Tahapan Pilkada Masih Panjang, Tetap Waspada Covid-19!

Kamis, 10 Desember 2020 - 07:35 WIB
loading...
Tahapan Pilkada Masih Panjang, Tetap Waspada Covid-19!
Kekhawatiran akan munculnya klaster baru penularan Covid-19 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 sepertinya kecil kemungkinan terjadi. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kekhawatiran akan munculnya klaster baru penularan Covid-19 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 sepertinya kecil kemungkinan terjadi. Berdasarkan laporan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, tingkat kepatuhan protokol kesehatan (prokes) di hari pencoblosan yang berlangsung kemarin sangat tinggi.

Memang, pada saat pemerintah memutuskan melanjutkan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, banyak pihak yang khawatir akan munculnya klaster baru penularan Covid-19. Namun, berkat kerja sama dan kesadaran kolektif seluruh unsur lapisan masyarakat yang disiplin menerapkan prokes, kekhawatiran itu mampu dijawab tuntas. (Baca: Begini Adab Serta Doa Keluar dan Masuk Masjid)

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengaku bersyukur dengan laporan dari Satgas Penanganan Covid-19 terkait pelaksanaan pencoblosan serentak di pilkada kemarin. Dari hasil pemantauan kepatuhan menggunakan masker di angka 96,59% dan menjaga jarak mencapai 91,46%.

“Saya atau kita semua bergembira atau bersyukur. Jadi, sebenarnya tidak ada kaitan antara membesarnya terinfeksi Covid-19 dengan penyelenggaraan pilkada. Seperti data yang kita lihat tadi. Mengapa? Karena, kita berusaha dengan sungguh-sungguh untuk itu (menerapkan prokes penanganan Covid-19),” kata Mahfud, dalam keterangan persnya, kemarin.

Namun begitu, Mahfud mengingatkan bahwa tahapan pilkada masih akan berlangsung setelah pemungutan suara. Dia meminta agar kewaspadaan tetap dijaga. Tahapan pilkada masih akan berlangsung sampai akhirnya keputusan final Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diteruskan dengan pelantikan terhadap mereka yang dinyatakan sebagai kepala daerah terpilih. “Oleh sebab itu, teruskan kewaspadaan seperti yang sudah kita lakukan selama ini,” tandasnya. (Baca juga: Unsoed Kukuhkan 4 Guru Besar Baru)

Sementara itu, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan bahwa saat hari pencoblosan kemarin, Satgas melakukan pemantauan pilkada melalui aplikasi Bersatu Lawan Covid (BLC) di 34 ribuan titik. Dari laporan per pukul 13.00 WIB kemarin, spesifik untuk hari pelaksanaan pilkada sudah 227.492 di 34.014 titik di 299 kabupaten/kota dari 33 provinsi terpantau.

“Kepatuhan terhadap protokol kesehatan di pilkada cukup tinggi, yakni di atas 90%. Ini laporan dari pemilih yang melaksanakan pilkada di mana perilaku menggunakan masker kepatuhannya di angka 96,59%. Menjaga jarak laporan yang kami terima kepatuhannya 91,46%,” ujarnya, saat konferensi pers, kemarin.

Dia mengungkapkan, di hari pencoblosan kemarin ada teguran yang diberikan kepada pemilih yang tidak menjalankan prokes, bahkan ada 128.094 pemilih yang diingatkan. Paling banyak teguran di Sumatera Utara, sempat juga di Bali yang setelah diingatkan berubah. (Baca juga: Mau Suntik Vaksin Covid-19, Lihat Dulu Daftar Harganya!)

Sementara dari data zona risiko daerah peserta pilkada terdapat 29 kabupaten/kota dengan risiko tinggi, 220 di risiko sedang, 56 risiko rendah, dan 4 pada zona hijau. “Setiap pekannya kita evaluasi. Kalau kita lihat, tidak ada perbedaan yang signifikan. Ini trennya (kasus Covid-19) sama antara pilkada dan nonpilkada,” tuturnya.

Ketua Satgas Tegur Kepala Daerah
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1689 seconds (0.1#10.140)