Utamakan Protokol Kesehatan, Kemenkes: Vaksin Bukan Lini Pertama Penanggulangan COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah kini terus berupaya untuk mendatangkan dan membuat vaksin untuk mengatasi COVID-19 serta memastikan bahwa vaksin yang diberikan kepada masyarakat aman.
“Seperti kita ketahui bersama bahwa perjalanan pandemi COVID-19 ini, saat ini alhamdulillah sudah menuju ke tahapan untuk proses vaksinasi,” ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, dr Achmad Yurianto secara virtual dalam Update Kesiapan Vaksin COVID-19 di Indonesia yang diselenggarakan Kemenkes, Senin (19/10/2020). (Baca juga: Hanya Usia 18-59 Tahun yang Bisa Disuntik Vaksin Covid-19)
“Setelah beberapa lama, atau tepatnya sejak Desember kita mengawali dengan mengetahui penyebabnya apa. Kemudian mempelajari dengan detail tentang virusnya itu sendiri, tentang bagaimana penularannya, tentang bagaimana merumuskan obatnya," jelas Yuri sapaan akrabnya.
Namun, Yuri mengatakan bahwa vaksin bukan lini pertama di dalam penanggulangan COVID-19. “Maka pada tahapan sekarang sudah mulai ada kejelasan tentang vaksinasinya. Kita harus memahami bahwa vaksinasi ini bukan lini pertama di dalam penanggulangan penyakit pandemi COVID-19 ini. Karena vaksinasi kita sangat berharap memberikan perlindungan terhadap jatuh sakit, terhadap kondisi kemudian menjadi sakit. Tetapi tidak melindungi paparan, tidak melindungi terkena virusnya,” jelas Yuri.
Yuri menegaskan bahwa disiplin protokol kesehatan menjadi lini pertama dalam menanggulangi COVID-19. “Sehingga tetap bahwa lini yang pertama di dalam kaitan dengan penanggulan pandemi ini adalah melaksanakan protokol kesehatan. Karena kita berharap dengan menjalankan protokol kesehatan, satu kita tidak terpapar virusnya.” (Baca juga: Kemenkes: Kebutuhan Vaksin COVID-19 di Indonesia 320 Juta Dosis)
“Kita mencegahnya dengan cara menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan. Apabila kita tidak terpapar virus nya maka kita tidak akan sakit tidak akan sakit. Dan tentunya juga pasti tidak akan meninggal karena COVID-19, karena nggak sakit COVID-19,” sambung Yuri.
“Seperti kita ketahui bersama bahwa perjalanan pandemi COVID-19 ini, saat ini alhamdulillah sudah menuju ke tahapan untuk proses vaksinasi,” ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, dr Achmad Yurianto secara virtual dalam Update Kesiapan Vaksin COVID-19 di Indonesia yang diselenggarakan Kemenkes, Senin (19/10/2020). (Baca juga: Hanya Usia 18-59 Tahun yang Bisa Disuntik Vaksin Covid-19)
“Setelah beberapa lama, atau tepatnya sejak Desember kita mengawali dengan mengetahui penyebabnya apa. Kemudian mempelajari dengan detail tentang virusnya itu sendiri, tentang bagaimana penularannya, tentang bagaimana merumuskan obatnya," jelas Yuri sapaan akrabnya.
Namun, Yuri mengatakan bahwa vaksin bukan lini pertama di dalam penanggulangan COVID-19. “Maka pada tahapan sekarang sudah mulai ada kejelasan tentang vaksinasinya. Kita harus memahami bahwa vaksinasi ini bukan lini pertama di dalam penanggulangan penyakit pandemi COVID-19 ini. Karena vaksinasi kita sangat berharap memberikan perlindungan terhadap jatuh sakit, terhadap kondisi kemudian menjadi sakit. Tetapi tidak melindungi paparan, tidak melindungi terkena virusnya,” jelas Yuri.
Yuri menegaskan bahwa disiplin protokol kesehatan menjadi lini pertama dalam menanggulangi COVID-19. “Sehingga tetap bahwa lini yang pertama di dalam kaitan dengan penanggulan pandemi ini adalah melaksanakan protokol kesehatan. Karena kita berharap dengan menjalankan protokol kesehatan, satu kita tidak terpapar virusnya.” (Baca juga: Kemenkes: Kebutuhan Vaksin COVID-19 di Indonesia 320 Juta Dosis)
“Kita mencegahnya dengan cara menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan. Apabila kita tidak terpapar virus nya maka kita tidak akan sakit tidak akan sakit. Dan tentunya juga pasti tidak akan meninggal karena COVID-19, karena nggak sakit COVID-19,” sambung Yuri.
(kri)