Menristek Akan Menerapkan Kehati-hatian dalam Pengembangan Vaksin Merah Putih

Selasa, 27 Oktober 2020 - 17:07 WIB
loading...
Menristek Akan Menerapkan...
Menristek Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro menegaskan akan menerapkan kehati-hatian dalam pengembangan vaksin merah putih di Tanah Air. Foto/Ristek BRIN
A A A
JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi /Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro menegaskan akan menerapkan kehati-hatian dalam pengembangan vaksin merah putih di Tanah Air. Pasalnya, beberapa waktu lalu ada kasus uji coba vaksin di beberapa negara yang menimbulkan kondisi fatal.

Bambang pun menjelaskan bahwa riset atau upaya untuk menemukan vaksin COVID-19 ini di luar kebiasaan. Terutama karena waktunya sangat pendek. Dan jika dibandingkan dengan beberapa penyakit menular lainnya, COVID-19 ini sifatnya global pandemi. (Baca juga: Tantangan Pengembangan Vaksin Merah Putih, Hewan Uji Coba Masih Impor)

“Dan otomatis karena Global pandemi maka ada kebutuhan yang lebih urgent,” ujarnya di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (27/10/2020).

Bambang menjelaskan bahwa uji klinis itu justru di harus dilakukan untuk memastikan bahwa vaksin yang nanti dihasilkan adalah vaksin yang aman. “Jadi kalau kita bicara kriteria kita coba buat listnya, maka di nomor satu dan nomor satu ini harus benar-benar dipenuhi, sebelum kita mulai bicara yang nomor dua nomor tiga dan seterusnya,” katanya.

“Nomor satunya itu adalah keamanan atau safety dari vaksin itu. Dalam pengertian vaksin jangan sampai menimbulkan efek samping. Efek samping yang bisa mengganggu tentunya nyawa dari manusia itu sendiri,” imbuhnya.

Bambang mengatakan ketika nanti bibit vaksin merah putih bisa diserahkan kepada Biofarma, maka setelah Biofarma membuat formulasi dari vaksin tersebut, langkah pertama adalah uji klinis tahap satu.

“Bahwa uji klinis ini salah satu fokusnya benar-benar berbicara keamanan, belum bicara efikasi, belum bicara ini manjur atau tidak ya. Kita bicara make sure dulu bahwa ini aman ya, kalau di suntikan atau diberikan kepada manusia tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan yang serius. Apalagi sampai mengganggu nyawa atau berbahaya untuk nyawa manusia,” tegas Bambang.

Dan kemudian, kata Bambang jika dalam proses uji coba ada satu relawan yang mengalami kondisi seperti di Brazil atau di Amerika? Maka harus diteliti lebih lanjut. “Apakah gangguan kesehatan tersebut memang karena dari vaksinnya atau ada masalah lain dalam tubuh si relawan tersebut. Kemudian kalau memang dipastikan bahwa itu bukan karena vaksin baru uji coba dilanjutkan.” (Baca juga: Enam Institusi Kembangkan Vaksin Merah Putih, Hasilkan 6 Versi Vaksin COVID-19)

Sehingga, kata Bambang hal ini akan menjadi pembelajaran bahwa dalam pengembangan vaksin merah putih juga akan menerapkan kehati-hatian. “Jadi intinya kami akan juga menerapkan kehati-hatian serupa ketika nanti kita masukkan uji klinis di Indonesia untuk vaksin merah putih,” tutupnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Waspadai Lagi Covid-19,...
Waspadai Lagi Covid-19, Kemenkes Imbau Tetap Prokes dan Hidup Sehat
AstraZeneca Tuai Polemik...
AstraZeneca Tuai Polemik Usai Kasus Pembekuan Darah, BPOM: Sudah Tak Beredar di Indonesia
Saran Epidemiolog Cegah...
Saran Epidemiolog Cegah Lonjakan Covid-19 saat Libur Nataru
Kasus Covid-19 Naik,...
Kasus Covid-19 Naik, Menko Muhadjir Effendy Minta Masyarakat Jangan Panik
Bupati Bengkulu Selatan...
Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Korupsi Dana Covid-19
Mulai 2024 Vaksin Covid-19...
Mulai 2024 Vaksin Covid-19 Tak Gratis, Yerry Tawalujan Berharap Harganya Terjangkau Peserta BPJS
Presiden Jokowi: Kalau...
Presiden Jokowi: Kalau Sudah Masuk Endemi, Kena Covid-19 Bayar
Kasus Covid-19 di Indonesia...
Kasus Covid-19 di Indonesia Bertambah 190, Meninggal 5 Orang
Ahli Epidemiologi Lihat...
Ahli Epidemiologi Lihat Indonesia Sudah Siap Akhiri Darurat Covid-19
Rekomendasi
Gulingkan Assad, Ahmed...
Gulingkan Assad, Ahmed al-Sharaa Ingin Suriah Normalisasi Hubungan dengan Israel
Armand Maulana Kenang...
Armand Maulana Kenang Kebaikan Bunda Iffet: seperti Pengganti Ibu Saya
Dominasi CBR! AHRT Sapu...
Dominasi CBR! AHRT Sapu Bersih Kelas Utama di Race Pertama ARRC Thailand 2025
Berita Terkini
Pelantikan 86 Pengurus...
Pelantikan 86 Pengurus Baru Partai Hanura, OSO Serukan Gerakan dari Daerah
25 menit yang lalu
Pope Francis dan Dialog...
Pope Francis dan Dialog Antaragama untuk Perdamaian
32 menit yang lalu
Mendagri Tito Buka Peluang...
Mendagri Tito Buka Peluang Revisi UU Ormas, Evaluasi Transparansi Keuangan
1 jam yang lalu
Hanura Resmi Dukung...
Hanura Resmi Dukung Pemerintahan Prabowo Subianto
5 jam yang lalu
Antara Pragmatisme Hukum...
Antara Pragmatisme Hukum dan Pragmatisme Politik
5 jam yang lalu
Tegaskan Prabowo Presiden...
Tegaskan Prabowo Presiden Konstitusional, OSO: Kita Tahu Siapa yang Mengadu Domba
12 jam yang lalu
Infografis
Negara NATO Ini Klaim...
Negara NATO Ini Klaim akan Diinvasi Rusia dalam Beberapa Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved