Pasangan Ideal di 2024: Prabowo-Puan, Anies- Gatot, atau Ganjar-Khofifah?

Minggu, 06 Desember 2020 - 11:30 WIB
loading...
A A A
Jika ini yang terjadi maka PDIP sebagai partai nasionalis berpeluang menggandeng tokoh yang berasal dari kalangan santri. Hal ini juga terjadi pilpres 2019 ketika di periode kedua Jokowi menggandeng KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres. Hasilnya, Jokowi dan PDIP kembali menang.

Salah satu figur potensial mewakili santri di pilpres mendatang adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Khofifah menjadi representasi Nahdlatul Ulama sekaligus mewakili kalangan perempuan. Khofifah juga mudah diterima oleh berbagai kalangan, baik di kubu partai nasionalis maupun partai berbasis santri seperti PKB dan PPP.

Dengan begitu kansnya untuk maju di pilpres sangat terbuka. Potensi Ganjar-Khofifah menang jika berpasangan cukup besar. Salah satu faktornya adalah dukungan populasi dua provinsi asal kedua tokoh yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Anies Baswedan-Habib Rizieq Shihab
Pasangan Ideal di 2024: Prabowo-Puan, Anies- Gatot, atau Ganjar-Khofifah?

Aspirasi publik yang menduetkan Anies Baswedan dengan tokoh Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab (HRS) mencuat hampir sebulan belakangan ini. Itu terjadi setelah kepulangan HRS dari Arab Saudi. Jika kedua tokoh ini berpasangan di pilpres, maka dukungan kemungkinan akan diperoleh dari pemilih Islam yang berafiliasi ke gerakan 212.

Kedua tokoh memiliki basis dukungan yang sama, yakni kalangan Islam. Khusus HRS, meski memiliki pendukung fanatik dalam jumlah besar, namun elektabilitasnya masih rendah. Namun bukan tidak mungkin dukungan terhadapnya naik setelah ia kembali ke Tanah Air setelah tiga tahun di Arab Saudi.

Dari sisi ketokohan sebagai ulama HRS memiliki pengaruh kuat. Namun, apakah dia punya pengaruh yang sama di dunia politik masih perlu pembuktian.

Hanya saja, kendala terbesar jika kedua tokoh ini berpasangan adalah dukungan partai politik. Keduanya sama-sama bukan kader partai. Namun, cerita akan berbeda jika nanti UU Pemilu diubah dan syarat presidential threshold 20% dihapus. Bisa saja ada partai Islam peserta Pemilu 2024 yang mengajukan duet ini sebagai capres-cawapres.

Dua Kategori Capres

Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, membaca peluang siapa tokoh yang akan maju capres bisa dilihat pada dua variabel. Pertama, variabel tetap. Mengacu. variabel ini, parpol biasanya sudah memiliki calonnya, misalnya PDIP sudah punya Puan dan Gerindra akan ajukan Prabowo.

Kedua, variabel dinamis, yakni mengacu pada elektabilitas tokoh. “Kalau variabel ini kita tidak tahu siapa yang akan maju capres nanti karena yang sekarang elektabilitasnya di atas bisa saja ke bawah, dan yang ada di bawah bisa saja ke atas,” ujarnya kepada SINDOnews.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1374 seconds (0.1#10.140)