17% Masyarakat Yakin Tidak Akan Tertular COVID-19, Epidemiolog Tak Kaget
loading...
A
A
A
JAKARTA - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan masih banyaknya masyarakat yang tak meyakini akan tertular COVID-19 bukanlah hal yang mengagetkan.
“Adanya masyarakat yang tidak percaya COVID-19 ini, juga bukan sesuatu yang mengagetkan,” ujar Dicky saat dihubungi, Sabtu (3/10/2020). (Baca juga: BPS Beberkan Fakta 17 dari 100 Orang Meyakini Tidak Akan Tertular COVID-19)
Dicky melanjutkan adanya masyarakat tak meyakini bakal terpapar COVID-19 dikarenakan statment dari pemerintah sejak awal yang menyangkal adanya pandemi. Dengan begitu memberikan sebuah ruang kepada masyarakat terjebak di dalamnya.
“Harus diakui, di awal pandemi banyak klaim baik dari pemerintah atau tokoh tertentu yang menyatakan Indonesia ini kuat kebal atau negara suhu panas dan segala macam. Itu masuk di sebagian masyarakat kita,” tuturnya.
Karena itu, menurut dia untuk merubah pola pemikiran masyarakat terhadap COVID-19 ini bukan hal yang mudah. Pemerintah diharapkaknya dapat memberikan pemahaman soal COVID-19 kepada masyarakat.
“Memurut saya PR-nya bukan di masyarakat tapi juga beberapa pejabat publik harus merubah pemahaman ini,” tandasnya.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan fakta yang cukup mengejutkan bahwa hingga saat ini masih ada yang memahami tidak akan tertular COVID-19. Dimana 17% atau sekitar 17 dari 100 orang meyakini bahwa dirinya tidak akan tertular COVID-19.
Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo mengatakan jika 17% tersebut dari 270 juta penduduk Indonesia, maka hampir 50 juta orang meyakini dirinya tidak akan tertular COVID-19. (Baca juga: Hasil Survei BPS: 92 Persen Warga Patuh Pakai Masker Selama Pandemi COVID-19)
"Kita lihat bahwa masih ada 17% masyarakat kita yang merasa tidak akan terpapar COVID-19 ya. Kalau 17% dari jumlah penduduk kita secara nasional 270 juta orang, berarti ini hampir 50 juta orang. Saya ulangi hampir 50 juta orang ya. Jadi kurang lebih sekitar 45 juta orang. Angka ini suatu angka yang sangat besar sekali, 45 juta orang warga negara Indonesia masih merasa tidak akan terpapar COVID-19 atau tidak akan kena COVID-19,” tutur Doni dalam Rilis Hasil Survei Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19, di Media Center Satgas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta.
“Adanya masyarakat yang tidak percaya COVID-19 ini, juga bukan sesuatu yang mengagetkan,” ujar Dicky saat dihubungi, Sabtu (3/10/2020). (Baca juga: BPS Beberkan Fakta 17 dari 100 Orang Meyakini Tidak Akan Tertular COVID-19)
Dicky melanjutkan adanya masyarakat tak meyakini bakal terpapar COVID-19 dikarenakan statment dari pemerintah sejak awal yang menyangkal adanya pandemi. Dengan begitu memberikan sebuah ruang kepada masyarakat terjebak di dalamnya.
“Harus diakui, di awal pandemi banyak klaim baik dari pemerintah atau tokoh tertentu yang menyatakan Indonesia ini kuat kebal atau negara suhu panas dan segala macam. Itu masuk di sebagian masyarakat kita,” tuturnya.
Karena itu, menurut dia untuk merubah pola pemikiran masyarakat terhadap COVID-19 ini bukan hal yang mudah. Pemerintah diharapkaknya dapat memberikan pemahaman soal COVID-19 kepada masyarakat.
“Memurut saya PR-nya bukan di masyarakat tapi juga beberapa pejabat publik harus merubah pemahaman ini,” tandasnya.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan fakta yang cukup mengejutkan bahwa hingga saat ini masih ada yang memahami tidak akan tertular COVID-19. Dimana 17% atau sekitar 17 dari 100 orang meyakini bahwa dirinya tidak akan tertular COVID-19.
Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo mengatakan jika 17% tersebut dari 270 juta penduduk Indonesia, maka hampir 50 juta orang meyakini dirinya tidak akan tertular COVID-19. (Baca juga: Hasil Survei BPS: 92 Persen Warga Patuh Pakai Masker Selama Pandemi COVID-19)
"Kita lihat bahwa masih ada 17% masyarakat kita yang merasa tidak akan terpapar COVID-19 ya. Kalau 17% dari jumlah penduduk kita secara nasional 270 juta orang, berarti ini hampir 50 juta orang. Saya ulangi hampir 50 juta orang ya. Jadi kurang lebih sekitar 45 juta orang. Angka ini suatu angka yang sangat besar sekali, 45 juta orang warga negara Indonesia masih merasa tidak akan terpapar COVID-19 atau tidak akan kena COVID-19,” tutur Doni dalam Rilis Hasil Survei Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19, di Media Center Satgas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta.
(kri)