Disiplinkan Protokol Kesehatan, Kasus Aktif Corona Kian Menurun

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 07:09 WIB
loading...
Disiplinkan Protokol Kesehatan, Kasus Aktif Corona Kian Menurun
Berdasarkan kemutakhiran data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, kasus aktif Covid-19 di Tanah Air terus mengalami penurunan. Foto: dok/Antara
A A A
JAKARTA - Berdasarkan kemutakhiran data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 , kasus aktif Covid-19 di Tanah Air terus mengalami penurunan. Tren positif ini tak lepas dari gencarnya intervensi yang dilakukan pemerintah dan disiplin ketat masyarakat yang senantiasa menaati protokol kesehatan.



Hingga kemarin terdapat 3.565 kasus baru sehingga jumlah keseluruhan kasus Covid-19 yang ada di Indonesia mencapai 404.048. Dari jumlah tersebut, total kasus aktif 60.569 orang atau hanya 14,9% dari persentase keseluruhan kasus baru. “Angka ini terbilang sangat jauh dibanding kasus aktif dunia yang saat ini persentasenya 24,23%. Jadi perbedaannya semakin lebar,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers kemarin.

Disiplinkan Protokol Kesehatan, Kasus Aktif Corona Kian Menurun


Untuk kasus sembuh hingga kemarin bertambah 3.985 orang sehingga total kasus sembuh di Indonesia sampai saat ini berjumlah 329.778 atau 81,6% dari total kasus. “Ini juga lebih tinggi dari kasus sembuh di dunia yang persentase penurunannya hanya 73,12%,” ungkapnya. (Baca: 4 Golongan Manusia yang Tertipu dengan Ilmu)

Adapun provinsi dengan kesembuhan harian tertinggi masih DKI Jakarta yang menambah 1.078 kasus dan kumulatifnya mencapai angka 91.142 kasus. Lalu Sumatera Barat dengan angka kesembuhan harian kedua tertinggi sebanyak 550 kasus dan kumulatifnya mencapai 8.833 kasus.

Selanjutnya Jawa Barat dengan angka kesembuhan 492 kasus dan kumulatifnya mencapai 24.999 kasus. Kalimantan Timur berada pada urutan berikutnya dengan menambah kesembuhan sebanyak 275 kasus dan kumulatifnya 10.542 kasus. Sementara Jawa Timur hari ini menambah kesembuhan sebanyak 254 kasus dan kumulatifnya 45.937 kasus. Jawa Tengah hari ini juga menambah pasien sembuh sebanyak 230 kasus dan kumulatifnya mencapai 27.508 kasus. Riau juga banyak menambah pasien sembuh harian sebanyak 221 kasus dan kumulatifnya 10.688 kasus.

Sebelumnya, Selasa (27/10), Wiku menyampaikan bahwa perkembangan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir cenderung menurun. "Pada level nasional, selama sepekan ini terjadi penurunan kasus positif 4,5%. Ini adalah perkembangan ke arah lebih baik karena kasus positif mengalami penurunan. Penambahan kasus positif terus menurun setiap minggunya," tutur Wiku. (Baca juga: Sepakat Tingkatkan Kerja Sama, RI-AS Kian Mesra)

Terkait perkembangan kasus positif ini Satgas memberikan apresiasi kepada beberapa provinsi yang mampu keluar dari lima besar kasus tertinggi di pekan ini, yakni Sumatera Barat, Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara Barat. Namun masih ada dua provinsi yang belum keluar dari lima provinsi dengan kenaikan kasus Covid-19 tertinggi, yakni Provinsi Riau dan Kepulauan Riau.

Adapun lima besar provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi pekan ini diisi oleh Jawa Barat naik 627 kasus, Banten naik 345 kasus, Kepulauan Riau naik 238 kasus, Riau naik 234 kasus, dan Jawa Tengah naik 184 kasus. Daerah-daerah yang peningkatan kasusnya tertinggi diminta melakukan evaluasi penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat.

Wiku juga menyebutkan ada beberapa provinsi yang berhasil keluar dari provinsi dengan kenaikan kematian tertinggi, yakni Provinsi Banten, Aceh, DKI Jakarta, dan Sumatera Utara. Namun, Jawa Tengah masih bertahan pada lima besar penambahan kematian mingguan tertinggi seperti di pekan-pekan sebelumnya.

"Mohon diperbanyak testing dan tingkatkan angka kesembuhan. Mohon juga kepada provinsi yang masuk ke dalam lima besar kenaikan kematian tertinggi untuk dapat betul-betul melaksanakan penanganan pasien Covid-19 dengan baik. Utamanya pada pasien dengan gejala sedang dan berat, serta pasien dengan komorbiditas (penyakit penyerta)," katanya. (Baca juga: SMA Double Track, Terobosan Jatim untuk Tekan Pengangguran)

"Tingkatkan kualitas pelayanan Covid-19 di rumah sakit. Perbanyak rumah sakit darurat jika diperlukan. Lakukan koordinasi dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan dan Satgas apabila membutuhkan bantuan dalam penanganan Covid-19," imbaunya.

23 Presenter TV Rilis Lagu Lawan Covid-19

Sementara itu, 23 presenter televisi merilis video klip mars tiga wajib: Aman, Iman dan Imun. Ke-23 presenter tersebut bekerja pada hampir semua televisi yang bersiaran secara nasional, yakni TVRI, InewsTV, MNCTV, Metro TV, TVOne, Kompas TV, Net TV, CNN Indonesia, SCTV, Indosiar, BeritasatuTV, JakTV, dan RTV.

Para presenter secara terpadu menyanyikan lagu di studio siaran masing-masing secara virtual, kemudian dikolasekan dalam sebuah video klip berdurasi 1 menit 13 detik. Video klip lagu yang berisi ajakan menjalani hidup sehat dalam melawan persebaran Covid-19 ini disutradarai Dody Isnaini, anggota Grup Kahitna yang sekaligus pencipta lagu tersebut. (Baca juga: Jangan Skip Buah Walau Sedang Berlibur)

Dody, dalam pertemuan virtual sekaligus peluncuran video klip bersama Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo dan para presenter, menjelaskan, lagu yang diciptakan atas permintaan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 itu lagu yang dinyanyikan tidak murni mars, tetapi ada sedikit sentuhan pop agar mudah dinyanyikan masyarakat.

“Kalau mendengar lirik lagu tidur cukup itu pasti saja, terasa di situ sentuhan popnya. Jadi, kalau boleh saya mengatakan, (lagu) ini mars pop. Setelah lagu disetujui, saya melakukan rekrutmen terbuka lewat Instagram. Ada Friska dari Kompas TV yang pertama respons. Lalu muncul ide bagaimana kalau news anchor saja yang nyanyi,” tutur Dodi, Selasa (27/10/2020).

Kenapa pembawa berita? Menurut Dodi, mereka ini yang ada di bagian terdepan penyampaian informasi ke publik. “Mereka sangat dikenal. Artis nyanyi mungkin biasa, tetapi kalau presenter berita menyanyi jadi kejutan. Menarik perhatian sehingga masyarakat bisa merasa ikut dan terajak,” tuturnya. (Baca juga: Mahathir: Umat Muslim Punya Hak untuk Menghukum Paris)

Untuk keperluan rekaman Dody sampai mendatangi satu per satu presenter dengan membawa sendiri perlengkapan rekaman dan menerapkan protokol kesehatan agar benar-benar aman dan terhindar dari penularan Covid-19 . Dari rencana hanya Senin dan Selasa, ternyata rekaman dan pengambilan video memakan waktu lima hari, dari Senin sampai Jumat. “Berita baiknya, para presenter itu suaranya bagus dan pandai menyanyi,” kata Dody seraya meminta masyarakat menunggu posting penampilan masing-masing presenter di media sosial dalam waktu dekat.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo secara khusus menyampaikan terima kasih atas dukungan para presenter dan pimpinan stasiun televisi dalam membantu pembuatan lagu mars ini. Dengan para presenter yang telah dikenal oleh para pemirsa televisi, lagu mars ini akan bisa lebih akrab di telinga masyarakat dan lebih utama pesan di dalamnya mau dijalankan.

“Apa yang dilakukan teman-teman presenter merupakan bagian bela negara. Yang namanya pahlawan bukan hanya mereka yang mengangkat senjata. Ketika sekarang kita sedang menghadapi ancaman Covid-19, maka para dokter, petugas medis, dan juga presenter yang berjuang untuk menyelamatkan bangsa dari ancaman covid-19 adalah juga pahlawan,” tutur Doni.

Para presenter senang dan bangga bisa ikut terlibat dalam pembuatan lagu mars Iman-Aman-Imun. Ada keseruan yang dirasakan ketika diminta untuk pengambilan suara dan video. “Saya berharap apa yang kami lakukan bisa memberikan kontribusi kepada upaya besar kita untuk melawan penyebaran Covid-19 ,” kata Widya, presenter program ”Newsline” di MetroTV. (Lihat videonya: Buaya Raksasa Tertangkap Warga di Bangka Belitung)

Aman, Iman, Imun merupakan salah satu materi kampanye pencegahan penularan Covid-19 yang menggabungkan tiga wajib dalam satu rangkaian aktivitas masyarakat. Adapun wajib pertama adalah publik diajak selalu dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Lalu wajib kedua menjalankan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan pakai sabun. Adapun wajib ketiga adalah menjaga imunitas tubuh sehingga tidak gampang terserang penyakit. Hal ini bisa dilakukan dengan istirahat yang cukup serta makan makanan bergizi dan seimbang. (Dita Angga/Adam Prawira)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1478 seconds (0.1#10.140)