Gotong Royong dan Kewirausahaan Dinilai Penguat Rakyat di Tengah Pandemi
loading...
A
A
A
Slamet menuturkan pandemi memukul usaha anggotanya. Sekitar 40% mengalami penurunan pendapatan, 30 persen berhenti beroperasi dan 45% meminta relaksasi pembayaran. Namun perlahan, seiring mulai memasukinya periode kenormalan baru, pihaknya mulai melakukan upaya untuk memulihkan para anggotanya.
Diantaranya selain memberikan akses permodalan, juga memotivasi para anggota, memotivasi untuk melakukan bisnis lainnya, serta memperpanjang relaksasi pembayaran bagi anggota tertentu. “Selama pandemi yang dilakukan adalah mencoba meningkatkan kembali pendapatan, mengedukasi untuk menabung dan melakukan pemberdayaan komunitas,” katanya.
Ia pun mencontohkan, pihaknya menerapkan strategi "member support member". Strategi tersebut untuk menjawab solusi akses pasar yang lemah dari UMKM.
“Jadi info tentang barang dari member Komida di Aceh misalnya bisa membantu member di daerah yang lain yg memerlukan barang dari Aceh,” ujarnya.
Diantaranya selain memberikan akses permodalan, juga memotivasi para anggota, memotivasi untuk melakukan bisnis lainnya, serta memperpanjang relaksasi pembayaran bagi anggota tertentu. “Selama pandemi yang dilakukan adalah mencoba meningkatkan kembali pendapatan, mengedukasi untuk menabung dan melakukan pemberdayaan komunitas,” katanya.
Ia pun mencontohkan, pihaknya menerapkan strategi "member support member". Strategi tersebut untuk menjawab solusi akses pasar yang lemah dari UMKM.
“Jadi info tentang barang dari member Komida di Aceh misalnya bisa membantu member di daerah yang lain yg memerlukan barang dari Aceh,” ujarnya.
(maf)