Selain Turun Tangan, Jokowi Diharapkan Dapat Mendinginkan Situasi Politik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setelah pulang ke Indonesia, pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab terus menjadi sorotan usai dapat mengumpulkan massa dan dianggap membuat pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 (virus Corona).
(Baca juga: Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19, Kemenkes Siapkan Penambahan Ruang Perawatan)
Tak sampai di situ, bahkan baliho-baliho bergambar Habib Rizieq pun diturunkan oleh aparat TNI hingga ancaman pembubaran FPI. (Baca juga: Ini Deretan Kasus Siber Menonjol yang Diungkap Bareskrim Polri)
Mengenai hal tersebut, Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus turun tangan terkait situasi yang belakangan ini terjadi.
"Tak ada pilihan bagi presiden. Selain turun tangan untuk mendinginkan situasi politik yang sedang panas ini," kata Ujang kepada Okezone di Jakarta, Senin (23/11/2020).
Ujang menekankan, dengan Presiden Jokowi dapat bersuara terkait situasi yang berhubungan dengan Habib Rizieq, diyakini meredam tensi politik yang makin hari makin tinggi.
"Jika presiden yang turun, maka aparat negara akan ikut. Dan mudah-mudahan rakyat juga ikut dengan pertintah dan statementnya," beber dia.
Selain itu, kata Ujang, jika Presiden sudah memberikan statment terkait Habib Rizieq. Paling tidak semua pihak akan menahan diri dan tak saling berargumentasi.
"Jika sudah ada peringatan dari presiden. Paling tidak semua pihak akan bisa menahan diri," tandasnya.
(Baca juga: Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19, Kemenkes Siapkan Penambahan Ruang Perawatan)
Tak sampai di situ, bahkan baliho-baliho bergambar Habib Rizieq pun diturunkan oleh aparat TNI hingga ancaman pembubaran FPI. (Baca juga: Ini Deretan Kasus Siber Menonjol yang Diungkap Bareskrim Polri)
Mengenai hal tersebut, Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus turun tangan terkait situasi yang belakangan ini terjadi.
"Tak ada pilihan bagi presiden. Selain turun tangan untuk mendinginkan situasi politik yang sedang panas ini," kata Ujang kepada Okezone di Jakarta, Senin (23/11/2020).
Ujang menekankan, dengan Presiden Jokowi dapat bersuara terkait situasi yang berhubungan dengan Habib Rizieq, diyakini meredam tensi politik yang makin hari makin tinggi.
"Jika presiden yang turun, maka aparat negara akan ikut. Dan mudah-mudahan rakyat juga ikut dengan pertintah dan statementnya," beber dia.
Selain itu, kata Ujang, jika Presiden sudah memberikan statment terkait Habib Rizieq. Paling tidak semua pihak akan menahan diri dan tak saling berargumentasi.
"Jika sudah ada peringatan dari presiden. Paling tidak semua pihak akan bisa menahan diri," tandasnya.
(maf)