Belajar Sukses Jatim Tekan Covid-19 dan Keluar dari Zona Merah
loading...
A
A
A
Seluruh strategi yang dilakukan ini dinilai cukup ampuh menekan peningkatan jumlah kasus baru Covid-19 di Jatim. Meskipun demikian, menurut Khofifah, zona kuning bukan berarti menggambarkan bahwa pandemi Covid-19 selesai. Ini hanya bukti bahwa upaya masyarakat bersama dengan pemerintah, TNI/Polri, maupun tenaga kesehatan di Jatim telah menunjukkan progres yang nyata.
"Saya terus mengingatkan masyarakat untuk terus patuh kepada protokol kesehatan di saat pemerintah terus meningkatkan kapasitas 3T, yaitu testing, tracing dan treatment," tandas Khofifah.
Kematian Turun, Kesembuhan Meningkat
Sementara itu, berdasarkan data Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19, dilaporkan jumlah rata-rata kematian akibat Covid-19 turun menjadi 3,4% setelah sehari sebelumnya di angka 3,5%. Tercatat, jumlah pasien yang meninggal pada 21 Oktober bertambah 123 orang sehingga total meninggal sebanyak 12.857 orang. Adapun kasus kematian tertinggi pada 22 Juli sebanyak 139 orang dan rekor penambahan kasus meninggal tertinggi pada 22 September, yakni sebanyak 160 orang.
Tak hanya kasus kematian yang menunjukkan tren positif, jumlah pasien yang sembuh juga menunjukkan perkembangan menggembirakan di mana kini rata-rata persentase kesembuhan tembus di angka 79,7% atau naik dari satu hari sebelumnya sebesar 79,6%. Hingga kemarin, kasus sembuh bertambah 3.856 orang sehingga total sebanyak 297.509 orang sembuh dari Covid-19. (Baca juga: Stres Bisa Pengaruhi Perilaku Makan pada Anak)
Adapun angka kesembuhan tertinggi tercatat pada 18 September, yakni sebanyak 4.088 orang, pada 25 September sebanyak 4.343 orang, dan pada 30 September yakni 4.510 orang sembuh dalam sehari. Jumlah kesembuhan mencetak rekor tertinggi hingga mencapai angka 5.810 sembuh dalam sehari pada 15 Oktober, setelah sebelumnya sebanyak 4.777 orang dalam satu hari pada 13 Oktober.
Sementara hingga 21 Oktober, kasus Covid-19 bertambah 4.267 kasus sehingga akumulasi sebanyak 373.109 orang. Sementara sebanyak 162.216 orang menjadi suspek Covid-19. Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 43.586 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
Komorbid Penyebab Tingginya Kematian di Tiga Provinsi
Sementara itu, dilaporkan pasien konfirmasi positif Covid-19 dengan komorbid atau penyakit bawaan menjadi kelompok yang rentan, bahkan menjadi penyebab terbanyak kematian pasien Covid-19 di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan. (Baca juga: Wacana Kominfo Blokir Medsos Dinilai Rawan Berangus Pendapat Publik)
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Herlin Ferliana menjelaskan, berdasarkan analisa di Provinsi Jawa Timur ada 95% pasien positif Covid-19 meninggal dengan latar belakang komorbid. Jenis penyakit bawaan di antaranya penyakit paru-paru dan jantung. “Memang karena penyakit bawaan, ada yang sakit paru-paru dan diabetes. Ini akan lebih sulit untuk recovery. Ini menjadi perhatian khusus untuk mereka yang komorbid, usahakan tidak sampai tertular,” kata Herlin saat konferensi pers secara virtual kemarin.
"Saya terus mengingatkan masyarakat untuk terus patuh kepada protokol kesehatan di saat pemerintah terus meningkatkan kapasitas 3T, yaitu testing, tracing dan treatment," tandas Khofifah.
Kematian Turun, Kesembuhan Meningkat
Sementara itu, berdasarkan data Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19, dilaporkan jumlah rata-rata kematian akibat Covid-19 turun menjadi 3,4% setelah sehari sebelumnya di angka 3,5%. Tercatat, jumlah pasien yang meninggal pada 21 Oktober bertambah 123 orang sehingga total meninggal sebanyak 12.857 orang. Adapun kasus kematian tertinggi pada 22 Juli sebanyak 139 orang dan rekor penambahan kasus meninggal tertinggi pada 22 September, yakni sebanyak 160 orang.
Tak hanya kasus kematian yang menunjukkan tren positif, jumlah pasien yang sembuh juga menunjukkan perkembangan menggembirakan di mana kini rata-rata persentase kesembuhan tembus di angka 79,7% atau naik dari satu hari sebelumnya sebesar 79,6%. Hingga kemarin, kasus sembuh bertambah 3.856 orang sehingga total sebanyak 297.509 orang sembuh dari Covid-19. (Baca juga: Stres Bisa Pengaruhi Perilaku Makan pada Anak)
Adapun angka kesembuhan tertinggi tercatat pada 18 September, yakni sebanyak 4.088 orang, pada 25 September sebanyak 4.343 orang, dan pada 30 September yakni 4.510 orang sembuh dalam sehari. Jumlah kesembuhan mencetak rekor tertinggi hingga mencapai angka 5.810 sembuh dalam sehari pada 15 Oktober, setelah sebelumnya sebanyak 4.777 orang dalam satu hari pada 13 Oktober.
Sementara hingga 21 Oktober, kasus Covid-19 bertambah 4.267 kasus sehingga akumulasi sebanyak 373.109 orang. Sementara sebanyak 162.216 orang menjadi suspek Covid-19. Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 43.586 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
Komorbid Penyebab Tingginya Kematian di Tiga Provinsi
Sementara itu, dilaporkan pasien konfirmasi positif Covid-19 dengan komorbid atau penyakit bawaan menjadi kelompok yang rentan, bahkan menjadi penyebab terbanyak kematian pasien Covid-19 di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan. (Baca juga: Wacana Kominfo Blokir Medsos Dinilai Rawan Berangus Pendapat Publik)
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Herlin Ferliana menjelaskan, berdasarkan analisa di Provinsi Jawa Timur ada 95% pasien positif Covid-19 meninggal dengan latar belakang komorbid. Jenis penyakit bawaan di antaranya penyakit paru-paru dan jantung. “Memang karena penyakit bawaan, ada yang sakit paru-paru dan diabetes. Ini akan lebih sulit untuk recovery. Ini menjadi perhatian khusus untuk mereka yang komorbid, usahakan tidak sampai tertular,” kata Herlin saat konferensi pers secara virtual kemarin.