Kominfo Berdayakan UMKM untuk Percepat Transformasi Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak sektor usaha yang terkena imbas pandemi Covid-19. Tak terkecuali, usaha mikro kecil menengah (UMKM) . Tidak sedikit pegiat usaha terdampak oleh pembatasan fisik dan sosial karena masih berbasis pada konsep konvensional atau offline.
(Baca juga: Ernest Prakasa Sebut Apalah Arti Rakyat bagi Para Pemimpin)
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini terdapat 64 juta UMKM di Indonesia yang berkontribusi hingga 60,34 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional. Di saat bersamaan, aktivitas perekonomian digital meningkat pesat. Pada April 2020, penjualan daring meningkat 480 persen dibandingkan pada Januari 2020.
(Baca juga: UU Cipta Kerja Disahkan, BEM UI: Kabar Duka dari Senayan, Matinya Nurani)
Merespons peluang tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengupayakan program pendampingan UMKM untuk perluasan aktivitas bisnis ke ruang-ruang digital atau disebut digital onboarding.
"UMKM memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian Indonesia. Aspek ini harus dioptimalkan, mengingat jumlah UMKM go online baru menyentuh angka 9,4 juta atau sekitar 14,6 persen dari jumlah UMKM secara nasional," papar Johnny dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (5/10/2020).
Pelatihan itu merupakan inisiasi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemkominfo bersama Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA). Program tersebut diutamakan untuk wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) dan daerah pariwisata super prioritas (DPSP).
Adapun tujuannya yakni memperluas akses pemberdayaan secara adil dan merata, khususnya dalam penguatan perekonomian digital.
"Selama ini, lima provinsi yang mencatatkan keberhasilan on-boarding seluruhnya berada di Pulau Jawa, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten. Kami juga ingin keberhasilan yang sama dirasakan oleh pegiat UMKM yang berada di seluruh penjuru negeri, termasuk di daerah 3T dan DPSP," tegas dia.
Pelatihan itu bakal melibatkan sekitar 2.000 UMKM di level yang baru masuk ke bisnis digital (on-boarding) maupun sedang mengembangkan bisnis di ruang digital (upscaling). Adapun durasi program pelatihan tersebut sekitar 10 pekan dan didukung oleh kurikulum dengan 60 modul pilihan.
Johnny menyatakan, salah satu tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Kemkominfo adalah memastikan terselenggaranya pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Karena itu, pihaknya bersama operator seluler menargetkan pembangunan infrastruktur internet 4G di 12.548 desa/kelurahan yang selama ini belum terjangkau hingga akhir 2022.
Selama masa pandemi, BLU BAKTI Kominfo telah menghadirkan 7.634 akses internet gratis di berbagai pelosok negeri. Seluruh agenda kebijakan tersebut selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk melakukan percepatan transformasi digital nasional.
"Di saat bersamaan, kita juga menargetkan peluncuran Satelit Multifungsi SATRIA-1 yang mampu menyediakan akses internet cepat di 150.000 titik layanan publik pada tahun 2023 nanti," bebernya.
Politikus Partai Nasdem itu menegaskan program pendampingan tersebut ditunjukkan dalam dua agenda. Pertama, menitikberatkan pada keberagaman potensi lokal UMKM di daerah sasaran.
Kedua, memberikan perhatian terhadap kondisi UMKM yang beragam. Bagi usaha yang masih berada di tahap awal akan diarahkan ke dalam program prioritas lokal agar siap bersaing dalam skala wilayah setempat. Adapun usaha yang sudah dinilai kuat akan diarahkan ke dalam program prioritas nasional agar dapat semakin melebarkan sayapnya di level nasional.
(Baca juga: Ernest Prakasa Sebut Apalah Arti Rakyat bagi Para Pemimpin)
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini terdapat 64 juta UMKM di Indonesia yang berkontribusi hingga 60,34 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional. Di saat bersamaan, aktivitas perekonomian digital meningkat pesat. Pada April 2020, penjualan daring meningkat 480 persen dibandingkan pada Januari 2020.
(Baca juga: UU Cipta Kerja Disahkan, BEM UI: Kabar Duka dari Senayan, Matinya Nurani)
Merespons peluang tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengupayakan program pendampingan UMKM untuk perluasan aktivitas bisnis ke ruang-ruang digital atau disebut digital onboarding.
"UMKM memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian Indonesia. Aspek ini harus dioptimalkan, mengingat jumlah UMKM go online baru menyentuh angka 9,4 juta atau sekitar 14,6 persen dari jumlah UMKM secara nasional," papar Johnny dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (5/10/2020).
Pelatihan itu merupakan inisiasi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemkominfo bersama Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA). Program tersebut diutamakan untuk wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) dan daerah pariwisata super prioritas (DPSP).
Adapun tujuannya yakni memperluas akses pemberdayaan secara adil dan merata, khususnya dalam penguatan perekonomian digital.
"Selama ini, lima provinsi yang mencatatkan keberhasilan on-boarding seluruhnya berada di Pulau Jawa, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten. Kami juga ingin keberhasilan yang sama dirasakan oleh pegiat UMKM yang berada di seluruh penjuru negeri, termasuk di daerah 3T dan DPSP," tegas dia.
Pelatihan itu bakal melibatkan sekitar 2.000 UMKM di level yang baru masuk ke bisnis digital (on-boarding) maupun sedang mengembangkan bisnis di ruang digital (upscaling). Adapun durasi program pelatihan tersebut sekitar 10 pekan dan didukung oleh kurikulum dengan 60 modul pilihan.
Johnny menyatakan, salah satu tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Kemkominfo adalah memastikan terselenggaranya pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Karena itu, pihaknya bersama operator seluler menargetkan pembangunan infrastruktur internet 4G di 12.548 desa/kelurahan yang selama ini belum terjangkau hingga akhir 2022.
Selama masa pandemi, BLU BAKTI Kominfo telah menghadirkan 7.634 akses internet gratis di berbagai pelosok negeri. Seluruh agenda kebijakan tersebut selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk melakukan percepatan transformasi digital nasional.
"Di saat bersamaan, kita juga menargetkan peluncuran Satelit Multifungsi SATRIA-1 yang mampu menyediakan akses internet cepat di 150.000 titik layanan publik pada tahun 2023 nanti," bebernya.
Politikus Partai Nasdem itu menegaskan program pendampingan tersebut ditunjukkan dalam dua agenda. Pertama, menitikberatkan pada keberagaman potensi lokal UMKM di daerah sasaran.
Kedua, memberikan perhatian terhadap kondisi UMKM yang beragam. Bagi usaha yang masih berada di tahap awal akan diarahkan ke dalam program prioritas lokal agar siap bersaing dalam skala wilayah setempat. Adapun usaha yang sudah dinilai kuat akan diarahkan ke dalam program prioritas nasional agar dapat semakin melebarkan sayapnya di level nasional.
(maf)