Peran Tentara di Abad 21 Tidak Hanya Terkait Militeristik

Selasa, 13 Oktober 2020 - 16:15 WIB
loading...
Peran Tentara di Abad 21 Tidak Hanya Terkait Militeristik
Diskusi daring Dialog Tani Nasional yang mengangkat tema TNI berTaNI, Senin 12 Oktober 2020. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Pemuda Tani Indonesia bersama Forum Komunikasi dan Kerja Sama Himpunan Mahasiswa Agronomi Indonesia (FKK Himagri) menggelar diskusi membahas keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam pembangunan pertanian di Indonesia.

Diskusi yang digelar secara daring ini berupa Dialog Tani Nasional bertajuk “TNI berTaNI, Senin 12 Oktober 2020.

Adapun narasumber acara ini, yakni Ketua Umum DPP Pemuda Tani Indonesia Fary Djemy Francis, Ketua Umum DPN Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon, selaku Paban III/ Tahwil Ster TNI Kol Kav Harfuddin Daeng, wartawan senior Satrio Arismunandar wartawan, serta pengamat pertahanan dan keamanan Connie Rahakundini Bakrie.

Pengamat pertahanan dan keamanan Connie Rahakundini Bakrie menyampaikan gagasan mengenai ketahanan pangan dan keamanan negara. "Keterlibatan TNI tidak hanya sebatas anggota yang masih aktif, namun para purnawirawan pun dapat ikut terlibat dalam pembangunan pertanian," ujarnya. (Baca juga: BMKG Minta Masyarakat Waspada Fenomena Gerakan Tanah dan Dampak La Nina)

Menurut dia, “TNI aktif dapat membantu petani dalam keadaan darurat di medan-medan bencana dari akses logistik. "Para purnawirawan juga dapat membantu petani dengan mengabdi dan mewarisi ilmu pada daerahnya masing-masing, juga bisa menyambung relasi pada adek-adeknya yang masih bertugas di Babinsa," tutur Connie.

Dia menjelaskan, purnawirawan masih bisa memberikan kontribusi terhadap pembangunan pertanian tidak lain karena tentara tidak pernah mati (the soldier never die).

Sementara itu Satrio Arismunandar memberikan gambaran secara global mengenai pengaruh militer (TNI) dalam bidang pertanian.

Dia mengutip gagasan analis intelijen Amerika Serikat, Robert Gates yang menyebut militer abad 21 tidak terbatas pada peran-peran militeristik, tapi juga memiliki peran diplomasi dan pembangunan.

"“Pertanian dan pertahanan saling terhubung, Amerika dapat menjadi contoh yang negara yang dapat menjalin relasi di antara keduanya. Pada beberapa kali perang yang pernah berkecamuk di Amerika, para veteran banyak berpartisipasi dalam menjaga pasokan pangan lewat bantuan logistik dan diplomasi," ungkap Satrio. ( Baca juga: Sekjen DPR Sebut Jumlah Final UU Ciptaker 812 Halaman )

Sementara itu, Fadli Zon yang membuka diskusi ini banyak memaparkan tentang keikutsertaan TNI dalam pembangunan pertanian dapat menjadi solusi bagi peningkatan produksi pangan negeri.

Pemaparan juga disampaikan Paban III/ Tahwil Ster TNI Kol Kav Harfuddin Daeng. Menurut dia, membantu pemerintah daerah dengan terjun ke lapangan mendampingi petani merupakan bagian dari tugas pokok TNI.

Dalam diskusi yang dimoderatori Ketua Harian DPP Pemuda Tani, Suroyo dan Ketua Harian DPP Pemuda Tani selaku Sekjen BP FKK Himagri, hadir berbagai elemen masyarakat antara lain akademisi, mahasiswa, juga organisasi petani. (Baca juga: BMKG Minta Masyarakat Waspada Fenomena Gerakan Tanah dan Dampak La Nina)

Dialog diikuti 589 peserta dan mendapat dukungan dari Bank Negara Indonesia dan Telkom Indonesia serta menghadirkan beberapa narasumber di antaranya
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1333 seconds (0.1#10.140)