Satgas Pangan Polri Terjunkan Tim Pastikan Distribusi Bahan Pokok Lancar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Satuan tugas (Satgas) Pangan Polri terus mengawasi ketersediaan dan harga bahan pokok, memastikan kelancaran distribusi, serta menjaga keseimbangan penawaran dan permintaan. Satgas Pangan Polri menerjunkan tim untuk memastikan distribusi bahan pohon di daerah lancar alias tidak terkendala.
“Kami mendahulukan upaya preemtif dan preventif, tidak serta merta represif karena tugas kami adalah lebih mengamankan stok dan menjaga stabilitas harga,” kata Wakil Kasatgas Pangan Polri Kombes Pol Samsu Arifin dalam Dialog Publik bertajuk Memastikan Ketersediaan dan Keterjangkauan Harga Pangan Jelang dan Pascalebaran 2024 yang digelar Divisi Humas Polri di Hotel Grand Dika, Jalan Prapanca, Jakarta Selatan, Rabu (26/3/2024).
Dia mengungkapkan hasil pantauan Satgas Pangan Polri adalah beras premium dan medium tersedia di retail modern namun tidak merata. Dia berpendapat, kuncinya adalah keseimbangan.
“Jadi kami memastikan ketersediaan dan distribusi sehingga harga stabil," ujar Samsul dalam dialog publik yang dibuka oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko itu diikuti oleh para pejabat di Divisi Humas Polri, mahasiswa, dan pejabat Humas di lingkungan Polda dan Polres di seluruh Tanah Air melalui zoom.
Sementara itu, Direktur Transformasi dan Kelembagaan Bulog Sonya Momariska mengatakan bahwa sebenarnya kenaikan harga beras melambat pada akhir Februari bahkan turun di awal Maret. Sonya menuturkan, kenaikan ini lebih terjadi karena mundurnya masa panen dari biasanya awal Maret sekarang mundur ke April.
“Mundurnya masa panen berpengaruh pada menipisnya stok, sementara kebutuhan meningkat karena banya libur nasional dan menjelang Lebaran Idulfitri,” kata Sonya dalam kesempatan sama.
Karo Perencanaan, Kerja Sama dan Humas Badan Pangan Nasional (Bapanas) Budi Waryanto mengungkapkan bahwa rata-rata stok beras sampai April 2024 cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 65 hari. “Untuk komoditas yang mengandalkan ekspor, seperti kedelai, gula pasir, daging sapi juga relatif cukup,” ujar Budi dalam dialog sama.
“Kami mendahulukan upaya preemtif dan preventif, tidak serta merta represif karena tugas kami adalah lebih mengamankan stok dan menjaga stabilitas harga,” kata Wakil Kasatgas Pangan Polri Kombes Pol Samsu Arifin dalam Dialog Publik bertajuk Memastikan Ketersediaan dan Keterjangkauan Harga Pangan Jelang dan Pascalebaran 2024 yang digelar Divisi Humas Polri di Hotel Grand Dika, Jalan Prapanca, Jakarta Selatan, Rabu (26/3/2024).
Dia mengungkapkan hasil pantauan Satgas Pangan Polri adalah beras premium dan medium tersedia di retail modern namun tidak merata. Dia berpendapat, kuncinya adalah keseimbangan.
“Jadi kami memastikan ketersediaan dan distribusi sehingga harga stabil," ujar Samsul dalam dialog publik yang dibuka oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko itu diikuti oleh para pejabat di Divisi Humas Polri, mahasiswa, dan pejabat Humas di lingkungan Polda dan Polres di seluruh Tanah Air melalui zoom.
Sementara itu, Direktur Transformasi dan Kelembagaan Bulog Sonya Momariska mengatakan bahwa sebenarnya kenaikan harga beras melambat pada akhir Februari bahkan turun di awal Maret. Sonya menuturkan, kenaikan ini lebih terjadi karena mundurnya masa panen dari biasanya awal Maret sekarang mundur ke April.
“Mundurnya masa panen berpengaruh pada menipisnya stok, sementara kebutuhan meningkat karena banya libur nasional dan menjelang Lebaran Idulfitri,” kata Sonya dalam kesempatan sama.
Karo Perencanaan, Kerja Sama dan Humas Badan Pangan Nasional (Bapanas) Budi Waryanto mengungkapkan bahwa rata-rata stok beras sampai April 2024 cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 65 hari. “Untuk komoditas yang mengandalkan ekspor, seperti kedelai, gula pasir, daging sapi juga relatif cukup,” ujar Budi dalam dialog sama.
(rca)