Unjuk Rasa di Era Disinformasi

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 08:19 WIB
loading...
A A A
Untuk menentukan kebenaran, banyak orang menyederhanakan narasi. Kesimpulan dibuat berdasar warna kulit, pakaian, atau tanda melekat, yang terlihat pada gambar. Dengan cara ini, afiliasi politik maupun posisi atas tindakan kekerasan, dapat ditentukan.

Dalam realitasnya jalan pintas itu, sering tak berfungsi. Ini terjadi ketika banyak kelompok membuat akun media sosial atas nama kelompok yang mereka lawan, mengenakan pakaian agar terlihat seperti "musuh", dan menyebarkan rumor tentang serangan yang akan terjadi. Media sosial saat protes telah berubah jadi arena disinformasi. Karenanya diperlukan skeptisisme.

Hari ini, ketika di banyak negara terjadi aneka perselisihan, yang dipicu berbagai hal, penanganan Covid-19, pemberlakuan suatu undang-undang baru, penanganan perbatasan maupun pengungsi, karenanya tak jarang diramaikan oleh unjuk rasa, akankah hipotesa tentang disinformasi lewat media sosial yang dilakukan pihak-pihak yang berselisih, benar adanya? Mari kita periksa dengan cermat.
(dam)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3760 seconds (0.1#10.140)