Konvensi Partai Dinilai Salah Satu Opsi Jaring Capres-Cawapres 2024
loading...
A
A
A
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pakar Nasdem yang juga Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menekankan kepada pentingnya edukasi kepada civil society yang baik dan jangan ada lagi politik dagang sapi.
"Perlu ada regulasi dari awal untuk sampai ke tujuan," kata pria yang biasa disapa SYL.
SYL menyarankan perlunya kelembagaan yang menjaring capres-cawapres di luar sistem, sehingga rakyat bisa melihat proses konvensi secara objektif.
Seleksi rekrutmen, lanjut SYL, perlu dipikirkan sejak awal. Supaya budget besar yang dikeluarkan menghasilkqn sesuatu yang besar pula.
Sedangkan Ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem yang biasa disapa Mbak Riri lebih menekankan kepada chemistry ketika melakukan koalisi.
"Kita perlu berkoalisi dengan partai yang memiliki ideologi sama," Mbak Riri menekankan.
"Perlu dipikirkan pula bagaimana caranya agar koalisi ini tidak hanya Jawa dan Islam, sehingga ada peluang yang sama," tambah Mbak Riri.
Pengamat politik dari CSIS, J Kristiadi mengaku senang dengan rencana Nasdem menggelar konvensi. Langkah ini merupakan sebuah terobosan.
Namun, di sisi lain, dia juga merasa sedih jika konvensi ini menjaring dari luar. Ini artinya partai ini tidak mampu mencetak kadernya sendiri. Partai hanya sibuk administrasi tapi lupa membina kader sendiri.
Kristiadi juga menyampaikan bahwa obsesi Nasdem membuat konvensi ini harus ada rambu-rambu pengamannya ketika berkoalisi nanti. Jangan sampai koalisi ini kandas di tengah jalan.
"Perlu ada regulasi dari awal untuk sampai ke tujuan," kata pria yang biasa disapa SYL.
SYL menyarankan perlunya kelembagaan yang menjaring capres-cawapres di luar sistem, sehingga rakyat bisa melihat proses konvensi secara objektif.
Seleksi rekrutmen, lanjut SYL, perlu dipikirkan sejak awal. Supaya budget besar yang dikeluarkan menghasilkqn sesuatu yang besar pula.
Sedangkan Ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem yang biasa disapa Mbak Riri lebih menekankan kepada chemistry ketika melakukan koalisi.
"Kita perlu berkoalisi dengan partai yang memiliki ideologi sama," Mbak Riri menekankan.
"Perlu dipikirkan pula bagaimana caranya agar koalisi ini tidak hanya Jawa dan Islam, sehingga ada peluang yang sama," tambah Mbak Riri.
Pengamat politik dari CSIS, J Kristiadi mengaku senang dengan rencana Nasdem menggelar konvensi. Langkah ini merupakan sebuah terobosan.
Namun, di sisi lain, dia juga merasa sedih jika konvensi ini menjaring dari luar. Ini artinya partai ini tidak mampu mencetak kadernya sendiri. Partai hanya sibuk administrasi tapi lupa membina kader sendiri.
Kristiadi juga menyampaikan bahwa obsesi Nasdem membuat konvensi ini harus ada rambu-rambu pengamannya ketika berkoalisi nanti. Jangan sampai koalisi ini kandas di tengah jalan.