Gatot Nurmantyo Diyakini Tak Anggap Istimewa Gelar Bintang Mahaputra
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo diyakini tidak menganggap istimewa gelar Bintang Mahaputra yang bakal diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) . Niat Presiden Jokowi menganugerahkan gelar Bintang Mahaputra kepada Gatot Nurmantyo pun dinilai tidak ada yang istimewa. Sebab, Gatot Nurmantyo sebagai mantan Panglima TNI dianggap layak mendapatkan Bintang Mahaputra itu.
"Menurut saya, memang Gatot ini enggak ada istimewanya sih. Pertama. Sebagai mantan panglima dia layak mendapatkan Bintang Mahaputra seperti juga mantan menteri yang lain," ujar Direktur Eksekutif Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Kunto Adi Wibowo kepada SINDOnews, Rabu (4/11/2020). (Baca juga: Bintang Mahaputra Gatot Nurmantyo Disinyalir Siasat Redam Kritik Oposisi)
Kunto pun mengingatkan rencana pemerintah memberikan tanda jasa Bintang Mahaputra kepada Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon dan Fahri Hamzah pun pernah diributkan. Kata Kunto, gelar Bintang Mahaputra itu diberikan pemerintah karena jabatan wakil ketua DPR RI yang pernah diemban Fadli Zon dan Fahri Hamzah. "Bukan karena secara personal, jadi menurut saya enggak ada yang istimewa dalam penganugerahan bintang Mahaputra kepada Gatot Nurmantyo," tuturnya. (Baca juga: Gelar Bintang Mahaputra Bisa Jadi Pisau Bermata Dua, Gatot Disarankan Tiru Duo F)
Walaupun, kata Kunto, ada perspektif lain, yakni keinginan Presiden Jokowi untuk melakukan konsolidasi elitenya sangat tinggi. "Jadi, kalau dia bisa menghimpun semua elite politik di belakang dia itu merupakan salah satu cita-cita dia sih, sehingga paling tidak pemerintahan dia lebih stabil," katanya.
Kemudian, lanjut dia, Presiden Jokowi bisa konsentrasi pada perekonomian atau pembangunan dan tidak perlu banyak gejolak politik. "Mungkin ini juga yang diharapkan oleh Pak Jokowi, tapi apakah ini berefek pada Gatot Nurmantyo akan semakin mereda, atau dia enggak lagi membuat manuver politik? Ya belum tentu, karena kan tadi sifatnya ini kan given kan bintang Mahaputra kepada mantan menteri dan panglima TNI, jadi menurut saya Gatot pun enggak memandang ini sesuatu yang istimewa," pungkasnya.
"Menurut saya, memang Gatot ini enggak ada istimewanya sih. Pertama. Sebagai mantan panglima dia layak mendapatkan Bintang Mahaputra seperti juga mantan menteri yang lain," ujar Direktur Eksekutif Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Kunto Adi Wibowo kepada SINDOnews, Rabu (4/11/2020). (Baca juga: Bintang Mahaputra Gatot Nurmantyo Disinyalir Siasat Redam Kritik Oposisi)
Kunto pun mengingatkan rencana pemerintah memberikan tanda jasa Bintang Mahaputra kepada Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon dan Fahri Hamzah pun pernah diributkan. Kata Kunto, gelar Bintang Mahaputra itu diberikan pemerintah karena jabatan wakil ketua DPR RI yang pernah diemban Fadli Zon dan Fahri Hamzah. "Bukan karena secara personal, jadi menurut saya enggak ada yang istimewa dalam penganugerahan bintang Mahaputra kepada Gatot Nurmantyo," tuturnya. (Baca juga: Gelar Bintang Mahaputra Bisa Jadi Pisau Bermata Dua, Gatot Disarankan Tiru Duo F)
Walaupun, kata Kunto, ada perspektif lain, yakni keinginan Presiden Jokowi untuk melakukan konsolidasi elitenya sangat tinggi. "Jadi, kalau dia bisa menghimpun semua elite politik di belakang dia itu merupakan salah satu cita-cita dia sih, sehingga paling tidak pemerintahan dia lebih stabil," katanya.
Kemudian, lanjut dia, Presiden Jokowi bisa konsentrasi pada perekonomian atau pembangunan dan tidak perlu banyak gejolak politik. "Mungkin ini juga yang diharapkan oleh Pak Jokowi, tapi apakah ini berefek pada Gatot Nurmantyo akan semakin mereda, atau dia enggak lagi membuat manuver politik? Ya belum tentu, karena kan tadi sifatnya ini kan given kan bintang Mahaputra kepada mantan menteri dan panglima TNI, jadi menurut saya Gatot pun enggak memandang ini sesuatu yang istimewa," pungkasnya.
(cip)