Refly Harun: Gatot Nurmantyo Memang Harus Dijinakkan

Kamis, 05 November 2020 - 15:57 WIB
loading...
Refly Harun: Gatot Nurmantyo...
Keadiran KAMI menjadi salah satu alasan kuat kekuasaan untuk menjinakkan Gatot Nurmantyo. Tujuannya untuk memperlemah gerakan KAMI. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan Bintang Mahaputera kepada mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo terus diperbincangkan. Kalangan ”oposisi” langsung mencium aroma tangan kekuasaan untuk menjinakkan salah satu tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu.

Tendensi tersebut juga dirasakan Refly Harun yang berpendapat kekuasaan punya alasan kuat untuk menekuk Gatot. Dalam video berjudul Gatot Nurmantyo di Persimpangan di saluran youtube-nya, Guru Besar Hukum Tata Negara ini berpendapat bahwa Gatot memang perlu dijinakkan. Menurut Refly salah satunya alasannya adalah kehadiran KAMI, yang ternyata sangat diperhitungkan.

Bagi dia cukup sederhana untuk menilai apakah KAMI memang diperhitungkan. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya penghadangan dan penolakan terhadap kegiatan KAMI di berbagai daerah.

(Baca: Gatot Nurmantyo Dapat Bintang Mahaputera, Ini Harapan Refly Harun)

”Sebuah organisasi ketika melakukan kegiatan-kegiatan sering dihadang, maka organisasi tersebut sangat diperhitungkan. Apalagi, sekarang konteksnya tidak ada pemilu misalnya. Dan itu terbukti pada kegiatan KAMI termasukyang dihadiri Gatot Nurmantyo sendiri,” ujar Refly.

Saking diperhitungkannya, tiga tokoh KAMI lainnya itu Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, dan Anton Permana ditangkap. ”Bahkan Ahmad Yani juga hendak ditangkap karena diduga entah apa, melakukan perbuatan pidana menyebarkan kebohongan, kebencian mungkin dan sebagainya, melanggar UU ITE yang sangat bermasalah,” ujar Refly.

(Baca: Gatot Nurmantyo Diyakini Tak Anggap Istimewa Gelar Bintang Mahaputra)

Di saat proses hukum masih berlangsung, tiba-tiba pemerintah ingin memberikan anugerah Bintang Mahaputera kepada Gatot. Bagi Refly, hal ini merupakan upaya untuk menghancurkan soliditas KAMI. ”Kalau pakai nalar Mahfud MD, itu memang haknya. Tapi nuansa menjinakkan itu tetap ada, paling tidak bisa separuh sukses,” kata dia.

Refly lalu mencontohkan Fahri Hamzah dan Fadli Zon yang masih bersuara keras setelah mendapatkan bintang jasa yang sama. Pernyataan banyak orang, apakah Gatot masih akan bersuara lantang?

”Apakah Gatot Nurmantyo akan jinak setelah mendapatkan Bintang Mahaputera? Ini sesuatu yang harus diberi under line,” tutur Refly.

(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1269 seconds (0.1#10.140)