jauh lebih mudah jika membeli ikan di Muara Angke, misalnya. Tapi Doni keukeuh mendatangkan ikan dari hasil budidaya nelayan Ambon. Ada banyak alasan untuk itu. Alasan pertama adalah, kesegaran ikannya. Segar dalam arti, benar-benar ikan sehat dan tidak tercemar.

"Alasan kedua, tentu saja menyerap buah kerja para nelayan yang telah mengikuti program emas biru. Sebuah program budidaya hasil laut, yang dirintis saat Doni menjabat Pangdam XVI/Pattimura tahun 2017," terangnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1526 seconds (0.1#10.140)