Ma'ruf Amin Pesan ke MUI, Jaga Agama dari Penodaan dan Penyimpangan

Jum'at, 27 November 2020 - 15:20 WIB
loading...
Maruf Amin Pesan ke MUI, Jaga Agama dari Penodaan dan Penyimpangan
Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin, berpesan kepada pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025 agar terus menjaga agama, negara dan umat. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin , berpesan kepada pengurus Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) periode 2020-2025 agar terus menjaga agama, negara dan umat dari berbagai penyimpangan atau gangguan.

(Baca juga: Satgas Covid-19: Pastikan Tidak Terjadi Penumpukan dan Kerumunan di TPS Pilkada)

Hal tersebut diucapkan Kiai Ma'ruf saat menutup Musyawarah Nasional (Munas) ke-X MUI di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (27/11/2020). Munas tersebut menghasilkan pengurus baru periode 2020-2025, di mana KH Miftachul Akhyar terpilih sebagai Ketua Umum MUI.

(Baca juga: Sudah Ada Tersangka, 5 Pejabat Swasta Diperiksa KPK Terkait Korupsi Stadion Mandala)

"(Pertama) himayatuddin, menjaga agama dari upaya-upaya untuk mengesampingkan peranannya. Mestinya agama adalah sumber inspirasi, landasan berpikir, kaidah penuntun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," ujar Kiai Ma'ruf seperti dilihat dalam konferensi video.

Pengurus MUI juga diminta senantiasa menjaga agama dari berbagai upaya penodaan. Menurut Kiai Ma'ruf, agama merupakan sumber inspirasi yang menjadi penuntun dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Karenanya, keluhuran agama harus tetap terjaga.

Kedua, lanjut Kiai Ma'ruf, MUI diharapakan berperan aktif menjaga negara (himayatuddaulah) dari berbagai upaya yang mencederai kesepakatan nasional.

Ketiga, kata Kiai Ma'ruf, MUI harus berperan aktif menjaga umat (himayatul ummah) dari akidah menyimpang, cara ber-muamalah yang tidak sesuai syariat Islam, hingga mencegah umat dari konsumsi yang tidak halal.

"Yang ketiga adalah himayatul ummah, menjaga umat dari akidah menyimpang, dari cara-cara muamalah yang tidak sesuai syariah, dari yang mengonsumsi hal-hal yang tidak halal," tuturnya.

Lebih lanjut, Kiai Ma'ruf juga mengatakan MUI memiliki tugas untuk memperkuat (taqwiyah) agama (din), negara (daulah) dan umat (ummah). Semisal, memperkuat umat dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan lain-lain.

Lalu nemperkuat umat dalam rangka mengeratkan persatuan, kesatuan, persaudaraan, hingga mensponsori perdamaian baik dalan skala nasional maupun internasional.

"Kunci keberhasilan dalam melaksanakan peran tersebut adalah konsistensi pengurus MUI, istiqamah MUI dalam menegakkan prinsip garis organisasinya, yang telah menjadi tradisi pengurus dari masa ke masa," jelas Kiai Ma'ruf.

"Selama kedua prinsip itu menjadi pedoman maka kepercayaan atau trust masyarakat dan pemerintah terus terjaga, saya berharap dan mendoakan agar seluruh jajaran pengurus MUI selalu istiqamah, termasuk saya yang ada didalamnya," sambung dia.

Sebagaimana diketahui, peserta Munas ke-X MUI mengukuhkan pengurus periode 2020-2025, di mana KH Miftachul Akhyar menjadi Ketua Umumnya. Dalam menjalankan tugas, Kiai Miftah didampingi tiga Wakil Ketua Umum, yaitu Anwar Abbas (Muhammadiyah), Marsudi Syuhud (NU), dan Basri Barmanda (Persatuan Tarbiyah Islamiyah / Perti).

Sekjen MUI diduduki oleh Amirsyah Tambunan. Adapun posisi Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI diisi oleh KH Ma'ruf Amin yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden RI. Posisi Wantim sebelumnya diisi oleh Din Syamsuddin.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1878 seconds (0.1#10.140)