Perlu Strategi Khusus dalam Menghadapi Pandemi, Ini Caranya

Sabtu, 17 Oktober 2020 - 13:41 WIB
loading...
Perlu Strategi Khusus dalam Menghadapi Pandemi, Ini Caranya
Sejak pertama kali terdeteksi masuk pada awal Maret, pandemi Covid-19 (virus Corona) masih menghantui Indonesia. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sejak pertama kali terdeteksi masuk pada awal Maret, pandemi Covid-19 (virus Corona) masih menghantui Indonesia. Kurva pertumbuhan kasus positif masih terus naik dan belum ada tanda-tanda melandai atau penurunan.

(Baca juga: Tips Mengasuh dan Merawat Bayi di Masa Pandemi Covid-19)

Pandemi juga berdampak pada anjloknya perekonomian nasional, dengan resesi kini membayangi di depan mata. Pemerintah sudah memastikan Indonesia akan memasuki resesi per kuartal III/2020 yang sudah berakhir pada bulan lalu.

(Baca juga: Bubarkan Balap Liar di Medan, Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan)

Meskipun demikian, tingkat kepercayaan publik kepada kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih sangat tinggi. Sebanyak 74,4% responden percaya Jokowi mampu mengatasi pandemi dan resesi, hanya 21,2% yang tidak percaya dan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 4,4%.

"Publik percaya Jokowi mampu mengatasi pandemi Covid-19 dan resesi, tetapi masalah utama terletak pada menteri-menteri yang membantu kerja presiden," ungkap Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB dalam press release di Jakarta, pada Jumat (16/10/2020).

Di sisi lain, dalam menghadapi pandemi Corona ini, perlu beberapa cara. Salah satunya dengan mengajukan KTA atau Kredit Tanpa Agunan. Namun ternyata cara ini tidak pernah disetujui, tentunya ada penyebab pengajuan pinjaman ditolak oleh pihak kreditor.

Sebenarnya, ada beberapa faktor yang bisa jadi penyebab pengajuan pinjaman tanpa jaminan ini ditolak oleh kreditur. Salah satunya yang paling umum adalah sebagai pihak peminjam tidak memenuhi segala persyaratan yang diminta oleh pemberi pinjaman, baik yang konvensional seperti bank, maupun yang berbasis online.

Masalah ini pada dasarnya seringkali dialami oleh nasabah yang baru pertama kali mengajukan dan belum familiar dengan proses pengajuan KTA. Nah, tidak perlu risau, ternyata ada tanda atau ciri yang dapat menunjukkan bahwa pengajuan pinjaman pasti akan disetujui. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah 6 ciri dari pengajuan KTA yang kemungkinan besar diterima.

Pertama, memenuhi syarat batas usia minimal dan maksimal. Setiap bank yang menawarkan layanan KTA pasti memiliki persyaratan yang berbeda-beda. Salah satunya adalah batas minimal dan maksimal dari usia calon nasabah. Tentunya, jika memiliki usia yang tidak sesuai dengan ketentuan, sudah dapat dipastikan pengajuan KTA akan ditolak.

Kedua, pendapatan per bulan sesuai kriteria. Sama halnya dengan usia, tidak semua bank mensyaratkan minimal penghasilan yang sama agar bisa mengajukan KTA. Di beberapa layanan, nasabah dengan penghasilan kurang dari Rp3 juta mungkin bisa mengajukan KTA dengan mudah. Namun, tidak sedikit pula yang mengharuskan calon nasabah untuk memiliki pendapatan di atas nominal tersebut.

Ketiga, melengkapi semua berkas persyaratan dan tambahan. Penyebab utama lainnya yang membuat pengajuan KTA ditolak adalah berkas persyaratan yang kurang lengkap, seperti KTP, NPWP, slip gaji, dan lain sebagainya.

Untuk beberapa produk KTA dari bank-bank ternama di Indonesia seperti Bank Mandiri, CIMB Niaga, produk KTA Bank Commonwealth, KTA BCA, dll sudah memiliki layanan pengajuan online yang bisa dimanfaatkan untuk upload dokumen dan prosesnya bisa lebih cepat.

Keempat, pengguna kartu kredit. Pihak kreditur dapat dengan mudah melihat kemampuan membayar cicilan kredit. Alhasil, jika rutin dan disiplin membayar cicilan kartu kredit, maka pihak bank akan lebih percaya memberikan pinjaman dana kepada Anda.

"Sebaliknya, jika Anda sering menunggak cicilan kartu kredit, pengajuan KTA juga akan semakin sulit untuk diterima," ungkapnya.

Kelima, memiliki skor kredit bagus. Serupa dengan poin sebelumnya, harus memiliki skor kredit atau BI Checking yang bagus agar bisa mengajukan KTA.

Pengecekan ini juga dilakukan untuk memastikan bahwa nasabah tidak berutang untuk menutupi beban utang lainnya. Jadi, jika memiliki tunggakan utang atau cicilan lainnya, sebaiknya hindari mengajukan KTA karena kecil kemungkinannya untuk diterima.

Keenam, tinggal di domisili yang sesuai. Ciri terakhir yang dapat menunjukkan bahwa pengajuan KTA sudah pasti akan diterima adalah tinggal di domisili yang sesuai. Syarat domisili ini biasanya dimiliki oleh KTA yang ditawarkan oleh pihak bank sebagai upaya preventif jika nasabah mengalami kendala melunasi cicilan atau bahkan macet.

"Sebenarnya, penyebab pasti yang membuat pengajuan KTA ditolak adalah tidak memenuhi semua persyaratan yang diminta. Alhasil, pihak bank merasa kurang percaya untuk meminjamkan dana," pungkasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2169 seconds (0.1#10.140)