Pasangan Ideal di 2024: Prabowo-Puan, Anies- Gatot, atau Ganjar-Khofifah?
loading...
A
A
A
Namun, dalam sejarah pilpres Indonesia, kata dia, kemunculan capres hanya mengerucut pada dua kategori. Pertama dari kalangan menteri. Contohnya adalah SBY pada 2004. Kedua, kepala daerah sebagaimana dilakukan Jokowi pada 2019.
“Jadi bicara posisi, yang potensial maju jadi capres pada 2024 itu adalah kepala daerah. Kenapa? Karena bisa dilihat kinerjanya dan eksposurenya luas,” kata Qodari.
Dia menyebut kepala daerah yang berpeluang semuanya di Jawa, yakni gubernur DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Qodari menyangsikan jika ada figur yamg bjsa muncul sebagai capres di luar dua kategori menteri dan kepala daerah. Ini juga berlaku pada kemunculan Habib Riziek Shihab yang banyak disebut potensial jadi capres.
“Apakah HRS ini bisa ciptakan kategori ketiga, yaitu capres yang maju lewat jalur tokoh masyarakat?” ujarnya.
“Jadi bicara posisi, yang potensial maju jadi capres pada 2024 itu adalah kepala daerah. Kenapa? Karena bisa dilihat kinerjanya dan eksposurenya luas,” kata Qodari.
Dia menyebut kepala daerah yang berpeluang semuanya di Jawa, yakni gubernur DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Qodari menyangsikan jika ada figur yamg bjsa muncul sebagai capres di luar dua kategori menteri dan kepala daerah. Ini juga berlaku pada kemunculan Habib Riziek Shihab yang banyak disebut potensial jadi capres.
“Apakah HRS ini bisa ciptakan kategori ketiga, yaitu capres yang maju lewat jalur tokoh masyarakat?” ujarnya.
(dam)